Jurnal Skolastik Keperawatan

Studi Retrospektif: Status Gizi Ibu Hamil Trimester Tiga dengan Berat Badan Lahir Bayi

Elvi Murniasih, Wulan Pramadhani, Rizki Sapani — Tue, 05 Aug 2025 00:00:00 +0700

Pendahuluan: Standar minimal pelayanan kesehatan mengamanatkan bahwa persentase bayi lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) tidak melebihi 2,5 % dari seluruh kelahiran. Status gizi ibu hamil diukur melalui Indeks Massa Tubuh (IMT), Lingkar Lengan Atas (LiLA), dan status anemia yang merupakan faktor determinan berat badan lahir dan berdampak langsung pada kesehatan ibu dan janin. Metode: Penelitian ini menggunakan desain observasi analitik dengan pendekatan retrospektif. Sampel sebanyak 30 ibu hamil trimester tiga diperoleh melalui teknik purposive sampling dari rekam medis dan lembar observasi di Puskesmas Sambau selama periode Januari–Desember 2023. Analisis data dilakukan dengan uji chi-square untuk menguji hubungan antara status gizi dan berat badan lahir. Hasil: Sebanyak 18 responden (60 %) berstatus gizi kurang; 11 responden (36,7 %) melahirkan bayi BBLR; dan 7 responden (23,3 %) berisiko gizi buruk berdasarkan LiLA. Hasil uji chi-square menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara status gizi ibu hamil dan berat badan lahir bayi (p = 0,001). Diskusi: Temuan ini menegaskan pentingnya intervensi gizi pada trimester tiga untuk menurunkan insiden BBLR. Direkomendasikan agar pemerintah dan Puskesmas memperkuat program makanan tambahan ibu hamil guna meningkatkan status gizi, mendukung kelahiran bayi yang sehat, dan menurunkan angka BBLR.

Hubungan Pengetahuan Orang Tua terhadap Kepatuhan Minum Obat Anti Tuberkulosis (Oat) pada Anak

Sridawaty Sihotang, Monalisa Sitompul — Thu, 11 Dec 2025 00:00:00 +0700

Pendahuluan: Tuberkulosis (TB) anak tetap menjadi masalah kesehatan penting, dan keberhasilan terapi sangat ditentukan oleh kepatuhan minum Obat Anti Tuberkulosis (OAT). Pengetahuan orang tua diduga kuat memengaruhi kepatuhan tersebut. Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional pada 27 orang tua anak penderita TB yang menjalani pengobatan di Rumah Sakit Advent Bandung. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner teradaptasi yang menilai tingkat pengetahuan dan kepatuhan minum OAT, kemudian dianalisis dengan uji Chi-Square dan korelasi Spearman. Hasil: Mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan cukup–baik serta kepatuhan minum OAT yang tinggi. Terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan dan kepatuhan (p = 0,007) dengan korelasi positif sedang (rho = 0,515; p = 0,006). Diskusi: Hasil ini menegaskan bahwa pengetahuan orang tua berperan penting dalam kepatuhan minum OAT pada anak, sehingga program edukasi terstruktur, berkesinambungan, dan kontekstual bagi orang tua perlu diperkuat untuk meningkatkan keberhasilan pengobatan TB anak secara optimal dan mencegah kekambuhan.

Hubungan Pengetahuan dan Kebutuhan Informasi dengan Tingkat Kecemasan Anggota Keluarga di Ruang ICU RSUD Siti Fatimah Provinsi Sumatera Selatan

Elvin Prakoso, Bela Purnama Dewi — Thu, 11 Dec 2025 00:00:00 +0700

Latar Belakang: Keluarga pasien yang dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU) sering mengalami kecemasan akibat kondisi kritis pasien dan kurangnya informasi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan pengetahuan dan kebutuhan informasi dengan tingkat kecemasan keluarga pasien. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 35 anggota keluarga pasien ICU RSUD Siti Fatimah (Januari–Maret 2025) yang dipilih dengan purposive sampling. Instrumen berupa kuesioner pengetahuan, kebutuhan informasi, dan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Analisis menggunakan uji Spearman Rank (p < 0,05). Hasil: Mayoritas responden memiliki pengetahuan baik (54,3%), kebutuhan informasi tinggi (60,0%), dan kecemasan sedang (51,4%). Uji statistik menunjukkan hubungan signifikan antara pengetahuan dengan kecemasan (p = 0,001; r = –0,621) serta kebutuhan informasi dengan kecemasan (p = 0,002; r = –0,584). Diskusi: Pengetahuan yang baik dan informasi yang terpenuhi membantu keluarga memahami kondisi pasien secara rasional serta menurunkan kecemasan, mendukung penerapan family-centered care. Penelitian ini menyarankan agar rumah sakit meningkatkan edukasi dan komunikasi kepada keluarga pasien untuk menurunkan tingkat kecemasan mereka.

Perbandingan Tingkat Kecemasan Covid-19 pada Mahasiswa D3 Keperawatan di Indonesia dan Timor Leste pada Masa Awal Pandemi

Thu, 11 Dec 2025 00:00:00 +0700

Latar Belakang: Pandemi Covid-19 berdampak signifikan terhadap kesehatan mental mahasiswa keperawatan yang sedang menempuh pendidikan sebagai calon tenaga kesehatan. Metode: Penelitian kuantitatif komparatif ini melibatkan 131 mahasiswa D3 Keperawatan, terdiri dari 63 mahasiswa STIKes Santo Borromeus Bandung (Indonesia) dan 68 mahasiswa Departamentu Enfermagen Geral, Universidade Dili (Timor Leste), yang dipilih dengan total sampling. Instrumen penelitian berupa skala kecemasan Covid-19 versi Indonesia (Cronbach’s Alpha = 0,868; 16 item) dan versi Timor Leste (Cronbach’s Alpha = 0,932; 16 item), keduanya valid dan reliabel. Data dikumpulkan secara daring melalui Google Form dan dianalisis dengan uji t-independen. Hasil: Rata-rata skor kecemasan mahasiswa Bandung adalah 4,35 (SD = 2,03), sedangkan mahasiswa Dili 5,96 (SD = 3,08). Uji t menunjukkan perbedaan signifikan (t = 3,492; p = 0,001). Diskusi: Perbedaan tingkat kecemasan kemungkinan dipengaruhi faktor akademik, dukungan institusional, serta kondisi sosial-ekonomi. Kesimpulan: Mahasiswa keperawatan Timor Leste mengalami tingkat kecemasan lebih tinggi dibanding mahasiswa Indonesia

Gambaran Tingkat Dukungan Keluarga terhadap Pasien Kanker di Rumah Pejuang Kanker AMBU

Tantan Hadiansyah — Thu, 11 Dec 2025 00:00:00 +0700

Pendahuluan: Dukungan keluarga merupakan determinan penting kualitas hidup pasien kanker, namun bukti kuantitatif terstandar dalam konteks onkologi Indonesia masih terbatas. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tingkat dukungan keluarga pasien kanker di Rumah Pejuang Kanker Ambu pada empat dimensi: emosional, instrumental, informasional, dan appraisal. Metode: Penelitian deskriptif kuantitatif dengan purposive sampling terhadap 30 anggota keluarga (usia ≥18 tahun) yang menjadi caregiver utama. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner Likert 1–5 dan dianalisis secara deskriptif (frekuensi, persentase, rerata, simpangan baku) dengan pemenuhan prinsip etika, termasuk informed consent. Hasil: Rerata dukungan emosional 4,10 (SD 0,50; 73% kategori tinggi), instrumental 3,80 (SD 0,60; 60% tinggi), informasional 3,60 (SD 0,70; 40% tinggi), dan appraisal 3,90 (SD 0,55; 67% tinggi. Diskusi: Keluarga memberikan dukungan emosional dan appraisal yang kuat, sementara dukungan informasional paling lemah, sehingga diperlukan psikoedukasi dan penguatan literasi kesehatan untuk meningkatkan efikasi caregiver dan kualitas perawatan.

Pengaruh Relaksasi Benson terhadap Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi

Novi Malisa — Thu, 11 Dec 2025 00:00:00 +0700

Pendahuluan: Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular dengan prevalensi tinggi di Indonesia. Relaksasi Benson adalah teknik relaksasi yang mengombinasikan unsur fisik dan spiritual melalui pengulangan kata-kata positif yang menenangkan untuk menurunkan stres dan tekanan darah. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh relaksasi Benson terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi di RS Dustira. Metode: Penelitian menggunakan desain quasi experiment dengan one group pretest–posttest. Sampel berjumlah 35 penderita hipertensi yang dipilih dengan purposive sampling. Intervensi relaksasi Benson diberikan selama tujuh hari berturut-turut dengan durasi 15–20 menit setiap sesi. Analisis data menggunakan uji paired t-test dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil: Rata-rata tekanan darah sistolik menurun dari 154,3 mmHg menjadi 138,2 mmHg, dan tekanan darah diastolik dari 94,5 mmHg menjadi 84,8 mmHg. Uji paired t-test menunjukkan nilai p = 0,000 (p < 0,05), yang mengindikasikan pengaruh signifikan relaksasi Benson terhadap tekanan darah. Diskusi: Relaksasi Benson terbukti efektif menurunkan tekanan darah dan berpotensi diterapkan sebagai terapi komplementer dalam praktik keperawatan pada pasien hipertensi.

Evaluasi Dampak Merokok terhadap Kesehatan Sistem Pernapasan pada Orang Dewasa Di Desa Cihanjuang

Christian Gara, Yunus Elon — Sun, 07 Dec 2025 00:00:00 +0700

Latar Belakang: Kebiasaan merokok pada orang dewasa masih tinggi dan berdampak pada kesehatan pernapasan. Metode: Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif deskriptif dengan survei terhadap 450 responden di Desa Cihanjuang menggunakan teknik purposive sampling. Data diperoleh melalui kuesioner dan dianalisis secara deskriptif serta uji Spearman. Hasil: Mayoritas responden memiliki kebiasaan merokok tinggi, pengetahuan rendah, dan sikap negatif terhadap pengendalian rokok. Sebagian mengalami gejala pernapasan ringan hingga jelas, meskipun analisis statistik menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara kebiasaan merokok dan gejala pernapasan (p > 0,05). Diskusi: Temuan menunjukkan bahwa paparan asap rokok tetap berdampak pada kesehatan meskipun belum terlihat secara signifikan dalam analisis statistik, dipengaruhi faktor lingkungan, durasi paparan, dan kondisi fisik individu. Edukasi kesehatan dan program pencegahan diperlukan untuk menurunkan risiko gangguan pernapasan.