TeIKa
https://jurnal.unai.edu/index.php/teika
<p>Jurnal TeIKa adalah jurnal ilmu teknologi informasi dan komunikasi serta ilmu-ilmu terapannya <em>(applied sciences).</em> Jurnal ini menerima artikel yang merupakan hasil riset eksperimen dan non riset eksperimen misalnya kajian, pemodelan dan pemrograman.</p> <p>Artikel dalam Jurnal terbit 2 (Dua) kali dalam setahun yaitu pada bulan April dan Bulan Oktober.<br>Kami menunggu penelitian anda, elevating through writings!</p>Fakultas Teknologi Informasi - Universitas Advent Indonesiaid-IDTeIKa1979-6439<p>The submitting author warrants that the submission is original and that she/he is the author of the submission together with the named co-authors; to the extend the submission incorporates text passages, figures, data or other material from the work of others, the submitting author has obtained any necessary permission.<br /><br />Articles in this journal are published under the Creative Commons Share Alike Attribution Licence (CC-BY-SA <a href="https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/">What does this mean?</a>). This is to get more legal certainty about what readers can do with published articles, and thus a wider dissemination and archiving, which in turn makes publishing with this journal more valuable for you, the authors.<br /><br />By submitting an article the author grants to this journal the non-exclusive right to publish it. The author retains the copyright and the publishing rights for his article without any restrictions.</p>Analisis Manajemen Risiko dengan Menggunakan Framework ISO 31000:2018 pada Sistem Informasi E-Gudang Satpol PP Kota Surabaya
https://jurnal.unai.edu/index.php/teika/article/view/3483
<p>Peran teknologi dalam dunia bisnis saat ini menjadi semakin penting, khususnya dalam mendukung perkembangan perusahaan atau organisasi. Dengan mengoptimalkan Sistem Informasi/Teknologi Informasi (SI/TI), instansi dapat meningkatkan daya saing mereka. Namun, optimalisasi aset teknologi informasi juga meningkatkan risiko yang dapat mengancam pencapaian tujuan perusahaan. Manajemen risiko SI/TI yang efektif sangat penting untuk memaksimalkan kegunaan aset teknologi informasi dan meningkatkan efisiensi proses bisnis. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) memerlukan manajemen risiko SI/TI yang baik, terutama untuk Sistem Informasi E-Gudang yang digunakan untuk mengelola Barang Hasil Penertiban (BHP). Risiko kehilangan data, kebocoran informasi, dan kesalahan input sata menjadi tantangan yang dihadapi oleh Satpol PP Kota Surabaya. Sistem Informasi E-Gudang membantu mengontrol BHP, mengelola stok, dan terintegrasi dengan bidang lain seperti bidang ketentraman dan umum. Namun, risiko yang mengancam operasional tetap ada. Oleh karena itu, diperlukan analisis manajemen risiko teknologi informasi yang komprehensif. Metode ISO 31000:2018 digunakan untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengelola risiko-risiko tersebut. ISO 31000:2018 menyediakan panduan untuk <em>risk assessment</em>, membantu dalam melihat nilai risiko dari setiap risiko yang telah teridentifikasi. Penelitian ini bertujuan meminimalisir risiko yang mungkin terjadi dan memberikan rekomendasi bagi Satpol PP terkait risiko pada Sistem Informasi E-Gudang. Hasil dari penelitian yang telah dialkukan ini ditemukan 12 kemungkinan ancaman risiko diantaranya Terdapat 2 dengan tingkatan <em>high, </em> 9 risiko dengan tingkatan <em>medium </em> dan yang terakhir yaitu dengan 1 risiko memiliki tingkatan <em>low.</em></p>Birgita YolandaMuhammad NasrullahAris Kusumawati
Hak Cipta (c) 2024 TeIKa
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/
2024-10-312024-10-31142799110.36342/teika.v14i2.3483Analisis Sentimen Pada Komentar Youtube Dalam Turnamen MPL Season 13 Dengan Metode Ensemble Machine Learning
https://jurnal.unai.edu/index.php/teika/article/view/3722
<p style="font-weight: 400;">Analisis sentimen terhadap komentar pada video YouTube yang berhubungan dengan <em>MPL Season</em> 13 dilakukan menggunakan metode klasifikasi berbasis <em>Ensemble Learning</em>. Penelitian ini berfokus pada identifikasi pola sentimen dalam komentar serta penentuan popularitas tim berdasarkan dukungan positif dari penggemar. Metode yang digunakan mencakup perencanaan awal, pengumpulan data melalui teknik <em>scraping</em> menggunakan YouTube Data <em>API</em> v3, dan proses <em>preprocessing</em>. Dari total 6.424 komentar yang dukumpulkan, jumlah komentar yang relevan berkurang menjadi 5.185 setelah tahap <em>cleaning</em>, <em>case folding</em>, penghapusan <em>stopword</em>, konversi <em>slang</em>, <em>stemming</em>, dan tokenisasi, dengan rincian 3.131 komentar positif dan 2.064 negatif. Berbagai metode klasifikasi diterapkan secara bersamaan dan digabungkan menggunakan teknik <em>ensemble machine learning</em> dengan pendekatan <em>majority voting</em>. Sebelum klasifikasi, data diproses menggunakan <em>SMOTE (Synthetic Minority Over-sampling Technique)</em> untuk mengatasi ketidakseimbangan kelas. Hasil pengujian menunjukkan bahwa akurasi metode <em>Voting hard</em> mencapai 86,70 % (data latih 90% dan data uji 10%), sedangkan <em>Voting soft</em> mencapai 86,17%. Proses pelabelan dilakukan dengan <em>library flair</em>, dengan validasi hasil klasifikasi melalui <em>confusion matrix</em>. Penerapan metode pelabelan yang menggabungkan pendekatan otomatis dan manual berhasil meningkatkan akurasi klasifikasi serta meminimalkan potensi kesalahan. Selain itu, analisis ini berhasil mengidentifikasi dukungan terbanyak, yaitu 877 pendukung EVOS, diikuti oleh <em>RRQ</em> dan ONIC dengan masing-masing 743 dan 556 pendukung. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan analisis sentiment dalam konteks e-sports dan membuka peluang untuk analisis lebih lanjut di penelitian mendatang.</p>Zendhi Yuna BurnamaMochamad Alfan RosidNuril Lutvy Azizah
Hak Cipta (c) 2024 TeIKa
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/
2024-10-312024-10-311429310610.36342/teika.v14i2.3722Pemanfaatan Model Kano Dalam Mengidentifikasi Kebutuhan Utama Pengguna pada Aplikasi RIOT:ID
https://jurnal.unai.edu/index.php/teika/article/view/3728
<p>Kebutuhan pengguna terhadap aplikasi mengingat perkembangan teknologi yang pesat menghadirkan tantangan yang unik. Dalam konteks ini, metode KANO digunakan untuk memberikan gambaran mengenai fitur yang dibutuhkan dan untuk menggambarkan persepsi pengguna terhadap kebutuhan dan tingkat kepuasan. Aplikasi yang dirancang untuk komunitas lari RIOT Indonesia menawarkan 10 atribut/fitur: Antarmuka yang Menarik, Mudah Digunakan, Informatif, Keamanan Data, Kinerja Aplikasi, Fitur Notifikasi, Fitur Kehadiran, Fitur Gamifikasi, Integrasi Strava, dan Kalender Kegiatan. Kuesioner yang disebarkan diharapkan dapat memberikan hasil yang memetakan masing-masing fitur. Sebagai kesimpulan, penelitian ini berhasil menangkap persepsi responden terhadap kebutuhan fitur untuk aplikasi RIOT:ID. Tanggapan dari peserta membantu mengkategorikan setiap fitur, yang menunjukkan bahwa Keamanan Data adalah fitur dengan tingkat kepentingan yang tinggi dan bersifat satu dimensi, meskipun memiliki dampak yang lebih rendah terhadap kepuasan. Tujuh fitur, termasuk Antarmuka yang Menarik, Kemudahan Penggunaan, dan Integrasi Strava, termasuk dalam kategori Menarik, menunjukkan pentingnya dan potensi mereka untuk meningkatkan kepuasan. Sebaliknya, fitur Notifikasi dan Gamifikasi memiliki pengaruh minimal terhadap kepuasan pengguna.</p>Jay Idoan Sihotang
Hak Cipta (c) 2024 TeIKa
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/
2024-11-052024-11-0514210711610.36342/teika.v14i2.3728Pembatasan Jarak Presensi Dalam Sistem Presensi Daring Menggunakan Formula Haversine
https://jurnal.unai.edu/index.php/teika/article/view/3723
<p>Transformasi sistem presensi manual menjadi sistem daring sudah banyak dilakukan berbagai pihak, mulai dari instansi pemerintah, perkantoran, dan sekolah. Sebagai contoh suatu sekolah yang telah menerapkan sistem manajemen pembelajaran berbasis elektronik dapat menggunakan fitur formulir kehadiran sebagai salah satu cara mendata kehadiran siswanya dalam proses pembelajaran. Akan tetapi fitur ini dirasa memiliki kekurangan apabila diterapkan pada saat pembelajaran tatap muka di kelas sebab siswa yang tidak hadir masih dapat mengisi darimana saja dia berada asalkan dapat mengakses form tersebut. Adanya batasan dalam radius diperlukan guna membatasi hanya siswa yang berada dalam jangkauan area kelas saja yang dapat mengisi form kehadiran. Tujuan dari penelitian ini ialah merancang sebuah sistem presensi daring dengan menerapkan formula haversine menggunakan metode Extreme Programming. Formula ini dipilih sebab cocok untuk menghitung jarak antara dua titik koordinat pada permukaan bumi dengan anggapan bumi berbentuk bulat. Extreme Programming merupakan sebuah metode pembangunan sistem perangkat lunak cepat yang terdiri atas fase perencanaan, perancangan, koding, dan pengujian. Melalui percobaan sebanyak 30 kali didapatkan prosesntase sebanyak 96,6% yang menunjukkan bahwa formula haversine dapat diterapkan guna membatasi jarak pada suatu sistem presensi.</p>Baga Pardana IlhamFidi Supriadi
Hak Cipta (c) 2024 TeIKa
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/
2024-11-102024-11-1014211712710.36342/teika.v14i2.3723Pengukuran Kesiapan Adopsi Teknologi Informasi (IT Adoption) Pada Gapoktan Hidup Baru Kec. Cempaka OKU Timur Dengan Metode Community Readiness Model
https://jurnal.unai.edu/index.php/teika/article/view/3729
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kesiapan adopsi teknologi informasi pada masyarakat Gapoktan Hidup Baru di Kecamatan Cempaka OKU Timur menggunakan metode <em>Community Readiness Model (CRM).</em> CRM mengukur beberapa aspek, yaitu <em>Community Effort, Knowledge Towards Issue, Leadership,</em> Kondisi Masyarakat, Pengetahuan Masyarakat, dan Sumber Daya Terkait. Penelitian ini melibatkan 23 responden yang merupakan anggota Gapoktan Hidup Baru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek <em>Community Effort</em> (CE) memperoleh skor 3,86, <em>Knowledge Towards Issue</em> (KT) 3,32, <em>Leadership</em> (LS) 4,55, Kondisi Masyarakat (KM) 3,89, Pengetahuan Masyarakat (PM) 3,45, dan Sumber daya Terkait (ST) 4,06. Berdasarkan skor keseluruhan, tingkat kesiapan masyarakat mencapai nilai akhir 3,86, yang menunjukkan bahwa komunitas berada pada tahap inisiasi (<em>initiation</em>) yang bermakna upaya untuk mengadopsi teknologi informasi sudah mulai dilakukan, tetapi masih memerlukan penguatan lebih lanjut. Hasil ini mengindikasikan bahwa masyarakat telah mulai menyadari pentingnya penerapan teknologi informasi, meskipun upaya yang lebih intensif masih diperlukan untuk mencapai tingkat kesiapan yang lebih tinggi dalam mengadopsi teknologi informasi secara optimal.</p>Leo AkbarokaNabila Rizky OktadiniAnna Dwi MarjusalinahPutri Eka SevtiyuniCindy Putri Az Zahra
Hak Cipta (c) 2024 TeIKa
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/
2024-11-122024-11-1214212914110.36342/teika.v14i2.3729Perancangan Sistem Informasi Layanan E-Consultation Anggota Jemaat GMAHK Ke Pendeta Berbasis Web menggunakan Laravel dan Vue.Js
https://jurnal.unai.edu/index.php/teika/article/view/3737
<p>Dalam era digital, akses terhadap layanan spiritual menjadi tantangan bagi anggota jemaat yang tinggal di daerah terpencil atau memiliki keterbatasan waktu. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) untuk menyediakan platform konsultasi daring yang efisien antara jemaat dan pendeta. Penelitian ini mengembangkan aplikasi e-consultation berbasis web menggunakan framework Laravel dan Vue.Js. Metode pengembangan yang digunakan adalah Rational Unified Proces (RUP), model pengembangan perangkat lunak iteratif dan inkremental. Proses ini terdiri dari empat fase utama : Inception (analisis kebutuhan pengguna), Elaboration (perancangan arsitektur sistem), Construction (pengembangan dan pengujian sistem), dan Transition (implementasi serta penyempurnaan system bedasarkan uji coba). Fitur utama yang disediakan adalah penjadwalan perlawatan, dan interaksi langsung melalui live chat. Aplikasi ini menawarkan Solusi praktis dan iteraktif dalam layanan konsultasi spiritual yang fleksibel dan dapat diakses tanpa hambatan geografis.</p>Yonatan SimbolonAndrew Pakpahan
Hak Cipta (c) 2024 TeIKa
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/
2024-11-122024-11-1214214315810.36342/teika.v14i2.3737Design Thinking dalam Inovasi Layanan Hewan Peliharaan: Studi Pengembangan Aplikasi UnityPet
https://jurnal.unai.edu/index.php/teika/article/view/3732
<p>Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengembangkan aplikasi UnityPet sebagai solusi terpadu bagi pemilik hewan peliharaan dan profesional di industri hewan menggunakan metodologi Design Thinking. Aplikasi ini dirancang untuk menjawab kebutuhan spesifik pengguna dengan menyediakan berbagai layanan seperti konsultasi dokter hewan daring, layanan grooming, pet sitting, toko online untuk kebutuhan hewan, serta fitur interaktif untuk komunikasi antara pengguna dan profesional. Proses penelitian mencakup lima tahapan utama Design Thinking: <em>Empathize</em>, <em>Define</em>, <em>Ideate</em>, <em>Prototype</em>, dan <em>Test</em>. Tahap <em>Empathize</em> mengidentifikasi permasalahan utama yang dihadapi pengguna, seperti kesulitan dalam menemukan platform yang menyediakan layanan lengkap untuk hewan peliharaan dan kendala dalam berkomunikasi dengan profesional. Tahap <em>Define</em> merumuskan inti permasalahan pengguna sebagai dasar untuk tahap ideasi, di mana berbagai fitur aplikasi dikembangkan sesuai kebutuhan. Pada tahap <em>Prototype</em>, <em>wireframe</em> dan prototipe interaktif dibuat untuk memvisualisasikan dan menguji fungsionalitas aplikasi. Terakhir, <em>usability testing</em> dilakukan pada tahap <em>Test</em> untuk mengukur efektivitas, efisiensi, akurasi, dan kemudahan penggunaan (user-friendly) dari aplikasi. Hasil pengujian menunjukkan tingkat efektivitas sebesar 84%, serta tingkat efisiensi, akurasi, dan user-friendly mencapai 92%, yang melampaui ambang batas penerimaan sebesar 75%. Nilai-nilai ini menunjukkan bahwa aplikasi UnityPet tidak hanya fungsional, tetapi juga memberikan pengalaman pengguna yang intuitif dan memuaskan. Aplikasi UnityPet berhasil memenuhi standar kualitas penggunaan, siap untuk diimplementasikan, dan diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam industri pemeliharaan hewan peliharaan.</p>Pristi SukmasetyaNuryantoEko Muh Widodo
Hak Cipta (c) 2024 TeIKa
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/
2024-11-262024-11-2614215917210.36342/teika.v14i2.3732Implementasi Sistem Internet of Things (IoT) pada PT XXX menggunakan sistem MQTT
https://jurnal.unai.edu/index.php/teika/article/view/3784
<p>Sistem Internet of Things (IoT) telah diimplementasikan di PT XXX untuk meningkatkan efisiensi operasional, khususnya dalam pemantauan kompresor sentrifugal Ingersoll C1000. Kompresor ini memproduksi udara bertekanan tinggi yang berperan penting dalam proses pengolahan nikel. Sistem ini mengintegrasikan protokol Message Queuing Telemetry Transport (MQTT), sensor IoT, gateway Teltonika RUT951, dan broker Mosquitto untuk mengirimkan data suhu dalam format JSON secara real-time. Data ini kemudian divisualisasikan menggunakan AVEVA PI Vision, yang menyediakan informasi berbasis tren untuk mendukung analisis dan pengambilan keputusan. Sebelumnya, pemantauan hanya dilakukan secara lokal tanpa data historis, sehingga sulit mendeteksi potensi kerusakan. Operator juga harus melakukan inspeksi langsung ke lapangan untuk memeriksa kondisi kompresor, yang memakan waktu dan kurang efisien. Dengan sistem berbasis IoT ini, data dapat dipantau langsung dari kantor pusat, menghemat waktu perjalanan dan meningkatkan produktivitas operasional. Uji coba pada lingkungan operasional nyata menunjukkan bahwa transmisi data melalui MQTT stabil meskipun dalam jaringan terbatas. Visualisasi di AVEVA PI Vision memberikan gambaran real-time yang mendukung deteksi dini anomali dan pengambilan keputusan berbasis data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teknologi IoT dengan protokol MQTT mampu meningkatkan efisiensi pemantauan, mengoptimalkan kinerja sistem, dan memberikan solusi inovatif untuk tantangan konektivitas di industri. Implementasi ini juga membuka peluang baru bagi penerapan IoT dalam mendukung efisiensi dan keberlanjutan operasional.</p>Katherine Febrianty SumartonoYusran Timur Samuel
Hak Cipta (c) 2024 TeIKa
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/
2024-10-312024-10-3114217318410.36342/teika.v14i2.3784Analisis Kinerja Jaringan Wi-Fi di RS Gading Pluit untuk Meningkatkan Produktivitas Pengguna Menggunakan metode QoS
https://jurnal.unai.edu/index.php/teika/article/view/3800
<p>Kinerja jaringan <em>Wi-Fi</em> sangat penting dalam lingkungan layanan kesehatan di rumah sakit, di mana komunikasi yang efisien dan akses ke informasi sangat penting. Penelitian ini menganalisis kinerja jaringan <em>Wi-Fi</em> di Rumah Sakit Gading Pluit menggunakan metode <em>Quality of Service (QoS)</em>. Fokus utama penelitian ini adalah evaluasi parameter QoS seperti <em>delay, jitter, throughput</em>, dan <em>packet loss</em> untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dalam infrastruktur jaringan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa <em>throughput</em> memiliki jaringan stabil dan <em>packet loss</em> berada pada tingkat sangat baik dimana mendukung kestabilan jaringan. <em>Delay</em> sebagian besar berada dalam kategori baik hingga sangat baik, meskipun terdapat fluktuasi. Namun, <em>jitter</em> menunjukkan variabilitas signifikan di beberapa lokasi, yang mengindikasikan perlunya optimasi lebih lanjut, terutama untuk aplikasi sensitif waktu seperti komunikasi suara atau video.</p>Sadrak MalauAlbinur Limbong
Hak Cipta (c) 2024 TeIKa
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/
2024-10-312024-10-3114218519710.36342/teika.v14i2.3800The Peran Pengetahuan dan Sikap dalam Membentuk Perilaku Pelaporan Insiden Keamanan di Perbankan Mobile
https://jurnal.unai.edu/index.php/teika/article/view/3758
<p><em>Meningkatnya ketergantungan pada perbankan mobile memberikan kemudahan bagi pengguna, tetapi juga meningkatkan risiko keamanan, sehingga analisis pengetahuan, sikap, dan perilaku pengguna terhadap pelaporan insiden keamanan informasi menjadi sangat penting. Penelitian ini mengkaji ketiga dimensi tersebut dalam konteks perbankan mobile di Indonesia, dengan tujuan menjembatani kesenjangan antara kesadaran dan tindakan. </em><em>Survei dilakukan terhadap 430 responden menggunakan instrumen yang diadaptasi dari Human Aspect of Information Security Questionnaire (HAIS-Q). Analisis statistik, termasuk Cronbach's alpha, reliabilitas komposit, dan Average Variance Extracted (AVE), digunakan untuk memvalidasi konstruk. </em><em>Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden memiliki tingkat pengetahuan (mean = 4,21) dan sikap positif (mean = 4,20) yang tinggi, tetapi perilaku proaktif mereka dalam melaporkan insiden relatif rendah (mean = 3,26). Analisis koefisien jalur menunjukkan bahwa pengetahuan sangat memengaruhi sikap (0,722) tetapi memiliki dampak langsung yang lebih lemah terhadap perilaku (0,162). Perbedaan gender juga memiliki peran signifikan yang memengaruhi pengetahuan dan perilaku. Temuan ini menyoroti perlunya intervensi yang terfokus, termasuk pelatihan yang lebih baik, budaya pelaporan yang mendukung, dan mekanisme pemantauan yang kuat untuk mengurangi risiko dan meningkatkan praktik pelaporan insiden. Penelitian selanjutnya perlu mengeksplorasi faktor psikologis dan teknologi untuk lebih meningkatkan keamanan perbankan mobile.</em></p>Henry Pandia
Hak Cipta (c) 2024 TeIKa
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/
2024-10-312024-10-3114219920910.36342/teika.v14i2.3758Literasi Digital Orang Tua: Melindungi Anak dari Risiko Online
https://jurnal.unai.edu/index.php/teika/article/view/3781
<p>Perkembangan teknologi digital yang pesat telah mengubah cara anak-anak mengakses dan menggunakan internet, menawarkan peluang untuk belajar dan bersosialisasi, namun juga membawa risiko seperti perundungan siber dan paparan konten negatif. Penelitian ini menganalisis literasi digital orang tua dalam enam dimensi: pengetahuan teknologi, pengaturan keamanan, kebijakan penggunaan, pemantauan aktivitas, komunikasi, dan kesadaran risiko. Data dikumpulkan dari 179 ibu dengan anak di bawah usia 15 tahun melalui kuesioner terstruktur. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan literasi digital berdasarkan generasi dan tingkat pendidikan. Generasi Y memiliki pengetahuan teknologi dan pengaturan keamanan yang baik, tetapi kurang dalam kesadaran risiko. Generasi Z unggul dalam pemantauan aktivitas anak, namun memiliki tantangan dalam kebijakan penggunaan dan komunikasi. Sementara itu, Generasi X menunjukkan kekuatan dalam komunikasi dan kesadaran risiko, tetapi memerlukan peningkatan pada pengaturan keamanan dan penerapan teknologi. Berdasarkan pendidikan, ibu dengan gelar lanjutan memiliki pengetahuan dan kesadaran risiko yang lebih tinggi, namun kesulitan dalam keterampilan praktis, sementara ibu dengan pendidikan lebih rendah menunjukkan kemampuan yang lebih terbatas. Penelitian ini menekankan pentingnya intervensi yang terarah, seperti pelatihan lintas generasi dan program edukasi, untuk meningkatkan literasi digital orang tua. Penelitian lanjutan perlu mengeksplorasi faktor sosial-ekonomi dan dampak jangka panjang intervensi dalam meningkatkan pengasuhan digital yang aman bagi anak-anak.</p>Sintaria Sembiring
Hak Cipta (c) 2024 TeIKa
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/
2024-10-312024-10-3114221122310.36342/teika.v14i2.3781