Pengembangan Model Pembelajaran Blended Learning Berbantuan Aplikasi Sevima Edlink
https://doi.org/10.35974/jpd.v3i2.2339
Kata Kunci:
Merdeka Belajar, Kampus Merdeka, Blended Learning, Sevima EdlinkAbstrak
Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pengembangan model pembelajaran yang tepat dalam merealisasikan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan 2020 tentang Merdeka Belajar-Kampus Merdeka. Tujuan penelitiannya adalah untuk mentransformasikan kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka melalui pengembangan model pembelajaran Blended Learning berbantuan aplikasi Sevima Edlink dalam pembelajaran Matematika. Pelaksanaan penelitian mulai dari bulan April sampai dengan Juni 2020. Subyek penelitiannya adalah Mahasiswa semester 4 Prodi Matematika sebanyak 6 orang. Metode penelitian ini adalah studi pustaka dan observasi. Hasil penelitian yang diperoleh adalah data nilai ujian tengah semester genap tahun ajaran 2019-2020 yang dilaksanakan melalui aplikasi Sevima Edlink yaitu diperoleh nilai rata-rata adalah 90,83, sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Matematika dengan model pembelajaran Blended Learning berbantuan aplikasi Sevima Edlink cocok untuk merealisasikan kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka.
Kata kunci: Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, Blended Learning, Sevima Edlink.
Unduhan
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Penulis yang mempublikasikan naskahnya di jurnal ini menyetujui hal-hal berikut:
- Hak cipta tetap pada penulis, penulis memberikan kepada jurnal hak penerbitan pertama dan sekaligus melisensi karyanya mengikuti Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi karya dengan penghargaan terhadap hak kepenulisan dan penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis bisa mengikuti kontrak tambahan lain untuk distribusi non-ekslusif bagi karyanya tersebut (contoh: mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan penghargaan terhadap penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusi atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih banyak dari karya yang diterbitkan. (Lihat The Effect of Open Access).