Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP Melalui Pembelajaran CORE Dan SQ4R
https://doi.org/10.35974/jpd.v3i2.2369
Kata Kunci:
Kemampuan Komunikasi Matematis, Pembelajaran CORE, Pembelajaran SQ4RAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa SMP melalui pembelajaran Connecting, Organizing, Reflecting and Extending (CORE) dan pembelajaran Survey, Question, Read, Recite, Review, and Reflect (SQ4R). Subjek pada penelitian ini adalah siswa-siswa dari dua kelas, yaitu kelas VIII-F dan VIII-D SMPN 26 Bandung. Intstrumen tes kemampuan komunikasi matematis pada pokok bahasan persamaan garis lurus. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kemampuan komunikasi matematis siswa sebelum memperoleh pembelajaran CORE dan pembelajaran SQ4R tidak berbeda dan berada pada kategori rendah. Setelah perlakuan kemampuan komunikasi matematis mengalami peningkatan. Peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh model pembelajaran CORE dan pembelajaran SQ4R berada pada kategori sedang, 2) Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada peningkatan kemampuan komunikasi matematis antara siswa yang memperoleh model pembelajaran CORE dan pembelajaran SQ4R.
Unduhan
Referensi
Arhasy, E.A.R. dkk. (2015). Kontribusi Pembelajaran Kontekstual dengan Teknik SQ4R Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman dan Berpikir Kritis Matematis. Jurnal Siliwangi Seri Pendidikan. Vol. 1, No. 1.
Ariani, D. N. (2017). Strategi Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SD/MI. Jurnal Madrasah Ibtidaiyah. Vol. 3, No. 1.
Arifin, Z. dkk. (2016). Analisis Kemampuan Komunikasi Matematika Dalam Menyelesaikan Masalah pada Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linier Dua Variabel Siswa Kelas VIII-C SMP Nuris Jember. Jurnal Edukasi. Vol.3, No.2.
Asnawati, S. (2017). Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams-Games-Tournaments. Jurnal Euclid. Vol. 3, No. 2.
Hariyanto, (2016). Penerapan Model CORE Dalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematika SIswa. Jurnal Gammath. Vol. 1, No. 2.
Hariyanto, (2017). Penerapan Model CORE Dalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematika SIswa. Jurnal Gammath. Vol. 2, No. 1.
Hodiyanto. (2018). Kemampuan Komunikasi Matematis dalam Pembelajaran Matematika. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, Ilmu Matematika dan Matematika Terapan.Vol. 7, No. 1.
Kumalasari dan Ellisia. (2011). Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siwa SMP Melalui Pembelajaran Matematika Model CORE. Prosding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi Bandung. Vol. 1.
Kusumawati, E. dan Manopo. (2016). Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Quantum pada Materi Garis dan Sudut di SMPN 13 Banjarmasin. Jurnal Pendidikan Matematika. Vol. 4, No. 2.
Martinah, I. dkk. (2017). Pengaruh Model Pembelajaran Survey Question Read Recite Reflect (SQ4R) Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2017/2017. Artikel Jurnal Pendidikan Matematika STKIP-PGRI Lubuklinggau.
Murti, H. A. S. (2011). Metakognisi dan Theory of Mind (ToM). Jurnal Psikologi Pitutur. Vol. 1, No. 2.
Nuraini dan Surya, E. (2017). Perbandingan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Yang Belajar dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write dan Tipe Think Pair Share Di SMP Negeri 3 Percut Sei Tuan. Jurnal Inspiratif. Vol. 3, No. 3.
Purnama, I. L. dan Aldila, E. (2016). Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Ditinjau Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Complete Sentence dan Tem Quiz. Jurnal Pendidikan Matematika. Vol. 10, No. 1.
Ranti dan Gadih, M. (2015). Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Menggunakan Strategi Writing to Learn pada Siswa SMP. Jurnal Pendidikan Matematika. Vol. 1, No.2.
Risnanosanti. (2008). Kemampuan Metakognisi Siswa dalam Pemeblajaran Matematika. Jurnal Pendidikan Matematika. Vol. 4, No. 1.
Runiatun, dkk. (2016). Penggunaan Strategi SQ4R (survey, question, read, reflect, recite, review) Untuk Meningkaktkan Ketrampilan Membaca Pemahaman. Jurnal Didaktika Dwija Indria (SOLO). Vol. 4, No. 11.
Siregar, N. A. R. dkk. (2018). Pengaruh Model Pembelajaran CORE Terhadap kemampuan Berpikir Kritis dan Disposisi Matematis Ditinjau Dari Kemampuan Awal Matematika Siswa SMA Negeri Di Jakarta. Jurnal Penelitian dan Pembelajaran Matematika. Vol. 11, No. 1.
Son, L. A. (2015). Pentingnya Kemampuan Komunikasi Matematika Bagi Mahasiswa Calon Guru Matematika. Jurnal Gema Wiralodra. Vol. 7, No. 1.
Surya, E. dan Rahayu, R. 2014. Peningkatan Kemampuan Komunikasi dan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP Ar-Rahman Percut Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Jurnal Pendidikan Matematika PARADIKMA. Vol. 7, No. 1.
Tayeb, T dan Putri, A. P. (2017). Kemampuan Metakognisi untuk Meningkatkan Ketrampilan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas VIII B MTS Madani Alauddin Paopao Kebumen Gowa. Jurnal Matematika dan Pembelajaran (MaPan). Vol. 5, No. 1.
Yuniarti, N. dkk. (2018). Hubungan Kemampuan Komunikasi Matematis Dengan Self Esteem Siswa SMP Melalui Pendekatan Contextual Teching and Learning pada Materi Segiempat. Jurnal Nasional Pendidikan Matematika. Vol. 2, No. 1.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Penulis yang mempublikasikan naskahnya di jurnal ini menyetujui hal-hal berikut:
- Hak cipta tetap pada penulis, penulis memberikan kepada jurnal hak penerbitan pertama dan sekaligus melisensi karyanya mengikuti Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi karya dengan penghargaan terhadap hak kepenulisan dan penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis bisa mengikuti kontrak tambahan lain untuk distribusi non-ekslusif bagi karyanya tersebut (contoh: mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan penghargaan terhadap penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusi atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih banyak dari karya yang diterbitkan. (Lihat The Effect of Open Access).