Pengaruh Model Pembelajaran Osborn Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMAN 2 Jember
https://doi.org/10.35974/jpd.v7i2.3304
Kata Kunci:
kemampuan berpikir kreatif, model pembelajaran Osborn, fungsi kuadratAbstrak
Berpikir kreatif ialah kemampuan yang dimiliki setiap orang untuk memunculkan pemikiran baru dan memandang permasalahan dengan berbagai sudut pandang, sehingga didapatkan beragam solusi guna menyelesaikan suatu permasalahan. Dalam kurikulum Merdeka Belajar yang kini telah diimplementasikan diberbagai jenjang pendidikan, berpikir kreatif menjadi salah satu aspek penilaiannya. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini ialah untuk mengkaji pengaruh model pembelajaran Osborn terhadap kemampuan siswa dalam berpikir secara kreatif SMAN 2 Jember pada materi fungsi kuadrat. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dan didesain berdasarkan penelitian quasi experiment. Bentuk desain dari penelitian ini berupa Nonequivalent control-group design dengan metode pengumpulan data dengan mengaplikasikan metode berupa tes tulis, dokumentasi, serta observasi. Sampel yang dilibatkan yaitu dua kelas yang dipilih secara acak setelah dinyatakan kemampuan matematika semua kelas X adalah homogen. Kedua kelas tersebut yakni kelas X.8 dan kelas X.10. Kelas X.8 sebagai kelas eksperimen mengimplementasikan model pembelajaran Osborn, sedangkan kelas X.10 sebagai kelas kontrol mengimplementasikan pembelajaran secara konvensional. Penganalisisan data yang digunakan yaitu uji prasyarat mencakup uji normalitas dan homogenitas, uji Independent Sample T-Test atau Mann-Whitney, uji T-Pihak Kanan, dan uji N-Gain. Berdasarkan uji statistik tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa pengimplementasian model pembelajaran Osborn pada kelas eksperimen lebih berpengaruh secara signifikan dan berpengaruh positif terhadap kemampuan berpikir kreatif.
Unduhan
Referensi
Aditomo, A. (2022). Kajian Akademik Kurikulum untuk Pemulihan Pembelajaran (1 ed.). Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Agustyaningrum, N. (2015). Mengembangkan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi dalam Pembelajaran Matematika SMP. Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, 4(1), 39–46.
Arifani, N. H., Sunardi, & Setiawani, S. (2015). Tingkat Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika Siswa SMP Kelas VIII di SMP Negeri 6 Jember, SMP Al Furqan 1, SMP Negeri 1 Rambipuji, dan SMP PGRI 1 Rambipuji. Jurnal Kadikma, 6(2), 159–172.
Aziz, M. A., Rochmad, R., & Wijayanti, K. (2015). Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Self-Efficacy Siswa Kelas X Smk Teuku Umar Semarang Dengan Model Pembelajaran Osborn. Unnes Journal of Mathematics Education., 4(3), 230–237.
Effendi, K. N., & Farlina, E. (2017). Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP kelas VII dalam Penyelesaian Masalah Statistika. Jurnal Analisa, 3(2), 130–137.
Febrita, Y., & Andinny, Y. (2020). Pengaruh Model Pembelajaran dan Minat Belajar Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika Siswa. Seminar Nasional dan Diskusi Panel Pendidikan Matematika Universitas Indraprasta PGRI Jakarta, 81–88.
Handoko, H. (2017). Pembentukan Keterampilan Berpikir Kreatif pada Pembelajaran Matematika Model Savi Berbasis Discovery Strategy Materi Dimensi Tiga Kelas X. Eduma : Mathematics Education Learning and Teaching, 6(1), 85.
Hendriana, H., Rohaeti, E. E., & Sumarmo, U. (2017). Hard Skills dan Soft Skills Matematik Siswa (N. F. Atif (ed.); I). Bandung: PT Refika Aditama.
Herdani, P. D., & Ratu, N. (2018). Analisis Tingkat Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa SMP Dalam Menyelesaikan Open – Ended Problem Pada Materi Bangun Datar Segi Empat. Jurnal Teori dan Aplikasi Matematika, 2(1), 9–16.
Huda, M. (2013). Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran (Cetakan II). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Indarta, Y., Jalinus, N., Waskito, W., Samala, A. D., Riyanda, A. R., & Adi, N. H. (2022). Relevansi Kurikulum Merdeka Belajar dengan Model Pembelajaran Abad 21 dalam Perkembangan Era Society 5.0. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 4(2), 3011–3024.
Mursidik, E. M., Samsiyah, N., & Rudyanto, H. E. (2015). Kemampuan Berpikir Kreatif dalam Memecahkan Masalah Matematika Open-Ended ditinjau dari Tingkat Kemampuan Matematika pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Pedagogia, 4(1), 23–33.
Novitasari, D. (2016). Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa. Fibonacci : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika, 2(2), 8–18.
Nurafifah, L., Nurlaelah, E., & Usdiyana, D. (2016). Model Pembelajaran Osborn untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa. Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika, 1(2), 93–102.
Nurkholis. (2013). Pendidikan dalam Upaya Memajukan Teknologi. Jurnal Kependidikan, 1(1), 24–44.
Nuryadi, Astuti, T. D., Utami, E. S., & Budiantara, M. (2017). Dasar-Dasar Statistik Penelitian (Cetakan I). Yogyakarta: Sibuku Media.
OECD. (2019). PISA 2018 Insights and Interpretations.
Pratiwi, N. Y., Widyatiningtyas, R., & Irmawan. (2016). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Osborn Terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Matematika Siswa SMK. Seminar Nasional Pendidikan Matematika Ahmad Dahlan, 163–170.
Purwanto, W. R., Sukestiyarno, Y., & Junaedi, I. (2019). Proses Berpikir Siswa dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau dari Perspektif Gender. Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES, 894–900.
Putri, C. A., Munzir, S., & Abidin, Z. (2019). Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa melalui Model Pembelajaran Brain-Based Learning. Jurnal Didaktik Matematika, 6(1), 13–28.
Rukminingsih, Adnan, G., & Latief, M. A. (2020). Metode Penelitian Pendidikan Penelitian Kuantitatif, Penelitian Kualitatif, Penelitian Tindakan Kelas (E. Munastiwi & H. Ardi (ed.)). Yogyakarta: Erhaka Utama.
Shofia, E. A. L., Hobri, & Murtikusuma, R. P. (2018). Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa pada Materi Aritmetika Sosial Berbasis Jumping Task ditinjau dari Gaya Kognitif Field Dependent dan Field Independent. Jurnal Kadikma, 9(3), 171–182.
Soeviatulfitri, & Kashardi. (2020). Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa melalui Model Problem Based Learning ( PBL ) dan Model Pembelajaran Osborn di SMP. Jurnal Pendidikan Matematika Raflesia, 5(3), 35–43.
Sugandi, M. M. (2019). Penerapan Model Pembelajaran Osborn untuk Meningkatkan Literasi Matematis Siswa SMP. Transformasi : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika, 3(2), 95–105.
Sugiyono. (2013). Statistika untuk Penelitian (Cetakan 23). Bandung: Alfabeta.
Talib, A., Suaedi, S., & Ilyas, M. (2021). Pembelajaran Matematika Berbasis Google Suite for Education Untuk Meningkatkan Kecakapan Kolaboratif Siswa. Teorema: Teori dan Riset Matematika, 6(1), 34–47.
Trisnawati, I., Pratiwi, W., Nurfauziah, P., & Maya, R. (2018). Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Trigonometri Di Tinjau Dari Self Confidence. JPMI (Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif), 1(3), 383–394.
Udayani, L. G. W., Sariyasa, & Ardana, I. M. (2019). Efektivitas Model Pembelajaran Osborn Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia, 8(1), 20–28.
Yusuf, M. (2018). Pengantar Ilmu Pendidikan (D. Ilham (ed.); Cetakan I). Palopo: Lembaga Penerbit Kampus IAIN Palopo.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Padegogik
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang mempublikasikan naskahnya di jurnal ini menyetujui hal-hal berikut:
- Hak cipta tetap pada penulis, penulis memberikan kepada jurnal hak penerbitan pertama dan sekaligus melisensi karyanya mengikuti Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi karya dengan penghargaan terhadap hak kepenulisan dan penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis bisa mengikuti kontrak tambahan lain untuk distribusi non-ekslusif bagi karyanya tersebut (contoh: mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan penghargaan terhadap penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusi atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih banyak dari karya yang diterbitkan. (Lihat The Effect of Open Access).