Analisis Dukungan Keluarga dengan Self-Care Management Pada Lansia Hipertensi
https://doi.org/10.35974/jsk.v9i1.2961
Kata Kunci:
Dukungan keluarga, Hipertensi, Self-care managementAbstrak
Latar Belakang : Lansia dengan hipertensi merupakan populasi rentan yang membtuhkan lebih banyak pendekatan yang komperensif dan intensif, untuk mencapai kontrol tekanan darah secara optimal. Salah satu penatalaksanaan hipertensi untuk menurunkan tekanan darah adalah self care management. Lansia dengan hipertensi membutuhkan dukungan keluarga dalam melakukan self care management . dukungan keluarga yang diberikan dalam bentuk emosional, pengahrgaan, penilaian, instrumental, dan dukungan informasional. Tujuan penelitian : penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan self care management pada lansia hipertensi. Metode: Jenis penelitian ini merupakan kuantitatif dengan menggunakan metode deskrptif analitik, rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia hipertensi di Puskesmas Prambanan. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah stratified random sampling. Jumlah populasi 154 orang, sampel 111 orang. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner dan analisa data menggunakan uji spearman rank. Hasil Penelitian: hasil penelitian ini mununjukkan bahwa dukungan keluarga dengan self care management memperoleh nilai significancy (p=0,040<0,05 dengan sehingga hipotesis diterima bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga dengan self care management lansia hipertensi di puskesmas Prambanan correlation coefficient sebesar 0,195 yang berarti keeratan hubungan sangat rendah antara varibel dukungan keluarga dan self care management. Kesimpulan: Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan self care management lansia hipertensi di puskesmas Prambanan Sleman Yogyakarta.
Kata kunci : Dukungan Keluarga, Self Care Management, Hipertensi.
Unduhan
Referensi
WHO, a global brief on hypertension: silent killer, global public health crisis[internet]. Switzerland: World Health Organization; 2019 [disitasi tanggal 4 Oktober 2016]. Tersedia dari: http://www. Ish-world.com/downloads/pdf/global_brief_hypertension.pdf
Ihsan Kurniawan, S. (2019). Hubungan Olahraga, Stress dan Pola Makan dengan Tingkat Hipertensi di Posyandu Lansia di Kelurahan Sudirejo I Kecamatan Medan Kota . Journal of Health Science and Physiotherapy, 1(1), 10–17.
Kemensekes RI. (2018). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta : Badan penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Kemenkes RI.(2017).Infodatin Hipertensi.Jakarta : Kementrian Kesehatan RI. (diakses 19Desember 2016).
Wachyu, N. Hubungan Antara DukunganKeluarga dan Self Care Management Lansia dengan Hipertensi di PosyanduLansia Kelurahan Manyar Sabrangan Surabaya. 2014. Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga. Available From:http:/journal.umpo.ac.id/index.php/IJHS/article/view/725
Gunawan, Lani. (2017). Hipertensi tekanan darah tinggi. Yogyakarta : Kanisius
Tumenggung, I (2013). Hubungan Dukungan Sosial Keluarga dengan Kepatuhan Diet Hiper tensi DI RSUD Toto Kabila Kabupaten Bone Bolongo, Vol 1).
Flynn, Sarah J et al 2013, 'Facilitators and barriers to hypertension selfmanagement in urban African Americans: perspectives of patients and family members', NCBI Journal, vol. 07, hal. 741-749, diakses 10 Maret 2014.http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/art icles/PMC3743518/.
Hayes, M K. Influence of age and health behaviors on stroke risk: lesson from longitudinal studies. National Institutes of Health. 2010; 58(Suppl 2): S325-S328. Tersedia secara online di http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3006180/ diakses pada 17 Maret 2016.
Sugiyono. Buku Statistika Untuk Penelitian Bandung: 2017.
Ambarwati (2011). Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Sikap Motivasi dan Partisipasi Suami Dalam Keluarga Berencana di Puskesmas Kedawung Sragen. Jurnal Unimus, Vol.1, No.1
Sinaga, Anni. (2015). Hubungan Dukungan Keluarga dengan Pencegahan Hipertensi pada Lansia. Diperoleh tanggal 22 Maret 2018.
Pakseresht, M. et al. (2010). Awarness Of Chronic Disease Diagnosis Amongst Family
Members Is Associated With Healthy Dietary Knowledge But Not Behaviour Amongst Inuit In Arctic Canada. Journal of Hummannutrition And Dietetics.
Pakseresht, M. et al. (2010). Awarness Of Chronic Disease Diagnosis Amongst Family
Members Is Associated With Healthy Dietary Knowledge But Not Behaviour Amongst Inuit In Arctic Canada. Journal of Hummannutrition And Dietetics.
Dewi, A. R. dkk. (2018). Hubungan Dukungan Keluarga dengan kepatuhan hipertensi yang berobat dirumah sakit rujukan primer dan faktor-faktor yang memengaruhi. Di akses pada tanggal 23 Februari 2019. Pukul 21.00.Bolango. J Kesehat Gorontalo (Internet). 2013;9(16):100-5. Available from:http;//ejurnal.ung.ac.id/index.php/JHSarticle/view/108
Nugroho,P.S (2018). Faktor- faktor obesitas Dan Kolesterol TerhadapHipertensi Di Indonesia (Indonesia Family Life Survey). Jurnal Gizi Dan Kesehatan,2 (2),2018,44-48
Kemenkes (2013). Info Datin Hipertensi. Jakarta: Pusat Data Informasi Kementrian Kesehatan
Tumenggung I. Hubungan Dukungan Sosial Keluarga Dengan Diit Hipertensi Di Rsud Toto Kabila Kanupaten Bone Osamor PE. Social support and management of hypertension in southwest nigeria. Cardiovasc J Afr [internet].2015 [disitasi tanggal 1 November 2016]; 26: 29-33.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang mempublikasikan naskahnya di jurnal ini menyetujui hal-hal berikut:
- Hak cipta tetap pada penulis, penulis memberikan kepada jurnal hak penerbitan pertama dan sekaligus melisensi karyanya mengikuti Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi karya dengan penghargaan terhadap hak kepenulisan dan penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis bisa mengikuti kontrak tambahan lain untuk distribusi non-ekslusif bagi karyanya tersebut (contoh: mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan penghargaan terhadap penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusi atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih banyak dari karya yang diterbitkan. (Lihat The Effect of Open Access).