Pengaruh Pemberian Madu Terhadap Pola Defekasi Pada Balita Diare
https://doi.org/10.35974/jsk.v9i1.2962
Kata Kunci:
Balita, Diare, Pemberian madu, Pola defekasiAbstrak
Latar belakang: Fenomena penyakit diare harus menjadi perhatian khususnya ibu dengan anak balita. Prevalensi diare di Indonesia cukup tinggi, hal ini dapat dilihat dari hasil Riset Kesehatan Dasar, kasus diare di Indonesia mencapai 8,3%. Prevalensi diare pada balita untuk Provinsi Jawa Barat diperkirakan mencapai 8. 2% dari 45,080,040 balita. Hal ini menunjukkan kasus diare pada balita di Provinsi Jawa Barat masih tinggi dibandingkan dengan provinsi lainnya seperti Jawa tengah yang mencapai 3,3% (1). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian madu terhadap pola defekasi pada balita diare di Desa Bolang Wilayah Kerja Puskesmas Dayeuhluhur Kota Cilacap Tahun 2022. Metode: Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode Quasi Eksperiment dengan Two Group Pretest-Posttest with Control Group. Sampel penelitian ini adalah penderita penyakit diare pada 12-60 bulan yang berobat di Puskesmas Dayeuhluhur desa Bolang tahun 2022, 17 balita pada kelompok intervensi dan 17 balita pada kelompok kontrol. Analisis bivariat data berpasangan menggunakan uji mc nemar, untuk melihat pre dan post kelompok kontrol serta pre dan post kelompok intervensi dan Analisa data berpasangan menggunakan Analisa uji chi-square. Hasil: Penelitian ini mengindikasikan bahwa pola defekasi sebelum dilakukan intervensi pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi seluruhnya tidak normal (100%). setelah dilakukan intervensi pada kelompok kontrol sebanyak 9 balita (52,94%) pola defekasinya normal, pada kelompok intervensi dari 17 balita sebanyak 10 balita (58,82%) pola defekasinya normal. Simpulan, Pada uji McNemar diapatkan hasil pada kelompok kontrol bernilai P-Value 0,004, pada kelompok intervensi bernilai P-Value 0,002 terdapat pengaruh secara signifikan pre-test dan post-test pada kelompok intervensi dan kontrol, sedangakan berdasarkan analis uji chi-square didapatkan hasil p-value 0,024, terdapat pengaruh pemberian madu terhadap pola defekasi diare pada balita di Puskesmas Dayeuhluhur Kota Cilacap. Diskusi: Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk terapi komplementer dalam upaya peningkatan jenis intervensi keperawatan yang dapat diterapkan pada klien dengan balita diare.
Unduhan
Referensi
Kemenkes RI. Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Kementrian Kesehat RI. 2018;53(9):1689–99.
Salwan H, Kesumawati R. Pola Defekasi Bayi Usia 7-12 Bulan, Hubungannya dengan Gizi Buruk, dan Penurunan Berat Badan Serta Persepsi Ibu. Sari Pediatr. 2018;12(3):168.
WHO. Pelayanan kesehatan berbasis komunitas, termasuk penjangkauan dan kampanye, dalam konteks pandemi COVID-19. 2020. 1–40 p.
Ilyas H dkk. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Banguntapan 2 Bantul. J Ilm Kesehat Pencerah. 2021;9(2):118–31.
Meisuri N, Perdani R, Mutiara H, Sukohar A. Efek Suplementasi Madu terhadap Penurunan Frekuensi Diare Akut pada Potential Effects of Honey Suplementation on Decreasing Frequency of Children Acute Diarrhea In Dr . H Abdoel Moeloek Hospital Bandar Lampung. J Major. 2020;9(2):26–32.
Haffejee IE, Moosa A. Honey in the treatment of infantile gastroenteritis. Br Med J (Clin Res Ed). 2019;290(6485):1866.
Setyaningrum R. Aplikasi Pemberian Minuman Herbal Jahe Merah Dan Madu Untuk Mengatasi Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas Pada Balita Dengan Ispa. 2019;
Purnawati T, Nurhaeni N, Agustini N. Terapi Madu Efektif untuk Menurunkan Frekuensi Diare dan Bising Usus pada Anak Usia Balita. Sari Pedriatri. 2019;7(3):1004–10.
Andayani RP. Andayani, R. P. (2020). Madu sebagai Terapi Komplementer Mengatasi Diare pada Anak Balita. JURNAL KESEHATAN PERINTIS (Perintis’s Health Journal), 7(1), 64–68. https://doi.org/10.33653/jkp.v7i1.393Madu sebagai Terapi Komplementer Mengatasi Diare pada Anak . J Kesehat PERINTIS (Perintis’s Heal Journal). 2020;7(1):64–8.
Abidin Z. Buku Ajar Keperawatan Komplementer Terapi Komplementer Solusi Cerdas Optimalkan kesehatan. Vol. 3, KHD Production. 2017. 69–70 p.
Suryaningsih C. Hubungan Pandangan Budaya Dan Kepercayaan Dalam Menyusui Dengan Motivasi Ibu Dalam Pemberian ASI Eksklusif Di Ruang Perinatologi RSUD Cibabat Cimahi. J Kesehat Kartika. 2016;11(3):60–6.
Tehuteru ES, Hegar B, Firmansyah A. Pola Defekasi pada Anak. Sari Pediatr. 2018;3(3):129.
Sukardi, Yusran S, Tina L. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Umur 6-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Poasia Tahun 2016. 2016;2016.
Suryaningsih C, Hani Putri Utami I, Imelisa R. Coping Strategies of Adolescents in Orphanages. KnE Med. 2022;2022:161–78.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja di Masa Pandemi COVID-19. 2020. 71 p.
UNICEF. The State of The World’s Children 2019: A Fair Chance for Every Child. New York: United Nations Children’s Fund.; 2019.
Azizah AN, Kurniati CH. Obat Herbal Tradisional Pereda Batuk Pilek Pada Balita. J Kebidanan Indones [Internet]. 2021;48(2):39–62. Available from: www.ine.es
Herawati R. Pengaruh Pemberian Madu Terhadap Penurunan Frekuensi Diare Pada Anak Balita Di Rumah Sakit Umum (RSUD) Rokan Hulu. J Martenity Neonatal [Internet]. 2020;2(4). Available from: http://e-journal.upp.ac.id/index.php/akbd/article/view/1418
Shariatpanahi ZV, Jamshidi F, Nasrollahzadeh J, Amiri Z, Teymourian H. Effect of honey on diarrhea and fecal microbiotain in critically ill tube-fed patients: A single center randomized controlled study. Anesthesiol Pain Med. 2018;8(1):4–9.
Thrasyvoulou A, Tananaki C, Goras G, Karazafiris E, Dimou M, Liolios V, et al. Legislation of honey criteria and standards. J Apic Res [Internet]. 2018;57(1):88–96. Available from: http://doi.org/10.1080/00218839.2017.1411181
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang mempublikasikan naskahnya di jurnal ini menyetujui hal-hal berikut:
- Hak cipta tetap pada penulis, penulis memberikan kepada jurnal hak penerbitan pertama dan sekaligus melisensi karyanya mengikuti Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi karya dengan penghargaan terhadap hak kepenulisan dan penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis bisa mengikuti kontrak tambahan lain untuk distribusi non-ekslusif bagi karyanya tersebut (contoh: mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan penghargaan terhadap penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusi atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih banyak dari karya yang diterbitkan. (Lihat The Effect of Open Access).