Pengaruh Teknik Pernapasan Buteyko Terhadap Pola Napas Tidak Efektif Pada Klien Asma Bronkial
https://doi.org/10.35974/jsk.v9i1.3046
Kata Kunci:
Asma bronkial, Pola napas tidak efektif, Teknik pernapasan ButeykoAbstrak
Latar Belakang: Asma bronkial merupakan kondisi medis yang menyebabkan jalan napas paru-paru membengkak dan menyempit. Karena terjadinya pembengkakan maka jalur udara akan menghasilkan lendir yang berlebihan sehingga sulit untuk bernapas dan akan menyebabkan batuk, napas pendek, serta mengi. Adapun terapi non farmakologis yang bisa digunakan untuk mengurangi kekambuhan asma dan meminimalisir penggunaan obat-obatan salah satunya yaitu teknik pernapasan Buteyko. Teknik pernapasan Buteyko dapat menurunkan frekuensi serangan asma bronchial, mencegah tingkat keparahan asma dan memperbaiki Peak Expiratory Flow Rate (PEFR). Metode: Desain penelitian kuantitatif quasy experiment. Sampel penelitian adalah 34 responden, teknik pengambilan sampel purposive sampling yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 17 responden eksperimen yang dan 15 responden kelompok kontrol. Alat ukur yang digunakan adalah lembar observasi pola napas tidak efektif pre test dan post test selama 4 kali dalam 2 minggu. Uji statistik yang digunakan yaitu uji Wilcoxon dan uji Mann Whitney. Hasil:. Teknik pernapasan Buteyko berpengaruh terhadap pola napas pada pasien asma bronkial dengan p value dipsnea sebesar 0,033 dan p value frekuensi napas sebesar 0,001. Diskusi: Teknik pernapasan Buteyko berpengaruh terhadap pola napas tidak efektif pada pasien asma bronkial. Hasil ini diharapkan bisa menjadi pengobatan alternatif dalam pengontrolan pola napas tidak efektif pada pasien asma bronkial.
Unduhan
Referensi
Aryandani, R. (2010). Anak sehat bebas dari asma, cara cerdas mencegah dan menyembuhkan anak dari asma (P. Terry, Ed.). jogjakarta: Golden books.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2018). Hasil Utama RISKESDAS 2018. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Black, & Hawks. (2014). Keperawatan medikal bedah. Manajemen klinis untuk yang diharapkan. Singapura: Elsevier.
Bruurs, M. L. J., van der Giessen, L. J., & Moed, H. (2013). The effectiveness of physiotherapy in patients with asthma: a systematic review of the literature. Respiratory Medicine, 107(4), 483–494.
Chauhan, B. F., & Ducharme, F. M. (2012). Anti‐leukotriene agents compared to inhaled corticosteroids in the management of recurrent and/or chronic asthma in adults and children. Cochrane Database of Systematic Reviews, (5).
Crocker, D. D., Kinyota, S., Dumitru, G. G., Ligon, C. B., Herman, E. J., Ferdinands, J. M., … Services, T. F. on C. P. (2011). Effectiveness of home-based, multi-trigger, multicomponent interventions with an environmental focus for reducing asthma morbidity: a community guide systematic review. American Journal of Preventive Medicine, 41(2), S5–S32.
Darmila, A. R. (2012). Hubungan karakteristik pasien asma bronkial dengan gejala penyakit refluks gastroesofagus (prge) di rsud dr. Soedarso pontianak. Universitas tanjungpura pontianak.
Guyton, & Hall. (2011). Human physiology and diseases mechanism (3rd ed.; P. R. Andrianto, Ed.). Jakarta: EGC.
Hassan, Z. M., Riad, N. M., & Ahmed, F. H. (2012). Effect of Buteyko breathing technique on patients with bronchial asthma. Egyptian Journal of Chest Diseases and Tuberculosis, 61(4), 235–241.
Hudak, C. M., & Gallo, B. M. (2015). Keperawatan kritis holistic (8 Vol 1). Jakarta: EGC.
Junaidi, & Iskandar. (2010). Penyakit paru dan saluran napas. Jakarta: Bhuana Ilmu Poupuler.
Kusuma, E., Dewi, N. A, Helda, P. R. A., Dwining, H., Chilyatiz, Z., & Yuni, A. (2022). Implikasi teknik pernapasan buteyko terhadap kontrol asma: literature review erik. Jurnal Keperawatan, 14(S3r), 873–884.
Lim, R. H., & Kobzik, L. (2008). Sexual tension in the airways: the puzzling duality of estrogen in asthma. American Journal of Respiratory Cell and Molecular Biology, Vol. 38, pp. 499–500. American Thoracic Society.
Putra, Y. A., Udiyono, A., & Yuliawati, S. (2018). Gambaran tingkat kecemasan dan derajat serangan asma pada penderita dewasa asma bronkial (Studi di wilayahkerja Puskesmas Gunungpati, Kota Semarang Tahun 2016). Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6(1), 357–364. Retrieved from http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
Riskesdas. (2019). Laporan Provinsi Riau RISKESDAS 2018. Jakarta: lembaga penerbit badan litbang kesehatan.
Sabri, Y. S., & Yusrizal, C. (2014). Penggunaan Asthma Control Test ( ACT ) secara Mandiri oleh Pasien untuk Mendeteksi Perubahan Tingkat Kontrol Asmanya. Jurnal Kesehatan Andalas, 3(3), 517–526.
Saswati, N., & Maulani, M. (2021). Teknik pernapasan buteyko terhadap peningkatan nilai arus puncak ekspirasi penderita asma. Riset Informasi Kesehatan, 10(1), 1. https://doi.org/10.30644/rik.v10i1.489
Sutrisna, M., & Arfianti, M. (2020). Pengaruh teknik pernapasan buteyko terhadap fungsi paru pada pasien asma bronchial. Jurnal Kesehatan Saelmakers Perdana, 3(1).
Thomas, M., & Bruton, A. (2014). Breathing exercises for asthma. Breathe, 10(4), 312–322.
WHO. (2022). asthma. Retrieved from https://www.who.int/en/news-room/fact-sheets/detail/asthma
Wikananda, N. N. (2020). Hubungan antara bencana kejadian kebakaran hutan dengan jumlah penyakit pernapasan. Universitas muhammadiyah surabaya.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang mempublikasikan naskahnya di jurnal ini menyetujui hal-hal berikut:
- Hak cipta tetap pada penulis, penulis memberikan kepada jurnal hak penerbitan pertama dan sekaligus melisensi karyanya mengikuti Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi karya dengan penghargaan terhadap hak kepenulisan dan penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis bisa mengikuti kontrak tambahan lain untuk distribusi non-ekslusif bagi karyanya tersebut (contoh: mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan penghargaan terhadap penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusi atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih banyak dari karya yang diterbitkan. (Lihat The Effect of Open Access).