Hubungan Konsumsi Junk Food dan Aktivitas Fisik Dengan Obesitas Pada Remaja di Kelurahan Subang Jaya Wilayah Kerja Puskesmas Sukabumi Kota Sukabumi
Kata Kunci:
Aktifitas fisik, Junk food, Obesitas, RemajaAbstrak
Latar belakang: Obesitas merupakan salah satu masalah dunia yang terus meningkat terutama di kalangan remaja, diakibatkan oleh tingkat konsumsi junk food yang tinggi dan kurangnya aktivitas fisik pada remaja yang sehingga menjadi penyebab utama dalam obesitas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan konsumsi junk food dan aktivitas fisik dengan obesitas pada remaja di Kelurahan Subang Jaya Wilayah Kerja Puskesmas Sukabumi Kota Sukabumi. Jenis penelitian ini adalah korelasional dengan pendekatan cross sectional. Metode: teknik pengambilan sampel dengan menggunakan proportional random sampling, populasi remaja sebanyak 1.652 dan sampel sebanyak 322 remaja. Analisa data menggunakan chi-square. Hasil: berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan antara konsumsi junk food dan aktivitas fisik dengan obesitas pada remaja dengan nilai p-value (0,000) kurang dari HO yang berarti adanya hubungan konsumsi junk food dan aktivitas fisik dengan obesitas pada remaja. Diskusi: terdapat hubungan konsumsi junk food dan aktivitas fisik dengan obesitas pada remaja di Kelurahan Subang Jaya Wilayah Kerja Puskesmas Sukabumi Kota Sukabumi, sehingga diharapkan puskesmas dapat melakukan sosialisasi dan edukasi, tidak hanya di sekolah tetapi dapat melakukan penyuluhan terkait konsumsi junk food, aktivitas fisik dan obesitas pada wilayah kerja puskesmas terutama pada posyandu remaja.
Unduhan
Referensi
Ali, R., & Nuryani, N. (2018). Sosial Ekonomi, Konsumsi Fast Food Dan Riwayat Obesitas Sebagai Faktor Risiko Obesitas Remaja. Media Gizi Indonesia, 13(2), 123. https://doi.org/10.20473/mgi.v13i2.123-132
Andrean W, F. (2019). Obesitas Ancam Remaja. Indonesiabaik.Id. Retrieved from https://indonesiabaik.id/infografis/obesitas-ancam-remaja
Dieny, Fillah Fitra. (2014). Permasalahan Gizi pada Remaja Putri. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Dody Izhar, M., & Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Jambi Kementerian Kesehatan, D. R. (n.d.). HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI JUNK FOOD, AKTIVITAS FISIK DENGAN STATUS GIZI SISWA SMA NEGERI 1 JAMBI Relationship Between Junk Food Consumption, Physical Activity with Nutritional Status of Students SMA Negeri 1 Jambi.
Fadillah, I., & Fadjri, T. K. (2021). Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Obesitas pada Anak Sekolah. Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA), 4(2), 100–105.
Fanani, Femitha Rizka and , Ahmad Farudin, SKM., M. S. (2023). Perbedaan Tingkat Asupan Energi Dan Aktivitas Fisik Pada Siswa Obesitas Dan Tidak Obesitas Di Smk Negeri 2 Wonogiri. Skripsi Thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Hafid, W., Hanapi, S., Studi, P., & Masyarakat, K. (2019). Hubungan Aktivitas Fisik dan Konsumsi Fast Food dengan Kejadian Obesitas Pada Remaja. Kampurui Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1(1), 6–10. https://doi.org/10.55340/KJKM.V1I1.49
Hanafi, S., & Hafid, W. (2019). Hubungan Aktivitas Fisik dan Konsumsi Fast Food dengan Kejadian Obesitas Pada Remaja. Kampurui Jurnal Kesehatan Masyarakat (The Journal of Public Health), 1(1), 6–10. https://doi.org/10.55340/kjkm.v1i1.49
Kurdanti, W., Suryani, I., Syamsiatun, N. H., Siwi, L. P., Adityanti, M. M., Mustikaningsih, D., & Sholihah, K. I. (2015). Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian obesitas pada remaja. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 11(4), 179-190.
Kowalski, K. C., Crocker, P. R., & Donen, R. M. (2004). The Physical Activity Questionnaire for Older Children (PAQ-C) and Adolescents (PAQ-A) Manual. 2, 13-15.
Khairunnisa, Z. R., Zahrani, A. N., Mardika, I. A., & Damayanti, S. (2022). Hubungan Asupan Zat Gizi Makro dan Aktivitas Fisik dengan Indeks Massa Tubuh ( IMT ) pada Mahasiswa. Indonesian Journal of Biomedical Science and Health, 2(2), 9–13. Retrieved from http://e-journal.ivet.ac.id/index.php/IJBSH
Kosanke, R. M. (2019). Pola Konsumsi Junk Food Dan Status Gizi Siswa SMPN 3 Sukawati Kabupaten Gianyar, 5–16. Retrieved from http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/4380/
Lestari, A., Fakhira, A., Ismiana, A., & Annisaa, A. (2021). Fast Food Consumption Behavior in Adolescents. Muhammadiyah International Public Health and Medicine Proceeding, 1(1), 607–616. https://doi.org/10.53947/miphmp.v1i1.107
Mardalena, Ida. (2019). Dasar-dasar Ilmu Gizi Dalam Keperawatan. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Mahasiswa, J. I., Biomedis, K., Prima, T. A., Andayani, H., & Abdullah, N. (2018). The Relationship of Junk Food Consumption and Physical Activity With Obesity of Adolescents in Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Biomedis, 4(1), 20–27. Retrieved from http://www.jim.unsyiah.ac.id/FKB/
Mohammadbeigi, A., Asgarian, A., Ahmadli, R., Fara-Shirazi, S. Z., Moshiri, E., Ansari, H., Khazaei, S., & Afrashteh, S. (2019). Prevalence of junk food consumption, overweight/obesity and self-rated health and fitness in high school adolescent girls: A cross sectional study in a deprived area of Qom. Sri Lanka Journal of Child Health, 48(3), 208–214. https://doi.org/10.4038/SLJCH.V48I3.8754
Nanda, amali claria. (2023). HUBUNGAN FREKUENSI KONSUMSI FAST FOOD DAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO DENGAN STATUS GIZI PADA REMAJA, 6, 325–332.
Nuzula, F., Vionalita, G., Studi, P., Masyarakat, K., Kesehatan, F. I., Unggul, U. E., … Unggul, U. E. (2021). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Obesitas pada Remaja Usia 10- Factors Related to Obesity in Adolescents Aged 10-19 Years. Arkesmas, 6(1), 29–34.
Pratiwi, N. A. (2017). Gambaran Kebiasaan Mengonsumsi Junk Food Dan Pola Aktivitas Sebagai Faktor Risiko Kejadian Overweight Pada Remaja Di Smp Negeri 21 Makassar. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Rahayu, W. B., & Donny, A. K. (2022). Profil Sedentary Life Style Pada Remaja Umur 15-17 Tahun ( Study Di Kabupaten Lamongan ). Jurnal Prestasi Olahraga, 5(22), 114–121.
Rahmah, siti rukma afia. (2021). HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN BERAT BADAN PADA REMAJA SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 DI WILAYAH PADANG HARAPAN KOTA BENGKULU. SKRIPSI, POLITEKNIK KESEHATAN, BENGKULU.
Singh S, A., Dhanasekaran, D., Ganamurali, N., L, P., & Sabarathinam, S. (2021). Junk food-induced obesity- a growing threat to youngsters during the pandemic. Obesity Medicine, 26. https://doi.org/10.1016/J.OBMED.2021.100364
Sopiah, L., Lestari, W., Suraya, R., Yulita, Y., & Nababan, A. S. V. (2021). Faktor yang Berhubungan dengan Obesitas Remaja di Kelurahan Bunut Barat Kecamatan Kisaran Barat. Journal of Nursing and Health Science, 1(1), 8-13.
Sumiyati, I., Anggriyani, A., & Mukhsin, A. (2022). Hubungan Antara Konsumsi Makanan Fast Food Dengan Kejadian Obesitas Pada Remaja. JUMANTIK (Jurnal Ilmiah Penelitian Kesehatan), 7(3), 242. https://doi.org/10.30829/jumantik.v7i3.11485
Sutrisno, D. (2018). Edukasi Bahaya Junk Food (Makanan dan Snack) dan Jajan Sembarangan dikalangan Remaja. Journal of Community Engagement in Health, 1(1): 7-10.
Telisa, I., Hartati, Y., & Dwisetyo Haripamilu, A. (2020). Faktor Risiko Terjadinya Obesitas Pada Remaja SMA. Faletehan Health Journal, 7(3), 124–131. Retrieved from www.journal.lppm-stikesfa.ac.id/ojs/index.php/FHJ
Utami, NA, Seno, K, & Panunggal, B (2017). Hubungan Pola Makan Dan Aktivitas Fisik Terhadap Kejadian Overweight Dan Obesitas Pada Remaja., eprints.undip.ac.id, http://eprints.undip.ac.id/57603/
Wahyuningsih, R., & Pratiwi, I. G. (2019). Hubungan aktifitas fisik dengan kejadian kegemukan pada remaja di Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Mataram. AcTion: Aceh Nutrition Journal, 4(2), 163-167.
Wiarto, Giri dan Fina Erfiana. (2020). Gizi dan Kebugaran. Yogyakarta: Graha Ilmu
Widyastuti, D. A. (2018). Pengaruh Kebiasaan Konsumsi Junk Food Terhadap Kejadian Obesitas Remaja.
Yuslianti, E. R. (2018). Pengantar radikal bebas dan antioksidan. Deepublish.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang mempublikasikan naskahnya di jurnal ini menyetujui hal-hal berikut:
- Hak cipta tetap pada penulis, penulis memberikan kepada jurnal hak penerbitan pertama dan sekaligus melisensi karyanya mengikuti Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi karya dengan penghargaan terhadap hak kepenulisan dan penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis bisa mengikuti kontrak tambahan lain untuk distribusi non-ekslusif bagi karyanya tersebut (contoh: mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan penghargaan terhadap penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusi atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih banyak dari karya yang diterbitkan. (Lihat The Effect of Open Access).
