KONVENSIONAL BED-BATH DAN PREPACKED DISPOSIBLE BED-BATH DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KEBERSIHAN DIRI PASIEN DI RUMAH SAKIT ADVENT BANDUNG
https://doi.org/10.35974/jsk.v2i2.554
Kata Kunci:
personal hygiene, konvensioanl bed bath, prepacked disposible bed bath, kenyamananAbstrak
Pendahuluan: Setiap hari, di setiap rumah sakit di seluruh dunia banyak pasien yang butuh dimandikan oleh perawat karena kondisi yang lemah dan sakit untuk memenuhi kebutuhan kebersihan diri mereka sendiri. Trend memandikan pasien saat ini sudah mengalami perubahan di beberapa rumah sakit. Beralih dari metode konvensional bed bath kepada disposible bed bath. Konvensional bed bath adalah metode memandikan pasien dengan cara tradisional yaitu menggunakan air dan sabun dalam menjaga kebersihan diri. Metode disposable bed bath adalah metode memandikan dengan menggunakan washcloth sekali pakai yang aman bagi kulit pasien. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan antara kenyamanan pasien yang menerima metode konvensional bed bath dan prepacked disposible bed bath dalam pemenuhan kebutuhan kebersihan diri di Rumah Sakit Advent Bandung. Metode: Penelitian ini temasuk dalam jenis quasi exsperiment dengan desain penelitian crosover design. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling yang berjumlah 20 orang pasien yang dirawat di South Wing III dan West Wing III Rumah Sakit Advent Bandung. Perbandingkan dua variabel tersebut menggunakan rumus paired t-test. Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dimana nilai p-value adalah 0,000 < dari nilai α (0,05). Meskipun kedua metode berada dalam rentang kategori baik tetap terdapat perbedaan yang bermakna dimana metode konvensional bed bath lebih membuat pasien merasa lebih nyaman setelah dimandikan. Saran: Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh bagian keperawatan dalam memberikan pelayanan pada pasien dalam pemenuhan kebutuhan personal hygiene yang membuat pasien merasa lebih nyaman.
Unduhan
Referensi
Andriani, Devi. (2016). Gambaran persepsi pasien tentang pelaksanaan pemenuhan kebutuhan personal hygiene oleh perawat di RSUD Ungaran. Semarang. Universitas Diponegoro. (Skripsi). [Online]. Available at http://eprints.undip.ac.id/49594/ [14 September 2016].
Apostolo & Kolcaba, K. (2009). The effects of guided imagery on comfort depresion, anxiety, and stress of psychiatric inpatients with depressive Disorders.
[Online]. Available at http:www.sciencerdirect.com [14 September 2016].
Arita. murwani. (2008). Pengantar konsep dasar keperawatan, Edisi 1, Fitramaya: Yogyakarta
Basford Lynn & Oliver Slevin.(2009).
Teori dan Praktik Keperawatan
Pendekatan Integral Asuhan Pasien; Alih Bahasa, Agung Waluyo. Editor edisi bahasa Indonesia Monica Ester Skp.Jakarta : EGC.
Borzou, S.B. Anosheh, M. Mohammadi, E. Kazemnejad, A (2014). Patients' Perception of Comfort Facilitators During Hemodialysis Procedure: A Qualitative Study. Iranian Red Crescent Medical Journal, 16 (7). [Online]. Available at https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pm c/articles/ PMC4166106/ [2 April 2016].
Goodwin, M. Sener, I. & Steiner, S.H. (2007). A Novel Theory for Nursing Education. Holistic
Comfort. Sage Journals, 25 (4), 278-85 [Online]. Available at https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pu bmed/18029969 [2 April 2016].
Hidayat, A. A. (2012). Riset
Keperawatan dan Teknik
Penulisan Ilmiah. Salemba Medika:
Edisi 2.
Hortstmann L, Hemmingsen LE, Hørdam B (2014). Elderly patients’ and nurses’ assessment of traditional bed bath compared to prepacked single units – randomised controlled trial. Scandinavian
Journal of Caring Sciences. 29
(2). 347-352
Kolcaba, Katherine. (2003). Comfort
theory and practice: a vision for
Holistic Health Care and Research. New York: Springer Publishing Company.
Kolcaba, K., Tilton, C., & Drouin, C. (2006) comfort theory a unifying framework to enhance the practice environment. The journal og Nursing Administration, 36 (11) 538-544.
Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. (2007).
Promosi Kesehatan Sebuah Pengantar Proses Belajar Mangajar dalam Pendidikan.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Saputra, Lyndon. (2013). Kebutuhan Dasar Manusia. Tangerang Selatan : Binarupa Aksara.
Sheppard, C.M. & Brenner, P.S (2000). The effects of bathing and skin care practices on skin quality and satisfaction with an innovative product. Journal Gerontological Nursing. 26 (10). 36-45. [Online]. Available at https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pu bmed /11883497 [2 April 2016].
Tarwoto & Wartonah. (2015). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan Edisi ketiga. Jakarta : Salemba Medika.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2021 Christmas Warastiko
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang mempublikasikan naskahnya di jurnal ini menyetujui hal-hal berikut:
- Hak cipta tetap pada penulis, penulis memberikan kepada jurnal hak penerbitan pertama dan sekaligus melisensi karyanya mengikuti Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi karya dengan penghargaan terhadap hak kepenulisan dan penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis bisa mengikuti kontrak tambahan lain untuk distribusi non-ekslusif bagi karyanya tersebut (contoh: mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan penghargaan terhadap penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusi atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih banyak dari karya yang diterbitkan. (Lihat The Effect of Open Access).