PENGARUH STORY TELLING TERHADAP POLA KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK AL-ISHLAH KABUPATEN CIREBON
https://doi.org/10.35974/jsk.v4i1.734
Abstrak
Pendahuluan : Usia prasekolah (3-6 tahun) merupakan masa perkembangan sosial, intelektual dan emosional yang pesat bagi anak. Anak membutuhkan asupan gizi yang adekuat untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.Salah satu intervensi keperawatan untuk membantu membantu meningkatkan konsumsi sayur dan buah pada anak usia prasekolah adalah dengan terapi story telling. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh story telling terhadap tingkat konsumsi sayur dan buah pada anak usia prasekolah di Tk Al-Ishlah Kabupaten Cirebon. Metode : Jenis penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi eksperimental design yaitu dengan pendekatan one group pretest posttest design menggunakan satu kelompok subjek. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 32 responden. Tingkat konsumsi sayur dan buah diukur dengan menggunakan quesioner FFQ (Food Frequency Questioner). Analisis data yang digunakan adalah uji Wilcoxon. Hasil : Dari hasil uji statistik didapatkan nilai p value adalah 0,000 dengan demikian p value < a 0,05 yang berarti terdapat pengaruh story telling terhadap tingkat konsumsi sayur dan buah pada anak usia prasekolah di Tk Al-Ishlah Kabupaten Cirebon. Diskusi: Disarankan agar penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi penelitian yang lebih luas, meneliti faktor yang lebih kompleks dengan populasi yang lebih besar.
Kata Kunci : pre anak usia prasekolah, story telling, tingkat konsumsi sayur dan buah.
Unduhan
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2021 Supriatin Supriatin
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang mempublikasikan naskahnya di jurnal ini menyetujui hal-hal berikut:
- Hak cipta tetap pada penulis, penulis memberikan kepada jurnal hak penerbitan pertama dan sekaligus melisensi karyanya mengikuti Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi karya dengan penghargaan terhadap hak kepenulisan dan penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis bisa mengikuti kontrak tambahan lain untuk distribusi non-ekslusif bagi karyanya tersebut (contoh: mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan penghargaan terhadap penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusi atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih banyak dari karya yang diterbitkan. (Lihat The Effect of Open Access).