PENGARUH TERAPI MUSIK TRADISIONAL KECAPI SULING SUNDA TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI
https://doi.org/10.35974/jsk.v1i2.80
Kata Kunci:
Kecapi suling Sunda, Lansia, Tekanan darah, Terapi musikAbstrak
ABSTRAK
Pendahuluan: Hipertensi merupakan salah satu faktor resiko terhadap kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah serta dikategorikan sebagai the silent killers. Untuk menangani hipertensi tersebut terdapat dua cara yaitu penanganan farmakologi dan penanganan non farmakologi. Salah satu penanganan non farmakologi yaitu dengan teknik relaksasi melalui terapi musik tradisional kecapi suling Sunda. Tujuan: mengetahui pengaruh terapi musik tradisional kecapi suling Sunda terhadap tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di PSTW Budi Pertiwi Bandung. Metode: Desain penelitian menggunakan pre eksperimental dengan rancangan one group pre and post test design. Jumlah sampel adalah 13 responden. Teknik pengambilan sampel secara non probability sampling dengan teknik purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan dua tahap yaitu univariat dan bivariat (uji t-dependent). Hasil: penelitian menunjukan bahwa ada perbedaan tekanan darah sistolik (p value 0.0001) dan diastolik (p value 0.001) sebelum dan setelah diberikan terapi musik tradisional kecapi suling Sunda. Diskusi: penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi PSTW Budi Pertiwi Bandung bagi perawat pelaksana untuk dapat diaplikasikan sebagai pilihan dari salah satu penanganan non farmakologi pada lansia dengan hipertensi.
Kata kunci            : terapi music, kecapi suling Sunda, tekanan darah, lansia
Â
ABSTRACT
Introduction: Hypertension is one of the risk factor of heart and blood vessels diseases which is categorized as the silent killer. There are two ways to manage the hypertention, namely the pharmacological and non-pharmacological interventions. One of the non-pharmacological intervention is relaxation techniques through Sundanese traditional kecapi suling music therapy. Objective: The purpose of this study is to determine the effect of Sundanese traditional kecapi suling music on blood pressure of the elderly with hypertension in PSTW Pertiwi Bandung. Methods: The research design using pre-experimental with one group pre and post test design. The number of samples were 13 respondents. Sampling technique used was non-probability with purposive sampling technique. Data analysis was done in two stages, univariate and bivariate (t-dependent test). Result: the study had shown that there was differences in systolic (p value 0.0001) and diastolic (p value 0.001) blood pressure before and after intervention. Discussion: It suggested that the result of this research will be used as an input for PSTW Pertiwi Bandung and for nurses to apply this intervention as one of non-pharmacological intervention in managing the high blood pressure among elderly.
Keywords: blood pressure, elderly, music therapy, sundanese traditional kecapi suling
Â
Full printable version: PDF
Unduhan
Referensi
Anonim. (2011). Kecapi Suling, Identitas Seni Budaya Sunda. [diperoleh tanggal 25 Februari 2014].
Asrin, Maulidah, Triyanto. (2009). Upaya Pengendalian Respon Emosional Pasien Hipertensi Dengan Terapi Musik Dominan Frekuensi Sedang. Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 4 No.1 Maret 2009.
Dalimartha. (2008). Care Your Self hipertensi. Jakarta: Penebar Swadaya.
Darmojo & Martono. (2004). Buku Ajar Geriatri, Ilmu Kesehatan Lanjut Usia, edisi 3. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Depkes RI. (2012). Masalah Hipertensi di Indonesa. Jakarta.
Dewi. (2010). Rancangan Terapi Musik Angklung Untuk Menurunkan Penghayatan Perasaan Kesepian (Loneliness) Lansia. Tesis. [diperoleh tanggal 21 Januari 2014].
Disparbud Jabar. (2010). Kacapi Suling. [diperoleh tanggal 10 Maret 2014].
Djohan. (2009). Psikologi Musik. Yogyakarta: Best Publisher.
Effendi. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Guyton & Hall. (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.
Herlambang. (2013). Menaklukan Hipertensi dan Diabetes. Jakarta: Tugu Publisher.
Maryam. (2008). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika.
Maryam, dkk. (2010). Asuhan Keperawatan Pada Lansia. Jakarta: Trans Info Media.
Muslim, E.J. (2009). Pengaruh Terapi Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia di PSTW Budi Pertiwi Kota Bandung. Cimahi: Stikes Jendral A.Yani.
Nafilasari, M.Y. (2013). Perbedaan Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi Sebelum dan Sesudah diberikan Terapi Musik Instrumental di Panti Werda Pengayoman Pelkris Kota Semarang. Ejournal volume 1, Nomor 3 (2013).
Priharjo, Robert. (2007). Pengkajian Fisik Keperawatan Edisi 2. Jakarta: EGC.
Pujiyanto, A. dkk. (2012). Pengaruh Terapi Musik Klasik Terhadap Penurunan Tekanan Darah di Desa Gunung Wungkal Kecamatan Gunung Wungkal Kabupaten Pati. Ejournal volume 1, No 1 (2012).
Saing, S.K. (2007). Pengaruh Musik Klasik Terhadap Penurunan Tekanan Darah. Tesis. Medan: Universitas Sumatra Utara.
Sarayar. (2013). Pengaruh Musik Klasik Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Pra-Hemodialisis di Ruang Dahlia BLU RSUP.PROF.Dr.R.D. Kandou Manado. Ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013.
Sherwood, L. (2011). Fisiologi Manusia. Jakarta: EGC.
Suherly. (2012). Perbedaan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Sebelum Dan Sesudah Pemberian Terapi Musik Klasik di RSUD Tugurejo Semarang. Ejournal volume 1, nomor 1 (2012).
Tambayong. (2000). Patofisiologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Yustiana. (2013). Pengaruh Terapi Musik Jawa Terhadap Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi di Posyandu Lansia Kusumasari Blimbingsari Yogyakarta.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2021 Dedi Supriadi, Evangeline Hutabarat, Vera Monica
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang mempublikasikan naskahnya di jurnal ini menyetujui hal-hal berikut:
- Hak cipta tetap pada penulis, penulis memberikan kepada jurnal hak penerbitan pertama dan sekaligus melisensi karyanya mengikuti Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi karya dengan penghargaan terhadap hak kepenulisan dan penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis bisa mengikuti kontrak tambahan lain untuk distribusi non-ekslusif bagi karyanya tersebut (contoh: mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan penghargaan terhadap penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusi atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih banyak dari karya yang diterbitkan. (Lihat The Effect of Open Access).