PENGARUH TERAPI AKUPRESSURE TERHADAP KADAR ASAM URAT DARAH PADA LANSIA
https://doi.org/10.35974/jsk.v1i2.86
Kata Kunci:
Akupresur, Asam urat, LansiaAbstrak
ABSTRAK
Pendahuluan: Asam urat adalah produk akhir dari hasil metabolisme purin. Jumlah asam urat dalam darah dipengaruhi oleh makanan tinggi purin dan atau terganggunya pengeluaran asam urat melalui ginjal. Akupresur merupakan salah satu intervensi keperawatan dengan memberikan tekanan pada titik tertentu di permukaan tubuh menggunakan jari. Sudah banyak penelitian mengenai efektivitas terapi akupresur, namun belum ada yang meneliti efek terapi akupresur terhadap asam urat darah. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek terapi akupresur terhadap kadar asam urat darah pada lansia di Panti Wreda Catur Nugraha Kabupaten Banyumas. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian pre experiment dengan pendekatan pre test-post test without control design. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Besarnya sampel adalah 11 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis data menggunakan uji statistik paired t test. Hasil: Rata-rata kadar asam urat darah sebelum dilakukan terapi akupresur adalah 5,99 mg/dl dan rata-rata kadar asam urat setelah dilakukan terapi akupresur adalah 4,04 mg/dl. Hasil uji paired t test didapatkan hasil t hitung = 2,441 (t hitung > dari t tabel) dan nilai p = 0,035 (p value<α = 0,05). Diskusi: Penurunan ini disebabkan adanya perbaikan fungsi ginjal dalam mensekresi asam urat dan penurunan produksi purin dari glikolisis otot yang terjadi akibat stres. Terdapat pengaruh yang signifikan terapi akupresur terhadap kadar asam urat darah pada lansia di Panti Wreda Catur Nugraha Kabupaten Banyumas. Terapi akupresur dapat menurunkan kadar asam urat darah pada lansia di Panti Wreda Catur Nugraha Kabupaten Banyumas.
Kata Kunci: Akupresur, Asam urat, Lansia
Â
ABSTRACT
Introduction: Uric acid is the last product of purin metabolism. The amount of uric acid in blood influenced by food high purines and or impairement of uric acid excretion in kidney. Acupressure is one of nursing intervention by giving a pressure on specific point. There was many research about acupressure efectivity, but none did research about the effect of acupressure therapy on blood uric acid level. Objective: This study aimed to find out the effect of acupressure therapy on blood uric acid level towads elderly at Panti Wreda Catur Nugraha Kabupaten Banyumas. Method: This study used pre experiment design with pre test- post test without control approach design and total sampling technique. The amount of sample was 11 respondent which had fulfill the inclution and exclution criteria. Data analysis used by statistical paired t test. Result: The average of uric acid level before accupressure therapy was 5.99 mg/dl and uric acid level after acupressure therapy was 4.04 mg/dl. The result of paired t test was obtained t= 2.441 (obtained t > table t) and value of p=0.035 (p<α=0,05). Discussion: The decrease of average blood uric acid level occured by kidney improvement in uric acid secretion and reduction of purin from muscle glicolisis as a consequence of stress. There was a significant effect of acupressure therapy on blood uric acid level in elderly at Panti Werdha Catur Nugraha Kabupaten Banyumas. Acupressure therapy could decrease blood uric acid level on elderly at Panti Wreda Catur Nugraha Kabupaten Banyumas.
Keywords: Acupressure, Elderly, Uric Acid
Full printable version: PDF
Unduhan
Referensi
Andri., Saryono., & Aris, S.U.(2009). Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar asam urat pada pekerja kantor di Desa Karang Turi Kecamatan Bumiayu Kabupaten Brebes. Purwokerto: Universitas Jenderal Soedirman.
Ardelia,P. (2008). Panduan Belajar Akupunktur Pemula. Banyumas: Puspita Ardelia.
Closkey, J.C.M., dan Bulachek, G.M. (2009). Nursing intervention clasification (NIC). United States Of America: Graphic World.
Deglin, J.H. dan Vallerand, A.H. (2005). Pedoman Obat Untuk Perawat. Jakarta: EGC.
Depkes RI. (2004). Pedoman Pelatihan Akupresur Untuk Petugas Kesehatan. Jakarta : Departemen Kesehatan.
Itto, H. et. al. (2011). Hyperuricemia is independently associated with coronary heart disease and renal dysfunction in patients with type 2 diabetes mellitus. Department of Diabetes, Metabolism and Kidney Disease, Edogawa Hospital, Tokyo, Japan. 6 (11).
Kurniari, P.K., Gde, dan Tjokorda. (2011). Hubungan Hiperurisemia dan Fractionn Uric Acid Clearance di Deesa Tenganan Pegringsingan Karangasem Bali. Divisi Rematologi, Bagian/SMF Ilmu Penyakit Dalam FK Unud/RSUP Sanglah. J Peny Dalam, 12 (2), 77-79.
Li, C.R. et. al. (2011). Effects of acupuncture at taixi acupoint (KI3) on kidney proteome. College of Acupuncture and Moxibustion, Liaoning University of Traditional Chinese Medicine, Shenyang 110847, PR China. Am J Chin Med, 39 (4): 92-687.
Misnadiarly. (2008). Mengenal Penyakit Arthritis Gout. Puslitbang Biomedis Dan Farmasi, Badan Litbangkes. Mediakom. edisi 12.
Mustafiza, P.V. (2010). Hubungan Antara Hiperurisemia Dengan Hipertensi. Skripsi: Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.
Petta, S. Camma, C. Cabibi, D. Marco, V.D. & Craxi, A. (2011). Hyperuricemia is associated with histological liver damage in patients with non-alcoholic fatty liver disease. Alimentary Pharmacologi and Therapeutics, 34, 757-766.
Safitri, P. & Nurkhasanah. (2011). Proses Metabolisme Tubuh Manusia. Makalah. Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Saputra, K. (2000). Akupunktur dalam pendekatan ilmu kedokteran. Surabaya: Airlangga University Press.
Septisetyani, E.P. Geonadi, F.A. Fitria, M. & Diah, A.P.W. (2010). Potensi panduritan a dalam rimpang temu kunci (boesenbargia pandurata) sebagai agen kokemoterapi. Cancer Chemoprevention Research Center, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Sustrani, L., Alam, S., dan Hadibroto, I. (2007). Asam Urat. Jakarta : PT. Gramedia. Pustaka Utama.
Syukri, M. (2007). Asam urat dan hiperurisemia. Depatemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, Unsyiah/BPK RSU dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Majalah Kedokteran Nusantara, 40 (1): 52-56.
Tom, D.A. (2004). Buku Saku Psikiatri. Jakarta : EGC.
Utami, I.W. (2008). Efek fraksi air ekstrak etanol daun salam (syzygium polyanthum wight.) terhadap penurunan kadar asam urat pada mencit putih (mus musculus) jantan galur balb-c yang diinduksi dengan kalium oksonat. Skripsi: Fakultas Farmasi Universitas Muhamadiah Surakarta.
Wade, C & Tavris, C. (2007). Psikologi Edisi 9 jilid 1. Surabaya : Penerbit Erlangga.
Wisesa, I.B.N & Suastika,K. (2009). Hubungan antara konsentrasi asam urat serum dengan resistensi insulin pada penduduk Suku Bali asli di Dusun Tenganan Pegringsingan Karangasem. Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK Unud/RS Sanglah, Denpasar. Jurnal Penyakit Dalam, 10 (2): 110-121.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2021 Arif Rakhman, Iwan Purnawan, Arikh Ratna Purwadi
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang mempublikasikan naskahnya di jurnal ini menyetujui hal-hal berikut:
- Hak cipta tetap pada penulis, penulis memberikan kepada jurnal hak penerbitan pertama dan sekaligus melisensi karyanya mengikuti Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi karya dengan penghargaan terhadap hak kepenulisan dan penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis bisa mengikuti kontrak tambahan lain untuk distribusi non-ekslusif bagi karyanya tersebut (contoh: mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan penghargaan terhadap penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusi atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih banyak dari karya yang diterbitkan. (Lihat The Effect of Open Access).