Analisis Terhadap Gaya Belajar Siswa Sekolah Menengah Di Bandung
https://doi.org/10.35974/jpd.v3i1.2234
Kata Kunci:
Gaya Belajar, PLSPQ, Siswa Sekolah MenengahAbstrak
Gaya belajar merupakan perilaku yang sengaja diperbuat oleh siswa berupa perilaku kognitif, afektif dan psikologikal untuk memperoleh perubahan dalam belajar. Terdapat Informasi mengenai gaya belajar siswa dapat membantu guru dalam menentukan strategi pembelajaran yang akan digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gaya belajar siswa-siswa Sekolah Menengah di Bandung. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif, dan sampel pada penelitian ini adalah 275 siswa dari beberapa sekolah menengah di Bandung. Sedangkan instrumen pengukuran gaya belajar yang digunakan adalah “Perceptual Learning Style Preference Questionnaire” (PLSPQ) yang dibuat oleh Reid (1987) yang menyatakan terdapat enam gaya belajar (Visual, taktil, auditory, kelompok atau grup, kinestetik, individual), dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat 20,73 persen siswa yang memiliki hanya satu gaya belajar yang dominan atau bersifat “major”, (2) Terdapat 55,27 persen siswa yang memiliki lebih dari satu gaya belajar dominan, (3) Terdapat 24 persen siswa yang tidak memiliki satupun gaya belajar yang dominan. Hasil lainnya adalah: Mayoritas siswa sekolah menengah memiliki gaya belajar kinestetik (belajar melalui pengalaman tubuhnya secara menyeluruh) dan atau gaya belajar kelompok (belajar bersama teman dalam grup) sebagai gaya belajar yang dominan
Unduhan
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Penulis yang mempublikasikan naskahnya di jurnal ini menyetujui hal-hal berikut:
- Hak cipta tetap pada penulis, penulis memberikan kepada jurnal hak penerbitan pertama dan sekaligus melisensi karyanya mengikuti Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi karya dengan penghargaan terhadap hak kepenulisan dan penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis bisa mengikuti kontrak tambahan lain untuk distribusi non-ekslusif bagi karyanya tersebut (contoh: mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan penghargaan terhadap penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusi atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih banyak dari karya yang diterbitkan. (Lihat The Effect of Open Access).