PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGETHER DAN ING NGARSA SUNG TULADHA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS
https://doi.org/10.35974/jpd.v4i1.2460
Kata Kunci:
Kemampuan Komunikasi Matematis, Numbered Head Together, Ing Ngarsa Sung TuladhaAbstrak
Kemampuan komunikasi matematis adalah penting karena dapat melatih berfikir dan bernalar, mengembangkan aktivitas kreatif, mengembangkan kemampuan pemecahan masalah dan mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi. Tetapi penelitian-penelitian terdahulu menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi matematis masih belum tinggi sehingga masih perlu ditingkatkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah kemampuan komunikasi matematis siswa SMP dan apakah terdapat perbedaan peningkatan antara siswa yang memperoleh model pembelajaran kooperatif Numbered Head Together dan Ing Ngarsa Sung Tuladha. Penelitian yang menggunakan desain komparatif ini memiliki istrumen berupa 7 soal uraian kemampuan komunikasi matematis, dan angket respon. Sampel pada penelitian ini adalah siswa-siswa pada dua kelas VII SMP Negeri 3 Parongpong, Bandung Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh model pembelajaran kooperatif Numbered Head Together dan siswa yang memperoleh model pembelajaran kooperatif Ing Ngarsa Sung Tuladha berada dalam kategori sedang, tetapi peningkatan tersebut tidak berbeda secara statistik. Hasil lainnya adalah bahwa siswa sangat suka belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif Numbered Head Together ataupun Ing Ngarsa Sung Tuladha.
Unduhan
Referensi
Annajmi. (2016). Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematik Siswa SMP Melalui Metode Penemuan Terbimbing Berbantuan Software Geogebra. Journal of Mathematics Education and Science Vol. 2, No. 1, 1-10.
Damayanti, D., Dahlan, J. A., & Herrhyanto, N. (2018). Penerepam Metode Accelerated Learning dalam Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP. Jurnal Int∑gral Volume 9 No.2, 15-24.
Hariyanto. (2016). Penerapan Model CORE dalam Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematik SIswa. Jurnal Gammath, Volume I Nomor 2, 33-40.
Hutagaol, K., Saija, L. M., & Simanjuntak, D. C. (2018). Model Pembelajaran Kooperatif Ing Ngarsa Sung Tuladha. Jurnal Padegogik Vol.1 No.2, 89-104.
Kleden, M. A., Geradus, U., & Sugi, Y. (2017). Meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa smp melalui pembelajaran kontekstual berbasis budaya pesisir. Seminar Nasional Matematika Dan Aplikasinya, 21 Oktober 2017 Surabaya Universitas Airlangga, 151–159.
Lagur, D. S., Makur, A. P., & Ramda, A. H. (2018). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 7, Nomor 3, 357-367.
Lestari, D. T., Rohaeti, E. E., & Senjayawati, E. (2019). Analisi Kesulitan Belajar Siswa SMP Kelas VIII dalam Menyelesaikan Soal Aritmatika di Tinjau dari Kemampuan Komunikasi Matematis. Journal On Education Volume 01, No. 02, 440-444.
Lie, A. (2002). Cooperatif Learning Mempraktikkan Cooperatif Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.
Makur, A. P., Prahmana, R. C., & Gunur, B. (2018). Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi, Peserta OSK Matematika Tingkat SD, dan Strategi Think, Talk, and Write. Jurnal Pendidikan Matematika Volume 12, No. 2,, 23-32.
Maryoto, G. (2018). Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (Tps) Dan Numbered-Heads-Together (Nht) Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Matematika. Jurnal Pendidikan, 17(2), 121–128. https://doi.org/10.33830/jp.v17i2.271.2016
Nendi, F., Mandur, K., & Makur, A. P. (2018). Pengembangan Instrumen Penilaian Kemampuan Koneksi Matematis Dalam Konsep-Konsep Matematika SMP. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 9 No. 2, 165-173.
Rachmayani, D. (2014). Penerapan Pembelajaran Reciprocal Teaching Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Dan Kemandirian Belajar Matematika Siswa. Jurnal Pendidikan Unsika, 2(1), 13–23. https://journal.unsika.ac.id/index.php/judika/article/view/118
Ranti, M. G. (2015). Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Menggunakan Strategi Writing To Learn pada Siswa SMP. Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika, Vol.1, No.2, 94-100.
Saija, L. M. (2019). Undergraduate students’ motivation and self-regulated learning in learning statistics: Female vs male. Journal of Physics: Conference Series, 1320(1). https://doi.org/10.1088/1742-6596/1320/1/012104
Siburian, L. A. (2019). Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP Menggunakan Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition dan Ing Ngarsa Sung Tuladha. Jurnal Padegogik : Penelitian Pendidikan Matematika Volume 02, No. 2, 73-80.
Slavin, R. E. (2005). Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik,. Bandung: Penerbit Nusa Media.
Sudia, M., Maonde, F., & Matematika, P. D. (2016). Pengaruh Kombinasi Model Pembelajaran Kooperatif dan Pengetahuan Dasar Matematika Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Kendari. 7.
Sumargiyani, Syahfitri, M., Solihah, F., & Asih Khairani, M. (2019). Perbandingan Model Pembelajaran Tsts, Tai Dan Tps Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SMK. Proceeding of Biology Education, 3(1), 105–111. https://doi.org/10.21009/pbe.3-1.13
Wijaya, H. P., Sujadi, I., & Riyadi. (2016). Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Sesuai dengan Gender dalam Pemecahan Masalah pada Materi Balok dan Kubus (Studi Kasus pada Siswa SMP Kelas VIII SMP Islam AL-Azhar 29 Semarang). Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika Vol.4, No.9, 778-788.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2021 Jurnal Padegogik
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang mempublikasikan naskahnya di jurnal ini menyetujui hal-hal berikut:
- Hak cipta tetap pada penulis, penulis memberikan kepada jurnal hak penerbitan pertama dan sekaligus melisensi karyanya mengikuti Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi karya dengan penghargaan terhadap hak kepenulisan dan penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis bisa mengikuti kontrak tambahan lain untuk distribusi non-ekslusif bagi karyanya tersebut (contoh: mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan penghargaan terhadap penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusi atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih banyak dari karya yang diterbitkan. (Lihat The Effect of Open Access).