The Problematika Pembelajaran Matematika Dalam Jaringan Di Bantul Yogyakarta
https://doi.org/10.35974/jpd.v6i1.2907
Kata Kunci:
problems of learning mathematics, online study, learning lossAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan problematika yang dihadapi guru, siswa maupun orang tua pada pembelajaran matematika yang dilakukan secara daring (dalam jaringan) yang dikombinasikan dengan tatap muka terbatas. Pembelajaran dengan metode ini masih dilakukan oleh sekolah-sekolah mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi sebelum tahun ajaran 2022/2023.
Jenis penelitian secara kualitatif studi fenomenologis yang diperoleh melalui wawancara mendalam secara online. Sumber data diperoleh dengan mewawancarai guru-guru matematika, siswa dan orang tua dari 7 Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Bantul Yogyakarta. Analisis data menggunakan model interaktif pendekatan fenomenologis dengan langkah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data meliputi uji kredibilitas, uji transferabilitas, uji dependabilitas dan uji konfirmabilitas.
Hasil penelitian menunjukkan adanya banyak masalah teknis dan non teknis, internal maupun eksternal yang menjadi kendala berlangsungnya kegiatan pembelajaran secara efektif dan efisien. Masalah teknis selalu muncul di antaranya masalah kuota yang dimiliki anak dan sinyal yang tidak cukup baik karena beberapa wilayah di Bantul bisa dikatakan pinggiran, jaringan internet belum memadai. Selain itu guru perlu memberikan pelayanan hingga hampir 24 jam, hal ini tentu sangat melelahkan. Sedangkan masalah nonteknis yang muncul meliputi kesulitan mencapai tujuan pembelajaran seperti kemampuan pemahaman konsep matematika, berpikir kritis matematis, memecahkan masalah matematika, dan sebagainya atau dapat dikatakan ada learning loss. Masalah internal seperti motivasi dan minat anak menjadi faktor penyebab kesulitan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Biasanya anak juga sulit menahan godaan dari luar misalnya memanfaatkan gadget dan fasilitas lain untuk hal-hal di luar pembelajaran. Muncul juga masalah baru character loss akibat tidak adanya kontak fisik dengan teman, guru, masyarakat dan berbagai pihak lain.
Berbagai permasalahan di atas dapat diatasi dengan adanya kurikulum baru Merdeka Belajar, tugas yang diberikan tidak terlalu banyak tetapi sungguh sesuai passion anak dan ada integrasi dengan mata pelajaran. Pemberlakuan kurikulum tersebut diharapkan dapat mendorong siswa lebih aktif dan tahu caranya belajar serta melibatkan orang tua dalam pendampingan anak. Pembelajaran dengan metode kontekstual tentu sangat membantu anak dalam meningkatkan pemahaman konsep dan kemampuan lainnya.
Unduhan
Referensi
F. Rahmawati, S. Y. Wisudawati, H. U. Khulasoh, and A. Kurnia, “Problematika Pembelajaran Daring Pelajaran Matematika di SMAN 1 Pejagoan Kabupaten Kebumen,” vol. 9, no. 1, pp. 23–33, 2021.
U. Habibah, R. Santika, P. Setiono, N. Yuliantini, and U. Bengkulu, “Analisis kesulitan belajar siswa sd dalam pembelajaran matematika secara daring,” vol. 2, no. 2, pp. 1–6, 2021.
S. Hammerstein, C. König, T. Dreisörner, and A. Frey, “Effects of COVID-19-Related School Closures on Student Achievement-A Systematic Review,” Front. Psychol., vol. 12, no. September, pp. 1–8, 2021, doi: 10.3389/fpsyg.2021.746289.
L. Monroy-Gómez-Franco, R. Vélez-Grajales, and L. F. López-Calva, “The potential effects of the COVID-19 pandemic on learnings,” Int. J. Educ. Dev., vol. 91, no. March, 2022, doi: 10.1016/j.ijedudev.2022.102581.
S. Nindiani and A. Miatun, “Profil Kemampuan Pemahaman Konsep Ditinjau dari Kecemasan Matematis Siswa SMP pada Pembelajaran Tatap Muka Terbatas,” vol. 5, no. 1, 2022.
R. Bringula, J. J. Reguyal, D. D. Tan, and S. Ulfa, “Mathematics self ‑ concept and challenges of learners in an online learning environment during COVID ‑ 19 pandemic,” Smart Learn. Environ., 2021, doi: 10.1186/s40561-021-00168-5.
B. Riyadhi, “Understanding Education Character Loss During Long-Distance Learning in Pandemic Disruption in Madrasah,” vol. x, no. x, pp. 1–11, 2019.
P. Covid- and B. Kusumaningrum, “Apakah Pembelajaran Matematika Secara Daring Efektif ? ( Studi Kasus pada Pembelajaran Selama Masa,” vol. 11, no. 2, pp. 136–142, 2020.
P. Engzell, A. Frey, and M. D. Verhagen, “Learning loss due to school closures during the COVID-19 pandemic,” Proc. Natl. Acad. Sci. U. S. A., vol. 118, no. 17, 2021, doi: 10.1073/PNAS.2022376118.
T. T. Wijaya, “How chinese students learn mathematics during the coronavirus pandemic Tommy,” Int. J. Educ. Res. Innov., vol. 15, pp. 1–16, 2021.
M. A. Rasyid, “Profil Berpikir Reflektif Siswa SMP dalam Pemecahan Masalah Pecahan Ditinjau dari Perbedaan Gender,” Kreano, J. Mat. Kreat., vol. 8, no. 2, pp. 171–181, 2017, doi: 10.15294/kreano.v8i2.9849.
E. Komala, D. Suryadi, and D. Dasari, “Kemampuan Representasi: Implementasi Pengembangan Desain Didaktis Pada Pembelajaran Matematika Di Sekolah Menengah Atas,” AKSIOMA J. Progr. Stud. Pendidik. Mat., vol. 10, no. 4, p. 2179, 2021, doi: 10.24127/ajpm.v10i4.3971.
Q. A’yun and D. A. C. Sujiwo, “Analisis Keefektifan Pembelajaran Matematika Online,” Laplace J. Pendidik. Mat., vol. 4, no. 1, pp. 88–98, 2021, doi: 10.31537/laplace.v4i1.466.
G. Carlina and S. Paramita, “PR Crisis Melalui Media Sosial,” J. Komun., vol. 9, no. 1, p. 81, 2017, doi: 10.24912/jk.v9i1.211.
H. M. Levitt et al., “Reporting Standards for Qualitative Research in Psychology: The APA Publications and Communications Board Task Force Report,” Am. Psychol., vol. 1, no. 2, pp. 26–46, 2018, [Online]. Available: http://search.proquest.com.ezp-prod1.hul.harvard.edu/docview/61476746?accountid=11311%5Cnhttp://sfx.hul.harvard.edu/hvd?url_ver=Z39.88-2004&rft_val_fmt=info:ofi/fmt:kev:mtx:journal&genre=article&sid=ProQ:ProQ:socabsshell&atitle=The+Victim+Ideology+of+Whit
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Jurnal Padegogik
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang mempublikasikan naskahnya di jurnal ini menyetujui hal-hal berikut:
- Hak cipta tetap pada penulis, penulis memberikan kepada jurnal hak penerbitan pertama dan sekaligus melisensi karyanya mengikuti Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi karya dengan penghargaan terhadap hak kepenulisan dan penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis bisa mengikuti kontrak tambahan lain untuk distribusi non-ekslusif bagi karyanya tersebut (contoh: mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan penghargaan terhadap penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusi atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih banyak dari karya yang diterbitkan. (Lihat The Effect of Open Access).