INDENTIFIKASI SWAMEDIKASI PENGEMUDI ANGKUTAN UMUM DI KECAMATAN PARONGPONG KABUPATEN BANDUNG BARAT
https://doi.org/10.35974/jsk.v5i2.2198
Kata Kunci:
Efek samping, Pengemudi angkutan umum, SwamedikasiAbstrak
Swamedikasi adalah pemilihan obat-obatan untuk mengobati gejala dan gangguan pada diri sendiri tanpa menggunakan resep dokter. Pelaku swamedikasi datang dari berbagai kalangan, termasuk para pengemudi angkutan umum. Tujuan pada penelitian ini mengidentifikasi swamedikasi pengemudi angkutan umum di terminal Parongpong Kabupaten Bandung Barat. Metode penelitian ini deskriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan cara purposive sampling dengan 126 responden yang berprofesi sebagai pengemudi angkutan umum. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa 66% responden melakukan swamedikasi dan 34% responden tidak melakukan swamedikasi. Semua jenis obat yang digunakan banyak ditemukan bebas di warung, toko obat dan apotek dan memiliki efek samping yang dapat menyebabkan penurunan konsentrasi pengemudi dan dapat menimbulkan kecelakaan lalu lintas yang dapat merugikan diri sendiri bahkan orang di sekitar.
Kata kunci: Swamedikasi, efek samping, pengemudi angkutan umum.
Unduhan
Referensi
Steven, Antonius, dan Yosi. (2018). Profil Swamedikasi Analgesik di Masyarakat Surabaya, Jawa Timur. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia. 86-93.
Ana, Haafizah, dan Murtyk. (2017). Tingkat Pengetahuan Penggunaan Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas untuk Swamedikasi pada Masyarakat rw 8 Morobangun Jogotirto Berbah Sleman Yogyakarta. Jurnal Ilmiah Manuntung.
Kemenkes RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Susi, Yayi, dan Riswaka. (2007). Perilaku Pengobatan Sendiri yang Rasional pada Masyarakat.Berita Kedokteran Masyarakat.
Eka fitria, (2013). Upaya Pengobatan Sendiri Pada Balita dalam Era Cakupan Semesta Jaminan Kesehatan. Jurnal kesehatan Masyarakat Nasional Vol 8 No 5.
Sudibyo Supardi dan Andi Leny. (2010). Penggunaan Obat Tradisional Dalam Upaya Pengobatan Sendiri Di Indonesia (Analisis Data Susenas Tahun 2007). Buletin Peneliti kesehatan Vol 38 No 2.
Prof. Dr. Sudarwan Danim. (2003). Riset Keperawatan Sejarah dan Metodologi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. 52-53
Patricia Ann Dempsey dan Arthur D. Dempsey. (2002). Riset Keperawatan Buku Ajar & Latihan Edisi 4. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
Mims Petunjuk Konsultasi Edisi 18. (2018). Jakarta : BIP Gramedia.
Ikatan apoteker Indonesia. (2019). Informasi Spesialite Obat Indonesia. Jakarta : PT. ISFI Penerbitan.
Mims Petunjuk Konsultasi Edisi 16 (2016). Jakarta : BIP Gramedia.
Rialita, Gayatri dan Frenly. (2013). Analisis Kafein dalam Kopi Bubuk di Kota Manado Menggunakan Spektrofometri UV-VIS. Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 02 No 04
Febri, Juniar, dan Asri. (2013). Kandungan Salisilat Bebas dalam Tablet Asetosal yang Beredar di Surabaya. Berkala Ilmiah Kimia Farmasi Vol 2 No 2.
Meriam, Adeanne, dan Gayatri. (2013). Profil Penyalahgunaan Obat Dekstrometofan pada Masyarakat di Kecamatan Tombariri Timur Kabupaten Minahasa. Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 2 No 04.
Ridwan, Nurhikmah, dan Muhammad. (2016). Penyalahgunaan Obat Keras oleh Buruh Bangunan di Pergudangan Parangloe Indah Kota Makasar. Jurnal MKMI Vol 12 No 2.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2021 Cindy Herliani Setiawan, Untung Sudharmono
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang mempublikasikan naskahnya di jurnal ini menyetujui hal-hal berikut:
- Hak cipta tetap pada penulis, penulis memberikan kepada jurnal hak penerbitan pertama dan sekaligus melisensi karyanya mengikuti Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi karya dengan penghargaan terhadap hak kepenulisan dan penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis bisa mengikuti kontrak tambahan lain untuk distribusi non-ekslusif bagi karyanya tersebut (contoh: mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan penghargaan terhadap penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusi atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih banyak dari karya yang diterbitkan. (Lihat The Effect of Open Access).