Hubungan Persepsi Perawat tentang Spiritualitas dengan Praktik Keperawatan Spiritual di RS X Kota Batam
Kata Kunci:
Perawat, Persepsi, Praktik Keperawatan, SpiritualitasAbstrak
Pendahuluan: Spiritualitas merupakan pemahaman tentang tujuan hidup, pengakuan akan transendensi diri, serta pembentukan hubungan dengan diri sendiri dan orang lain. Di Indonesia, perawat cenderung memprioritaskan kesejahteraan fisik pasien dan menganggap kebutuhan spiritual sebagai kewajiban sekunder, dengan tanggung jawab utama berada pada pemuka agama atau departemen spiritual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi perawat tentang spiritualitas dengan praktik keperawatan spiritual di RS X Kota Batam. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh perawat di ruang rawat inap dewasa RS X Kota Batam, sebanyak 55 orang, dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki persepsi rendah terhadap spiritualitas (47,3%), dan mayoritas juga memiliki praktik keperawatan spiritual yang rendah (56,4%). Diskusi: Berdasarkan hasil uji chi-square, diperoleh nilai p-value sebesar 0,016 (< 0,05), yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi perawat tentang spiritualitas dengan praktik keperawatan spiritual. Disarankan agar perawat meningkatkan kesadaran, pengetahuan, keterampilan, serta kompetensi dalam memberikan asuhan keperawatan spiritual. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan secara kualitatif untuk menggali lebih dalam persepsi perawat mengenai spiritualitas dalam praktik keperawatan.
Unduhan
Referensi
Amini, K., & Tahrekhani, M. (2022). The Effects of Spiritual Care on Fatigue and Pain among Patients with Cancer Receiving Chemotherapy: A Randomized Controlled Trial. Holistic Nursing Practice, 36(6), 335–343. https://doi.org/10.1097/HNP.0000000000000527
Astrow, A. B., Wexler, A., Texeira, K., He, M. K., & Sulmasy, D. P. (2007). Is failure to meet spiritual needs associated with cancer patients’ perceptions of quality of care and their satisfaction with care? Journal of Clinical Oncology : Official Journal of the American Society of Clinical Oncology, 25(36), 5753–5757. https://doi.org/10.1200/JCO.2007.12.4362
Baguna, A. E., Pandeirot, C. Y. M., Juniarta, & Barus, N. S. (2024). Correlation of nurses’ perception of spirituality and spiritual care with spiritual care practices in Indonesia: A cross-sectional survey. Belitung Nursing Journal, 10(5), 593–600. https://doi.org/10.33546/bnj.3467
Burkhart, Lisa, & Hogan, Nancy. (2008). An Experiential Theory of Spiritual Care in Nursing Practice. Qualitative Health Research, 18(7), 928–938. https://doi.org/10.1177/1049732308318027
Deng, L., & Liu, H. X. (2020). Research progress in the definition, assessment tools, and practice of spiritual care. Frontiers of Nursing, 7(2), 81–86. https://doi.org/10.2478/fon-2020-0014
Gijsberts, M.-J. H. E., Liefbroer, A. I., Otten, R., & Olsman, E. (2019). Spiritual Care in Palliative Care: A Systematic Review of the Recent European Literature. Medical Sciences (Basel, Switzerland), 7(2). https://doi.org/10.3390/medsci7020025
Herlianita, R., Yen, M., Chen, C.-H., Fetzer, S. J., & Lin, E. C.-L. (2018). Perception of Spirituality and Spiritual Care among Muslim Nurses in Indonesia. Journal of Religion and Health, 57(2), 762–773. https://doi.org/10.1007/s10943-017-0437-6
Khotijah, S., Wardhani, U. C., & Eliawati, U. (2024). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemenuhan Kebutuhan Spiritual Care Pasien Yang Dirawat di Rumah Sakit Awal Bros Batam. Jurnal Medika Nusantara, 2(1), Hal. 140-153.
Kurniawati, H., Retnowati, S., Riyono, B., & Widyawati, W. (2019). An exploratory study on the dimensions of spiritual care. Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan Indonesia, 10(2), 132–141. https://doi.org/10.20885/jkki.vol10.iss2.art5
Lee, G. E., & Kim, K. (2020). Analysis of Spiritual Care Experiences of Acute-Care Hospital Nurses. Han’guk Hosup’isu Wanhwa Uiryo Hakhoe Chi = The Korean Journal of Hospice and Palliative Care, 23(2), 44–54. https://doi.org/10.14475/kjhpc.2020.23.2.44
Maryana, M., & Erwan, E. (2019). Persepsi Perawat Tentang Spiritual Care di Ruang Intensive Care Unit. Citra Delima : Jurnal Ilmiah STIKES Citra Delima Bangka Belitung, 3(2), 127–140. https://doi.org/10.33862/citradelima.v3i2.83
McSherry, W., Draper, P., & Kendrick, D. (2002). The construct validity of a rating scale designed to assess spirituality and spiritual care. International Journal of Nursing Studies, 39(7), 723–734. https://doi.org/10.1016/s0020-7489(02)00014-7
Moosavi, S., Rohani, C., Borhani, F., & Akbari, M. E. (2021). Spiritual care experiences by cancer patients, their family caregivers and healthcare team members in oncology practice settings: A qualitative study. Explore (New York, N.Y.), 17(5), 430–437. https://doi.org/10.1016/j.explore.2020.08.015
Nurmala, Samsualam, & Nur Ilah Padhila. (2021). Pengaruh Tingkat Pengetahuan dan Sikap Spiritual Perawat Terhadap Spiritual Care Pasien. Window of Nursing Journal, 02(02), 130–138. https://doi.org/10.33096/won.v2i2.934
Ocalan, S., Bilgin, A., & Kovanci, M. S. (2023). A structural equation modeling analysis of the effects of nurses’ spirituality and spiritual care on professional quality of life. Nursing & Health Sciences, 25(4), 646–653. https://doi.org/10.1111/nhs.13058
Selman, L. E., Brighton, L. J., Sinclair, S., Karvinen, I., Egan, R., Speck, P., Powell, R. A., Deskur-Smielecka, E., Glajchen, M., Adler, S., Puchalski, C., Hunter, J., Gikaara, N., & Hope, J. (2018). Patients’ and caregivers’ needs, experiences, preferences and research priorities in spiritual care: A focus group study across nine countries. Palliative Medicine, 32(1), 216–230. https://doi.org/10.1177/0269216317734954
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang mempublikasikan naskahnya di jurnal ini menyetujui hal-hal berikut:
- Hak cipta tetap pada penulis, penulis memberikan kepada jurnal hak penerbitan pertama dan sekaligus melisensi karyanya mengikuti Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi karya dengan penghargaan terhadap hak kepenulisan dan penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis bisa mengikuti kontrak tambahan lain untuk distribusi non-ekslusif bagi karyanya tersebut (contoh: mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan penghargaan terhadap penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusi atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih banyak dari karya yang diterbitkan. (Lihat The Effect of Open Access).