Studi Retrospektif: Status Gizi Ibu Hamil Trimester Tiga dengan Berat Badan Lahir Bayi
Keywords:
BBLR, Gizi, Ibu Hamil Trimester TigaAbstract
Pendahuluan: Standar minimal pelayanan kesehatan mengamanatkan bahwa persentase bayi lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) tidak melebihi 2,5 % dari seluruh kelahiran. Status gizi ibu hamil diukur melalui Indeks Massa Tubuh (IMT), Lingkar Lengan Atas (LiLA), dan status anemia yang merupakan faktor determinan berat badan lahir dan berdampak langsung pada kesehatan ibu dan janin. Metode: Penelitian ini menggunakan desain observasi analitik dengan pendekatan retrospektif. Sampel sebanyak 30 ibu hamil trimester tiga diperoleh melalui teknik purposive sampling dari rekam medis dan lembar observasi di Puskesmas Sambau selama periode Januari–Desember 2023. Analisis data dilakukan dengan uji chi-square untuk menguji hubungan antara status gizi dan berat badan lahir. Hasil: Sebanyak 18 responden (60 %) berstatus gizi kurang; 11 responden (36,7 %) melahirkan bayi BBLR; dan 7 responden (23,3 %) berisiko gizi buruk berdasarkan LiLA. Hasil uji chi-square menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara status gizi ibu hamil dan berat badan lahir bayi (p = 0,001). Diskusi: Temuan ini menegaskan pentingnya intervensi gizi pada trimester tiga untuk menurunkan insiden BBLR. Direkomendasikan agar pemerintah dan Puskesmas memperkuat program makanan tambahan ibu hamil guna meningkatkan status gizi, mendukung kelahiran bayi yang sehat, dan menurunkan angka BBLR.
Downloads
References
Aldina, M., Utami, K. D., & Relski, S. (2022). Hubungan status gizi ibu dan jarak kelahiran dengan kasus berat badan lahir rendah di RSUD Abdoell Wahab Sjahranie Samarinda. Formosa Journal of Science and Technology, 1(5), 411–420.
Alwan, N. (2024). Risiko jarak kehamilan terhadap kejadian kekurangan energi kronis pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Poasia. Nursing Care and Health Technology Journal (NCHAT), 3(2), 61–66. https://doi.org/10.56742/nchat.v3i2.70
Aryaneta, Y., & Silalahi, R. D. (2021). Hubungan antara lingkar lengan atas (LiLA) dengan berat bayi lahir di wilayah kerja Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Menara Ilmu, 15(2), 126–133.
Desmiati, H., Octasia, R., & Sialagan, D. (2020). Risiko kelahiran berat bayi lahir rendah (BBLR) berdasarkan status gizi ibu hamil. Jurnal Kesehatan, 8(1), 41–46.
Listiarini, U. D., Maryanti, E. L., & Sofiah, N. S. (2022). Status gizi ibu hamil berhubungan dengan bayi berat badan lahir rendah (BBLR). Jurnal Kesehatan Mahardika, 9(2), 10–15. https://doi.org/10.54867/jkm.v9i2.107
Helrawati, M., Prastika, D. A., & Martanti, L. E. (2021). Hubungan antara status gizi ibu hamil dengan berat badan bayi lahir di Puskesmas Tunjungan. Jurnal Sains Kebidanan, 3(2), 67–73.
Junus, R., et al. (2022). Usia saat hamil dan LiLA dengan kejadian stunting pada anak balita di wilayah kerja Puskesmas Ratatotok. In El-Proceeding Seminar Nasional 2022 (pp. 381–391). ISBN: 978-623-93457-1-6.
Maryatun, et al. (2023). Hubungan kenaikan berat badan pada ibu selama masa kehamilan dengan berat badan bayi baru lahir. Jurnal Kebidanan: Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia, 12(2), 223–228.
Pratiwi, I. G., & Purwasari, F. M. D. (2020). Hubungan antara status gizi ibu hamil dengan berat badan lahir bayi di Desa Suko Jember. Jurnal Kebidanan Akademi Kebidanan Jember, 4(1), 6–11.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International (CC BY-NC-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).