HUBUNGAN FUNGSI KOGNITIF DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN MEDIKASI PADA LANSIA DI KELURAHAN GIRIAN PERMAI KOTA BITUNG
https://doi.org/10.35974/jsk.v5i2.2208
Kata Kunci:
Fungsi kognitif, Kepatuhan penggunaan medikasi, LansiaAbstrak
Lansia merupakan suatu proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan fungsi kognitif yang dapat menyebabkan ketidakmampuan dalam melakukan aktifitas, terutama bagi lansia yang sedang menjalani pengobatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara fungsi kognitif terhadap kepatuhan penggunaan medikasi pada lansia di Kelurahan Girian Permai. Metode yang digunakan adalah observasional analitik dan cross sectional.. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner Mini Mental State Examination (MMSE) untuk fungsi kognitif dan Morisky Medication Adherence Scale (MMAS) untuk kepatuhan penggunaan medikasi. Hasil analisis data menunjukan, 26 (52%) lansia mengalami kerusakan fungsi kognitif sedang, dan 38 (76%) lansia memiliki kepatuhan rendah terhadap penggunaan medikasi, sedangkan hasil uji korelasi antara fungsi kognitif dengan kepatuhan penggunaan medikasi menunjukkan nilai signifikan p = (0.008). Rekomendasi peneliti bagi masyarakat agar lebih memperhatikan dan memberikan dukungan kepada lansia yang ada sekitar lingkungan tempat tinggal, terlebih khusus pada lansia yang sedang menjalani pengobatan, agar dapat menggunakan obat secara patuh.
Unduhan
Referensi
Badan Pusat Statistik. (2015). Jumlah penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin di kota Bitung. Kota Bitung: Badan Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik. (2015). Statistik penduduk lanjut usia 2014. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Black, J. M., & Hawks, J. H. (2014). Keperawatan medikal bedah (8 ed., Vol. 1). Singapore: Elsevier.
Dewi, S. R. (2014). Buku ajar keperawatan gerontik. Yogyakarta: deepublish.
Dolansky, M. A., Hawkins, M. A., Schaefer, J. T., Sattar, A., Gunstad, J., Redle, J. D., Josephson, R., Moore, S. M., Hughes, J. W. (2016). Association between poorer cognitive function and reduced objectively monitored medication adherence in patients with heart failure. Circ Heart Fail, 1-9.
Efendi, F., & Makhfudli. (2009). Keperawatan kesehatan komunitas: teori dan praktik dalam keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Farlex. (2009). The free dictionary. Retrieved September 1, 2017, from Medical Dictionary: medical-dictionary.thefreedictionary.com/cognitive+function
Frances, A., Thirumoorthy, T., & Heng, K. Y. (2015). Medication adherence in the elderly. Journal of Clinical Gerontology & Geriatric, 1-4.
Harada, C. N., Love, M. C., & Triebel, K. (2013). Normal cognitive aging. Clinics in Geriatric Medicine, 29 (4), 737-752.
Haris, E. R., Steven, R., & Handajani, Y. S. (2015). Kualitas hidup pada lansia dengan gangguan kognitif dan mental: studi crossectional di kelurahan Kalianyar, Jakarta Barat. Damianus Journal of Medicine, 13 (2), 117-127.
He, W., Goodkind, D., & Paul, K. (2016). An aging world: 2015 international population report.
Jin, H., Kim, Y., & Rhie, S. J. (2016). Factors affecting medication adherence in elderly people. Dovepress , 2016 (10), 2117-2125.
Kalogianni, A. (2011). Factors affect in patient adherence to medication regimen. Health Science Journal, 5 (3), 157-158.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2021 Abigail Asfas Tandilangi, Regina Makawimbang
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang mempublikasikan naskahnya di jurnal ini menyetujui hal-hal berikut:
- Hak cipta tetap pada penulis, penulis memberikan kepada jurnal hak penerbitan pertama dan sekaligus melisensi karyanya mengikuti Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi karya dengan penghargaan terhadap hak kepenulisan dan penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis bisa mengikuti kontrak tambahan lain untuk distribusi non-ekslusif bagi karyanya tersebut (contoh: mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan penghargaan terhadap penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusi atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih banyak dari karya yang diterbitkan. (Lihat The Effect of Open Access).