HUBUNGAN LAMA HEMODIALISA DENGAN STATUS NUTRISI PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG HEMODIALISA
https://doi.org/10.35974/jsk.v6i1.2321
Kata Kunci:
Lama hemodialisa, Penyakit ginjal kronis, Status nutrisiAbstrak
Pendahuluan: Penyakit Ginjal Kronik adalah kerusakan fungsi ginjal yang terjadi selama 3 bulan atau lebih. Gangguan gastrointestinal berupa mual, muntah, dan kehilangan nafsu makan dapat merubah status nutrisi. Penilaian status nutrisi adalah komponen utama dalam evaluasi dan penatalaksanaan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lama hemodialisa dengan status nutrisi pada pasien PGK. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain observasional analitik menggunakan pendekatan cross sectional. Uji yang digunakan pada penelitian ini adalah Uji Chi-Square. Pengambilan sampel dengan menggunakan accidental sampling. Hasil: penelitian ini menghasilkan nilai tertinggi pada status nutrisi normal dengan lama HD >12 bulan, hal ini disebabkan karena seseorang yang telah lama menjalani hemodialisa mulai terbiasa dengan keadaan gangguan gastrointestinal seperti mual, muntah, diare. Semakin lama orang menjalani hemodialisa, semakin memberikan peluang bagi pasien untuk lebih adaptif dengan program terapi yang dijalaninya. Diskusi: Nilai p-value 0,221 (p>0,05) Tidak ada hubungan yang bermakna antara lama hemodialisa dengan status nutrisi.
Unduhan
Referensi
Astrini,W. (2013). Hubungan Kadar Hemoglobin (Hb), Indeks Massa Tubuh (Imt) Dan Tekanan Darah Dengan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisis Di Rsud Dokter Soedarso Pontianak Bulan April 2013. (April).
Dinas Kesehatan Jateng. (2017). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2017. Semarang. Dinkes Jateng. Diakses tanggal 9 september 2019.
Garini, A. (2018). Kadar Hemoglobin Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisis. Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Palembang. JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang) Vol., 13(2), 111–116.
Herman, I. (2016). Hubungan Lama Hemodialisis Dengan Fungsi Kognitif Pasien Penyakit Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisis Di Rsud Abdul Moeloek Bandar Lampung. Lampung. Fakultas kedokteran Universitas Lampung. Diakses tanggal 25 september 2019.
Himmelfarb, J., & Ikizler, T. A. (2019). Chronic kidney disease, Dialysis , and Transplantation - a sompanion to Brenner and rector’s the kidney (4rd ed.). https://doi.org/10.1016/B978-0-323-52978-5.18001-2
Indonesia Renal Registry. (2017). 10th Report Of Indonesia Renal Registry. Jakarta. Indonesia Renal Registry. Diakses tanggal 9 september 2019.
Insani, A. A., Ayu, P. R., Anggraini, D. I., Ilmu, B., Klinik, P., Kedokteran, F., … Lampung, M. (2019). Hubungan Lama Menjalani Hemodialisis Dengan Status Nutrisi Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik ( PGK ) Di Instalasi Hemodialisa RSUD Dr . H . Abdul Moeloek Provinsi Lampung Program Studi Profesi Dokter , Fakultas Kedokteran , Universitas Lampung The Correlation Between The Duration Of Hemodialysis And Nutritional Status Of Chronic Kidney Disease ( CKD ) Patients At Hemodialysis Installation Metode Penelitian Penelitian ini bersifat observasional penelitian ini adalah 18 bulan dengan nilai. 8, 55–59.
Pranoto,I. (2010). Hubungan Antara Lama Menjalani Hemodialisa Dengan Terjadinya Perdarahan Intraserebral [Skripsi]. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Diakses tanggal 8 september 2019
Priscilla et al. (2018). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah : Gangguan Gastrointestinal. Jakarta. EGC
Rahman, M. T. S. A., Kaunang, T. M. D., & Elim, C. (2016). Hubungan antara lama menjalani hemodialisis dengan kualitas hidup pasien yang menjalani hemodialisis di Unit Hemodialisis RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. E-CliniC, 4(1). https://doi.org/10.35790/ecl.4.1.2016.10829.Diakses tanggal 9 september 2019.
Santoso et al. (2016). Hubungan Lama Hemodialisis Dengan Penurunan Nafsu Makan Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Di Unit Hemodialisa RSUD Ulin Banjarmasin. Banjarmasin. STIKES Sari Mulia Banjarmasin. Diakses tanggal 21 september 2019.
Setiati, et al. (2014). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Interna Publishing. 2194–98.
Suparti. (2016). Perbedaan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan, Frekuensi Dan Lama Hemodialisis Di Rsud Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. 14(2), 50–58.
Syaiful, H. Q., Oenzil, F., & Afriant, R. (2014). Hubungan Umur dan Lamanya Hemodialisis dengan Status Gizi pada Penderita Penyakit Ginjal Kronik yang menjalani Hemodialisis di RS. Dr. M. Djamil Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 3(3), 381–386.
Ullu,arah murni,. nurina, . wahyuningrum. (2018). Hubungan Status Nutrisi Dengan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani HEMODIALISIS DI RSUD PROF. DR. W. Z. JOHANNES. Cendana Medikal Journal, 15(4), 425–437.
Widyastuti, R., Butar-butar, W., & Bebasari, E. (2014). Korelasi Lama Menjalani Hemodialisis Dengan Indeks Masa Tubuh Pasien Gagal Ginjal Kronik DI RSUD Arifin Achamad Povinsi Riau pada Bulan Mei Tahun 2014. Jom FK, 1(2), 1–1.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2021 Dewi Ratnasari
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang mempublikasikan naskahnya di jurnal ini menyetujui hal-hal berikut:
- Hak cipta tetap pada penulis, penulis memberikan kepada jurnal hak penerbitan pertama dan sekaligus melisensi karyanya mengikuti Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi karya dengan penghargaan terhadap hak kepenulisan dan penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis bisa mengikuti kontrak tambahan lain untuk distribusi non-ekslusif bagi karyanya tersebut (contoh: mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan penghargaan terhadap penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusi atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih banyak dari karya yang diterbitkan. (Lihat The Effect of Open Access).