HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS DENGAN PEMANFAATAN LAYANAN CARE, SUPPORT, AND TREATMENT PADA X WANITA PEKERJA SEKSUAL
https://doi.org/10.35974/jsk.v6i2.2435
Kata Kunci:
HIV/AIDS, Pemanfaatan CST, WPSAbstrak
Pendahuluan: Kota Tasikmalaya berada diwilayah provinsi Jawa Barat dengan kasus HIV/AIDS diurutan ke 13, hingga tahun 2020 sudah mencapai 758 kasus. Penderita di tahun 2020 hingga Mei mencapai 51 kasus, paling banyak diakibatkan karena suami yang suka “jajan” dan ironisnya kota ini dijuluki sebagai kota santri. Tujuan: mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan pemanfaatan layanan Care, Support, and Treatment pada x Wanita Pekerja Seksual. Metode: deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, 38 responden berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi menggunakan purposive sampling. Instrumen berupa kuesioner dengan 31 pertanyaan, dianalisis univariate dan bivariate menggunakan chie square. Hasil: diketahui bahwa x wanita pekerja seksual memiliki pengetahuan dalam kategori baik yaitu sebanyak 20 orang (52,6%), diketahui bahwa x Wanita Pekerja Seksual yang memanfaatakan layanan CST sebanyak 26 orang (68,4%), diketahui adanya hubungan tingkat pengetahuan dengan pemanfaatan layanan CST di kota Tasikmalaya dengan nilai p-value = 0,019. Diskusi: hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan responden yang baik tidak akan memaksakan diri untuk tetap bekerja sebagai WPS sehingga memberikan dampak yang positif bagi dirinya dan mencegah penyebaran pada penderita baru. Disarankan untuk membuat program pendukung layanan CST yang bisa meningkatkan pengetahuan serta memberikan motivasi kepada ODHA.
Unduhan
Referensi
Aryastami, N. K., Handayani, R. S., & Yuniar, Y. (2013). Faktor Faktor Pendukung Kepatuhan Orang dengan HIV AIDS (Odha) dalam Minum Obat Antiretroviral di Kota Bandung dan Cimahi. Indonesian Bulletin of Health Research, 41(2), 20671.
Burhan, R. (2013). Pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh perempuan terinfeksi HIV/AIDS. Kesmas: National Public Health Journal, 8(1), 33-38.
Fithria, R. F. (2010). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kepatuhan Pengobatan ARV (Anti Retro Viral) Pada ODHA (Orang Dengan Hiv/Aids) Di Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Dan Rumah Sakit Umum Panti Wilasa Citarum Semarang (Doctoral dissertation, [Yogyakarta]: Universitas Gadjah Mada).
Joint United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS). (2017). UNAIDS Data 2017. Retrieved September 25, 2017, from http://www.unaids.org/en/resources/documents/2017/2017_data_book
Kementrian Kesehatan, RI. (2017). Direktorat Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
Kesehatan Dalam Kerangka Sustainable Development Goals (SDGs). Jakarta: Kemenkes RI; 2015.
KPA Kota Tasikmalaya. (2018). Angka Kejadian HIV-AIDS di Kota Tasikmalaya. Buku Laporan KPA Tasikmalaya.
Mulyana, H., Hayati, E. T., & Rosalinda, I. (2019). HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PEMANFAATAN LAYANAN CST (CARE, SUPPORT, AND TREATMENT) ODHA DI KOTA TASIKMALAYA. Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia, 15(2).
Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Promosi Kesehatan: Prinsip-prinsip Dasar. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2012). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan Rineka Cipta, Jakarta.
Rahmatin, E. (2015). Faktor-faktor yang berhubungan dengan keteraturan kunjungan layanan care support and treatment (CST) pada pasien koinfeksi TB-HIV di balai kesehatan paru masyarakat wilayah Semarang (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Semarang).
Sukmah, S., Mahyudin, M., & Suarnianti, S. (2013). FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN BEROBAT PADA PASIEN TB PARU DI RSUD DAYA MAKASSAR. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis, 2(5), 76-84.
World Health Organization Health in 2015 Form MDGs Millenium Development Goals to SDGs Sustainable Development Goals. (2015).
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2021 Hilman Mulyana
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang mempublikasikan naskahnya di jurnal ini menyetujui hal-hal berikut:
- Hak cipta tetap pada penulis, penulis memberikan kepada jurnal hak penerbitan pertama dan sekaligus melisensi karyanya mengikuti Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi karya dengan penghargaan terhadap hak kepenulisan dan penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis bisa mengikuti kontrak tambahan lain untuk distribusi non-ekslusif bagi karyanya tersebut (contoh: mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan penghargaan terhadap penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusi atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih banyak dari karya yang diterbitkan. (Lihat The Effect of Open Access).