EFEKTIVITAS TERAPI OKSIGEN HIPERBARIK TERHADAP KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES MELLITUS
https://doi.org/10.35974/jsk.v3i1.578
Kata Kunci:
Terapi Oksigen Hiperbarik, Diabetes Mellitus, Kadar Gula DarahAbstrak
ABSTRAK
Indonesia termasuk dalam 7 negara dengan prevalensi diabetes tertinggi di dunia menurut data dari International Diabetes Federasi (IDF) tahun 2013. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perubahan kadar gula pasien DM tipe 2 sebelum dan setelah terapi oksigen hiperbarik. Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif yang bersifat cross sectional dengan desain pre expereimental one group pre-test and post- test design. Populasi penelitian ini adalah pasien DM tipe 2 di Rumah Sakit Advent Bandung, sebanyak 8 orang yang berjenis kelamin perempuan dan yang berusia ≥40 tahun menjadi sampel yang telah dipilih secara purposive sampling. Hasil penelitian, rata-rata kadar gula darah pasien sebelum terapi adalah 257,25 mg/dL dan rata-rata kadar gula darah pasien sesudah terapi adalah 176,00 mg/dL. Hasil uji statistik untuk keefektivan terapi oksigen terhadap kadar gula darah telah diukur menggunakan paired T-test memiliki nilai probabilitas 0,000 < 0,05. Kesimpulan penelitian ini adalah terapi oksigen hiperbarik mempunyai pengaruh terhadap menurunkan kadar gula darah sewaktu yang signifikan. Untuk menggembangkan penelitian ini diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk memperhatikan pada jumlah kalori yang dikonsumsi dan interval lama pasien terdiagnosa DM atau melakukan penelitian ulang.
Â
Kata Kunci : Terapi Oksigen Hiperbarik, Diabetes Mellitus, Kadar Gula Darah
Â
ABSTRACT
Indonesia is among the 7 countries with the highest prevalence of diabetes in the world according to data from the International Diabetes Federation (IDF) in 2013. The purpose of this study was to determine whether there is a change in blood sugar levels of patient with type 2 diabetes before and after hyperbaric oxygen therapy. This research method is quantitative method which is cross sectional with pre experimental design one group pre-test and post-test. The population of this study is the patient with type 2 diabetes mellitus in Adventist Bandung Hospital, 8 people of woman and over the age of 40 years into a sample that has been selected by purposive sampling. The result of this study, the mean of patient’s blood sugar level before therapy was 257,25 mg/dl and the mean of patient’s blood sugar level after therapy was 176,00 mg/dl. Statistical test result for the effectiveness of oxygen therapy to blood sugar levels were measured using paired t-test having a probability value 0,000 < 0,05. The conclusion of this study is hyperbaric oxygen therapy has an effect on decreasing blood sugar level. To develop this study is expected for next researchers to pay attention to the number of calories consumed and the intervals of patient diagnosed diabetes mellitus or re-do this study.
Keywords: Hyperbaric Oxygen Therapy, Blood Sugar Levels, Diabetes Mellitus
Unduhan
Referensi
Adamo P.J., dan C. Whitney. 2007. Diabetes: Penemuan Baru Memerangi Diabetes Melalui Diet Golongan Darah. Yogyakarta: B-First.
American Diabetes Association. 2011. Standards of Medical Care in Diabetes. Diambil dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3006050/ (30 Januari 2017).
Arisman. 2011. Buku Ajar Ilmu Gizi Obesitas, Diabetes Mellitus, Dislipidemia. Jakarta: EGC.
Azhar, N.N. 2015. Uji Efektivitas Terapi Oksigen Hiperbarik pada Pasien Diabetes Melitus di Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr.Mintohardjo Jakarta Pusat. UIN Syarif Hidayatullah: Jakarta
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar (Riskedas) 2013. Jakarta
Depkes. 2014. Pharmautical care untuk penyakit Diabetes Mellitus. Jakarta: Depkes
Harch, P. G., dan Virginia MCCullough. 2010. The Oxygen Revolution Third Edition Hyperbaric Oxygen Theraphy: Breakthrough Gene Theraphy for Traumatic Brain Injury and Other Disorders. Hatherleigh Press.
Harnanik Titut. 2008. Efek Oksigen Hiperbarik terhadap peningkatan antioksidan pada penderita Diabetis Millitus tipe 2. Surabaya: Jurnal FK Unair.
Ishihara, A. 2007. Hyperbaric Exposure in Rat muscle and Nerve. Laboratory Of Metabolism. Graduate School of Human Genomic Drug Discovery Science. Kyoko University. Japan.
Kasiram, H. Moh. 2008. Metodologi Penellitian Kualitatif-Kuantitatif. Malang: UIN Malang Press.
Kemenkes Republik Indonesia. 2014. Situasi dan Analisis Diabetes. Jakarta: Kemenkes RI.
Mahdi, H. Et al. 2009. Ilmu Kesehatan Bawah Air dan Hiperbarik. Lembaga Kesehatan Angkatan Laut (LAKESLA). Surabaya
Neubauer, R. A., dan Morton Walker. 1998. Hyperbaric Oxygen Theraphy. Penguin.
Notoatmodjo. 2005. Metode Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta
Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan; Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. 2011. Petunjuk Praktis: Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Melitus. PB. PERKENI. Jakarta
Polit D.F., dan C.T Beck. 2007. Nursing Research: Principles and methods. Lippincott Company.
Sahni, T. 2003. Hyperbaric Oxygen Therapy: current trends and applications. Diakses tanggal 30 januari 2017.
Sitiarava, Rizema Putra. 2012. Panduan Riset Keperawatan dan Penulisan Ilmiah.
Soegondo, Sidartawan. 2009. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu; Edisi II Cetakan ke-7. Jakarta: Fakultas Kedokteran UI.
Soeryoko, hery. 2011. 25 Tanaman Obat Ampuh Penakluk Diabetes Mellitus. Bandung: Andi
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung. Alfabeta.
Sujarweni V. Wiratna. 2014. Metodologi Penelitian Keperawatan. Yogyakarta: Penerbit Gaya Media.
Tjokroprawiro, A. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Airlangga Univeristy Press. Surabaya
World Health Organization.2016. Global Report on Diabetes. http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/204871/1/9789241565257_eng.pdf. Diunduh tanggal 13 desember 2016.
Zaetun, S, Lalu Bambang Kerti, dan Lalu Srigede. 2015. Pengaruh Terapi Oksigen Hiperbarik terhadap Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Mellitud di Instalasi Kesehatan Penyelam dan Hiperbarik Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram. Mattaram: Media Bina Ilmiah. Vol. 9, No.2, April 2015
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2021 Inggried Angelica Valentina Wiliyams Peni
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang mempublikasikan naskahnya di jurnal ini menyetujui hal-hal berikut:
- Hak cipta tetap pada penulis, penulis memberikan kepada jurnal hak penerbitan pertama dan sekaligus melisensi karyanya mengikuti Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi karya dengan penghargaan terhadap hak kepenulisan dan penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis bisa mengikuti kontrak tambahan lain untuk distribusi non-ekslusif bagi karyanya tersebut (contoh: mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan penghargaan terhadap penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusi atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih banyak dari karya yang diterbitkan. (Lihat The Effect of Open Access).