KEPUASAN MARITAL SEBAGAI HUBUNGAN DEPRESI PASCA DASAR PATERNAL
https://doi.org/10.35974/jsk.v4i2.713
Abstrak
Pendahuluan: Salah satu masalah yang mungkin terjadi setelah kelahiran bayi untuk ayah adalah depresi pasca kelahiran ayah (PPND), depresi pada ayah baru tidak diakui sebagian karena pengetahuan yang relatif terbatas untuk membahas masalah. Pria cenderung melaporkan bahwa mereka mengalami depresi pada kehamilan dan pascapersalinan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menentukan apakah kepuasan pernikahan mempengaruhi depresi pasca kelahiran ayah. Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif-korelasional, di mana dalam data dari 300 responden yang dikumpulkan melalui purposive sampling dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan inferensial. Populasi dalam penelitian ini ayah yang anak bungsu tiga sampai enam bulan. Hasil: Responden menikmati kehidupan pernikahan yang memuaskan (M = 4.42) dan depresi post-natal ayah rendah (M = 2.39). Kepuasan pernikahan memiliki hubungan yang signifikan dengan paternal post-natal depression p Nilai = 0,006 (<0,05). Diskusi: Di sarankan kepada Pendidik perawat untuk melakukan seminar dalam koordinasi dengan konselor keluarga tentang cara memperkuat hubungan perkawinan antara suami dan istri.
Kata Kunci: Kepuasan pernikahan, Paternal Post Natal Depression
Unduhan
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2021 Lea Andy Shinta
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang mempublikasikan naskahnya di jurnal ini menyetujui hal-hal berikut:
- Hak cipta tetap pada penulis, penulis memberikan kepada jurnal hak penerbitan pertama dan sekaligus melisensi karyanya mengikuti Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi karya dengan penghargaan terhadap hak kepenulisan dan penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis bisa mengikuti kontrak tambahan lain untuk distribusi non-ekslusif bagi karyanya tersebut (contoh: mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan penghargaan terhadap penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusi atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih banyak dari karya yang diterbitkan. (Lihat The Effect of Open Access).