ANALISIS PERBANDINGAN ASAM URAT BERDASARKAN POLA MAKAN PADA VEGETARIAN DAN NON VEGETARIAN DI MINAHASA
https://doi.org/10.35974/jsk.v5i1.726
Kata Kunci:
Asam urat, Non-vegetarian, Pola makan, VegetarianAbstrak
Pendahuluan: Asam urat adalah bagian dari metabolisme purin, namun apabila tidak berlangsung secara normal maka akan terjadi sebuah proses penumpukan kristal dari asam urat pada persendian yang bisa mengakibatkan rasa sakit yang cukup tinggi. Konsumsi purin yang terdapat dalam daging dan seafood berhubungan terhadap resiko peningkatan kadar asam urat, sedangkan produk susu dapat menurunkan resiko asam urat dan konsumsi purin dari tumbuh-tumbuhan tidak berpengaruh terhadap resiko asam urat. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan nilai asam urat berdasarkan pola makan pada vegetarian dan non vegetarian di Minahasa. Metode: Desain penelitian menggunakan case control dengan metode purposive sampling, dengan uji statistik T-test independent untuk melihat perbedaan kadar asam urat antara kedua kelompok dan ANOVA untuk analisis berdasarkan pola makan. Sampel dalam penelitian berjumlah 37 orang yang vegetarian dan 37 orang yang non vegetarian. Hasil: Hasil penelitian yaitu terdapat perbedaan yang signifikan kadar asam urat pada kelompok vegetarian dan non vegetarian dengan nilai p value = 0,001<0,05 dan berdasarkan pola makan tidak ada perbedaan yang signifikan kadar asam urat dengan nilai p value = 0,856>0.05. Diskusi: Kesimpulan penelitian ini hanya terdapat perbedaan yang signifikan kadar asam urat pada kelompok vegetarian dan non vegetarian sedangkan pola makan tidak ada perbedaan.
Unduhan
Referensi
Bangun A. (2003). Vegetarian Pola Hidup Sehat Berpantang Daging. Jakarta: Agromedia Pustaka
Choi, H.K., K. Atkinson, E.W. Karlson, W. Willett & G. Curhan. (2004). Purine-rich foods, dairy and protein intake, and the risk of gout in men. N Engl J Med, 350 (11):1093-103.
Craig WJ, Mangels AR. (2009). Position of the American Dietetic Association Vegetarian Diet. Jurnal of the Amerian Dietetic Association, 109:748-65.
Department of Nutrition Loma Linda University. (2008) The vegetarian food pyramid. www.vegetariannutrition.org/food-pyramid.pdf.
Halinawati K.A.S. 2008. Terapi Jus untuk rematik dan Asam Urat, Cetakan V. Jakarta: Puspa Swara, Anggota IKAPI
Hapendatu.C. P, Assa.Y.A.& Paruntu.M.E. (2016). Gambaran asam urat serum pada vegetarian Lacto-ovo. E-Journal Universitas Sam Ratulangi, Vol 4, No 1.
Himma A. & Subagio HW. (2008). Asupan karbohidrat, lemak, protein, makanan sumber purin dan kadar asam urat. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang. Skripsi.
Junaidi, I. (2013). Rematik dan Asam Urat. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer
Lingga, L. (2012). Bebas Penyakit Asam Urat Tanpa Obat. Jakarta: Agro Media Pustaka
Naga, S. (2013). Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Diva Press
Kanbara, A., Hakoda, M., Seyama I. (2010). Urine Alkalization facilitates uric Acid Excretion. Nutritional Journal, 9: 45 doi 10.1186/1475-289145.
Mulyatno K.C. (2016). Institiute of Tropical Disease (ITD). Universitas Airlangga
Nettina S.M. (2011). Lippincott’s pocket manual of nursing practice. Philadelphia: Lippincott
Salma.(2014).http://majalahkesehatan.com/pantangan-dan-anjuran-bagi-penderita-asam-urat/
Setriani. A,, Utari DM., Mardatilah, Wahyu K.Y. Putra, & Sudiarti T. (2013). Development of food pyramid for vegetarian in Indonesia, vol.1.
Wurangian, V.G., Kepel, B., & Manampiring, A. (2013). Gambaran Asam Urat pada Remaja Obes di Kabupaten Minahasa. Bagian Kimia Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Skripsi. Published.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2021 Priscillia Saluy
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang mempublikasikan naskahnya di jurnal ini menyetujui hal-hal berikut:
- Hak cipta tetap pada penulis, penulis memberikan kepada jurnal hak penerbitan pertama dan sekaligus melisensi karyanya mengikuti Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi karya dengan penghargaan terhadap hak kepenulisan dan penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis bisa mengikuti kontrak tambahan lain untuk distribusi non-ekslusif bagi karyanya tersebut (contoh: mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan penghargaan terhadap penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusi atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih banyak dari karya yang diterbitkan. (Lihat The Effect of Open Access).