Pengembangan Soal Matematika Model PISA Menggunakan Konteks Kalimantan Timur
https://doi.org/10.35974/jpd.v3i1.2230
Kata Kunci:
konten matematika, konteks matematika, PISA, Kurikulum 2013Abstrak
Pendidikan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Untuk mengetahui kualitas pendidikan perlu dilakukan penilaian secara berkesinambungan. Penilaian dapat dilakukan secara nasional dan internasional. Indonesia melakukan penilaian secara nasional melalui ujian nasional dan mengikuti beberapa penilaian yang dilakukan secara internasional. Salah satu penilaian berskala internasional yang diikuti Indonesia adalah PISA (Programme for International Student Assessment). Hasil PISA menunjukkan bahwa Indonesia masih berada di bawah rata-rata peserta lainnya. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah siswa-siswa di Indonesia belum terbiasa mengerjakan soal-soal seperti soal yang digunakan dalam PISA.
Tulisan ini menganalisa soal-soal yang digunakan PISA, kemudian mengembangkan beberapa soal berkriteria PISA menggunakan konteks Kalimantan Timur. Setiap soal dianalisa dan dideskripsi berdasarkan tingkat kompetensi matematika, konten matematika, konteks yang digunakan, tingkat literasi, bentuk soal, dan tinjauan berdasarkan kurikulum 2013.
Unduhan
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Penulis yang mempublikasikan naskahnya di jurnal ini menyetujui hal-hal berikut:
- Hak cipta tetap pada penulis, penulis memberikan kepada jurnal hak penerbitan pertama dan sekaligus melisensi karyanya mengikuti Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi karya dengan penghargaan terhadap hak kepenulisan dan penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis bisa mengikuti kontrak tambahan lain untuk distribusi non-ekslusif bagi karyanya tersebut (contoh: mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan penghargaan terhadap penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusi atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih banyak dari karya yang diterbitkan. (Lihat The Effect of Open Access).