Pengetahuan Remaja Tentang Menstruasi Terhadap Tingkat Kecemasan Menghadapi Menarche
https://doi.org/10.35974/jsk.v8i1.2858
Kata Kunci:
Kecemasan menghadapi menarche, Pengetahuan remaja tentang menarche, Usia puberAbstrak
Latar belakang: Masa remaja ditandai dengan adanya pubertas dimana organ-organ reproduksi mulai matang berfungsi dan perkembangbiakan dapat terjadi salah satu tanda pubertas pada remaja putri yaitu munculnya menarche. Menarche adalah menstruasi yang pertama kali dapat terjadi pada usia 9-16 tahun. Remaja yang akan menghadapi menarche memiliki perubahan secara psikis, salah satunya kecemasan. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui hubungan pengetahuan dengan kecemasan menghadapi menarche pada remaja. Metode penelitian menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Metode: Teknik pengambilan sampel menggunakan Total Sampling sebanyak 96 responden. Hasil: menunjukkan mayoritas remaja putri memiliki pengetahuan kurang sebanyak 59 (61,5%) responden. Kemudian untuk kecemasan menghadapi menarche sebagian besar kecemasan tingkat panik 48 (50%) responden. Terdapat hubungan yang kuat dan signifikan dengan arah negatif nilai p = 0.000 ≤ 0.05 dengan nilai koefisien korelasi r = -0.662 yang artinya semakin tinggi pengetahuan remaja mengenai menstruasi maka semakin rendah kecemasan yang akan dialami remaja dalam menghadapi menarche demikian juga sebaliknya. Diskusi: Penelitian ini menunjukan adanya hubungan anatar pengetahuan dengan kecemasan remaja dalam menghadapi menarche. Semakin tinggi pengetahuan remaja mengenai menstruasi maka semakin rendah kecemasan yang akan dialami remaja dalam menghadapi menarche demikian juga sebaliknya. Diharapkan agar tenaga medis dapat melakukan promosi kesehatan mengenai menarche, dalam membantu meningkatkan koping dalam menghadapinya.
Unduhan
Referensi
Aini, N. (2018). Teori model keperawatan beserta aplikasinya dalam keperawatan. Malang: Uviversitas Muhammadiyah Malang.
Anggraeni, W., & Kurnia, I. P. (2018). Hubungan pengetahuan remaja tentang menstruasi dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi menarche pada siswi kelas IV dan V SDI Darul Hikmah Krian Sidoarjo. Nurse and Health: Jurnal Keperawatan, Volume 7, Page 80-85.
BPS. (2019). Statistik Indonesia. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Donsu, J. D. (2017). Psikologi keperawatan. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Endang, & Elisabeth. (2015). Memahami kesehatan reproduksi remaja dan wanita. Jakarta: Salemba Medika.
Islami, S. U. (2017). Hubungan tingkat pengetahuan menstruasi dengan kecemasan menghadapi menarche pada siswi kelas v dan vi sd n 1 Jetis Yogyakarta. UNISA.
Livana, Indrayati, N., & Yuliyanti, E. (2019). Gambaran tingkat ansietas anak usia sekolah saat mengalami menarche. jurnal kesehatan, vol 12, No 2, Page 146-153.
Mahirah. (2017). Evaluasi belajar peserta didik. Jurnal IDAARAH, 257.
Mardjan, H. (2016). pengaruh kecemasan pada kehamilan primipara remaja. Pontianak: Erlangga.
Mayasari, A. F. (2017). Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Tingkat Kecemasan Pada Remaja Awal dalam Menghadapi Menarche. Bhakti Husada Mulia.
Meilan, N., Maryanah, & Follona, W. (2018). Kesehatan reproduksi remaja implementasi PKPR dalam teman sebaya. Malang: Wineka Media.
Meutya, I. (2018, 01 20). Mengenal menarche pada remaja putri. Widyaiswara BKKBN Aceh.
Mubarak. (2012). Promosi kesehatan untuk kebidanan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Nazariana, S. (2017). Hubungan antara pengetahuan mengenai menstruasi dengan kecemasan remaja dalam menghadapi menstruasi pertama (menarche).
Ningsih, D. E., & Yulianti, T. S. (2016). Hubungan antara tingkat pengetahuan tentang menstruasi dengan kecemasan pada remaja putri kelas VII di SMP Tarakanita Solo Baru Sukoharjo. IJSM- Indonesian Journal On Medical Science, 42-50 volume 3 No 1.
Nora, R. (2020). Hubungan pengetahuan dengan tingkat kecemasan menghadapi menarche pada siswi di SDN 02 Lubuk Buaya Padang. jurnal ilmu keperawatan, Vol 9, No 1, Page 27-35.
Notoatmodjo, S. (2014). Ilmu perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nurhalimah. (2016). Keperawatan jiwa. Kebayoran baru: Pusdik SDM Kesehatan.
Permana, Y. I., & Untari, I. (2012). Hubungan antara pengetahuan dengan kecemasan menghadapi menarche pasa siswi kelas VI. Jurnal Kebidanan, Vo, 4 No 2. page 49-53.
Prayitno, S. (2014). Kesehatan organ reproduksi wanita. Jogjakarta: Saufa.
Priharyanti, W., Dwi, N. A., & Astuti, S. W. (2015). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian menarche siswi di SMPN 31 Semarang. Jurnal Keperawatan, Vol 6, No 2, Hal 117-122.
Riskesdas. (2018). Hasil utama Riskesdas 2018. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Rosyida, D. A. (2019). Kesehatan reproduksi remaja dan wanita. Yogyakarta: PT.Pustaka Baru.
Rucita, A. (2010). Gambaran tingkat kecemasan pada remaja putri usia 11-14 tahun dalam menghadapi menstruasi pertama. Riset Keperawatan Sumedang, 50-55.
Siswanto. (2017). Pedoman dan standar etik penelitian dan pengembangan kesehatan nasional. Jakarta.
Sulistyawati. (2015). Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwa. Jakarta: EGC.
Sutejo. (2016). Keperawatan jiwa. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Utami, Y. A. (2019). Hubungan tingkat pengetahuan dengan tingkat kecemasan remaja dalam menghadapi menarche pada siswi kelas v dan vi di sd Negeri 1 Ceper Klaten. Politeknik Kesehatan Yogyakarta.
WHO. (2019, 08 13). Health Topics. Retrieved 09 29, 2020, from Adolescent Health: https://www.who.int/health-topics/adolescent-health#tab=tab_2
Zuliyanti, N. I., & Setyaningsih, R. A. (2014). Hubungan antara Pengetahuan dengan Kecemasan menghadapi Menarche pada siswi SDN Pangengudang Kecematan Purworejo Kabupaten Purworejo.
Zuniawati, D. (2019). Lemak tubuh memicu menstruasi dini. Malang: Wineka Media.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang mempublikasikan naskahnya di jurnal ini menyetujui hal-hal berikut:
- Hak cipta tetap pada penulis, penulis memberikan kepada jurnal hak penerbitan pertama dan sekaligus melisensi karyanya mengikuti Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi karya dengan penghargaan terhadap hak kepenulisan dan penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis bisa mengikuti kontrak tambahan lain untuk distribusi non-ekslusif bagi karyanya tersebut (contoh: mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan penghargaan terhadap penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusi atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih banyak dari karya yang diterbitkan. (Lihat The Effect of Open Access).