PERSEPSI PERAWAT DAN DOKTER TERHADAP PENERAPAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT ADVENT BANDAR LAMPUNG

Penulis

  • Ernawaty Siagian Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia

https://doi.org/10.35974/jsk.v4i1.736

Abstrak

Pendahuluan: Budaya keselamatan pasien dalam pelayanan rumah sakit adalah hal yang sangat mendasar. Permasalahan dalam budaya keselamatan pasien tercermin dari masih tingginya angka insiden keselamatan pasien baik secara global maupun nasional. Jumlah insiden keselamatan pasien di Rumah Sakit Advent Bandar Lampung yang dilaporkan tidak terlalu banyak. Namun berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa masih banyak insiden yang tidak dilaporkan oleh karena pekerja merasa enggan dan takut mendapat konsekuensi. Tujuan:  Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan penerapan budaya keselamatan. Metode: Penelitian descriptive comparative cross sectional design tentang persepsi perawat dan dokter dilakukan kepada 130 responden dengan menggunakan instrument Hospital Survey of Patient Safety Culture (HSOPSC) yang terdiri dari 12 dimensi. Pengukuran persepsi terhadap masing-masing dimensi dilakukan untuk mengetahui dimensi mana yang masih perlu ditingkatkan. Uji statistic mann Whitney digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan persepsi antara perawat dan dokter, antara staf pelaksana dan supervisor. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi perawat terhadap 12 dimensi mempunyai nilai rata-rata 62.3%.  Ada 9 dimensi yang perlu ditingkatkan yaitu harapan dan tindakan manajer dalam meningkatkan keselamatan pasien (28.9%); Respon tidak menghukum (39.0%); Komunikasi terbuka (52.3%); Kerjasama tim antar unit (55.0%); Umpan balik dan komunikasi tentang kesalahan (60.9%); Staffing (63.5%); Dukungan manajemen rumah sakit terhadap program keselamatan pasien (63.6%); Persepsi tentang keselamatan pasien secara menyeluruh (65.0%) dan frekuensi pelaporan insiden (73.9%). Sementara pada profesi dokter mempunyai nilai rata-rata 60.1% dimana 11 dimensi masih perlu ditingkatkan, yaitu: harapan dan tindakan manajer dalam meningkatkan keselamatan pasien (27.8%); respon tidak menghukum (44.4%);  frekuensi pelaporan insiden (48.2%); persepsi tentang keselamatan pasien secara menyeluruh (59.0%); komunikasi terbuka (59.2%); overran dan transisi (61.1%); kerjasama tim antar unit (61.1%); staffing (63.0%); umpan balik dan komunikasi (66.7%); pembelajaran organisasi serta perbaikan secara berkelanjutan (70.4%) dan dukungan manajemen rumah sakit terhadap program keselamatan pasien (70.4%). Diskusi: Kesimpulan dari penelotian ini adalah bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara persepsi perawat dengan dokter, antara staf pelaksana dengan supervisor.

 

Kata Kunci: Budaya keselamatan pasien, perawat, dokter, persepsi, HSOPSC

Article Metrics

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2019-04-04

Cara Mengutip

Siagian, E. (2019). PERSEPSI PERAWAT DAN DOKTER TERHADAP PENERAPAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT ADVENT BANDAR LAMPUNG. Jurnal Skolastik Keperawatan, 4(1), 82 - 94. https://doi.org/10.35974/jsk.v4i1.736

Terbitan

Bagian

Manajemen Keperawatan