PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG HIV/AIDS TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PADA SISWA SMA NEGERI PARONGPONG DESA CIHANJUANG KECAMATAN BANDUNG BARAT
https://doi.org/10.35974/jsk.v5i1.775
Kata Kunci:
HIV/AIDS, Pengetahuan, RemajaAbstrak
Pendahuluan: Lebih dari setengah infeksi HIV didunia ditemukan pada usia 15-
19 tahun, dan mayoritas remaja terinfeksi karena hubungan seksual. Data
Penularan HIV/AIDS pada remaja di Jawa Barat, dari jumlah penduduk Jawa
Barat yang berusia 10-24 tahun, sebesar 11.358.704 atau 26,60% adalah
remaja. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan
sikap siswa SMA tantang HIV/AIDS di SMA Negeri Parompong Jawa Barat .
Metode: Metode penelitian ini secara survey. Rancangan penelitian deskriptif
pre- post tanpa kontrol dengan pendekatan cross sectional. Populasi kelas II
SMA yang menjadi sampel sebanyak 86 orang yang terdiri dari IPA 34 siswa
dan IPS 52 siswa . Instrumen penelitian untuk mengukur pengetahuan dan sikap
berupa kuesioner tertutup dengan skala Guttman Instrument untuk
perngukuraan tingkat pengetahuan dan sikap tentang HIV/AIDS. Analisa data
dilakukan untuk mengetahui hubungan antara masing- masing variabel bebas
(independent) dan variabel terikat (dependent) dengan uji paired t-test. Hasil:
Terdapat pengaruh yang signifikan sebelum dan sesudah dilakukan penyeluhan
kesehatan dengan nilai p = 0,000. Diskusi: Dalam mencari informasi tentang
HIV/AIDS diharapkan remaja lebih selektif baik melalui media cetak maupun
media elektronik. Informas HIV/AIDS sebaiknya diberikan sejak dini, agar
pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS lebih baik.
Unduhan
Referensi
Ayuningsih, N., Rondonuwu, R., & Mulyadi, N. (2014). Pengaruh
Penyuluhan tentang HIV/AIDS terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswa di SMA Negeri 1 Manado. JURNAL KEPERAWATAN, 2(2).
Yulianingsih, E. (2015). Faktor–Faktor yang Berhubungan dengan Tindakan Berisiko Tertular HIV/AIDS pada Siswa SMA Negeri Di Kota Gorontalo. JIKMU, 5(4).
WHO, 2015. HIV/AIDS, Dalam Online:www.who.int/hiv/en daikses pada tanggal: 13 November 2016
Kemenkes. RI. 2018. Kementerian Kesehatan RI Direktorat Jenderal pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Kuningan Jakarta Selatan.
Yani, D. I. (2017). GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG HIV/AIDS PADA REMAJA DI PANGANDARAN. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1).
Handayani, S. (2016). PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA SMA TENTANG HIV/AIDS DI SMU NEGERI I WEDI KLATEN. MOTORIK Jurnal Ilmu Kesehatan (Journal of Health Science), 6(12).
Kementrian Kesehatan (2017). Data dan Informasi Kesehatan: Profil Data Kesehatan 2016. Jakarta: Kemenkes RI.
Manurung. (2011). Membangun remaja jawa barat yang bebas dari masalah seksualitas, NAPZA dan HIV/ AIDS.
Guindo, O. M., Liu, A., & Haba, K. (2014). Knowledge, Attitudes and Practices of Youth towards HIV/AIDS in Mali, West Africa. International Journal of Advanced Physiology and Allied Sciences, 2(1), 12–23.
Desi Chrismayanti. (2016). GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA KELAS X TENTANG HIV/AIDS DI SMA SANTO FRANSISKUS ASISI PONTIANAK TAHUN. Naskah publikasi
Handayani, S. (2016). PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA SMA TENTANG HIV/AIDS DI SMU NEGERI I WEDI KLATEN. MOTORIK Jurnal Ilmu Kesehatan (Journal Of Health Science), 6(12).
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2021 Imanuel Sri Mei Wulandari, Irawati Namah
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang mempublikasikan naskahnya di jurnal ini menyetujui hal-hal berikut:
- Hak cipta tetap pada penulis, penulis memberikan kepada jurnal hak penerbitan pertama dan sekaligus melisensi karyanya mengikuti Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi karya dengan penghargaan terhadap hak kepenulisan dan penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis bisa mengikuti kontrak tambahan lain untuk distribusi non-ekslusif bagi karyanya tersebut (contoh: mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan penghargaan terhadap penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusi atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih banyak dari karya yang diterbitkan. (Lihat The Effect of Open Access).