MOTIVASI PADA REHABILITASI PASKA STROKE
https://doi.org/10.35974/jsk.v5i1.724
Kata Kunci:
Motivasi, Rehabilitasi, SktrokeAbstrak
Pendahuluan: Motivasi yang tinggi diperlukan oleh pasien paska stroke yang mengikuti rehabilitasi agar mendapat hasil yang maksimal. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara motivasi dan capaian rehabilitasi pasien paska stroke. Metode: Metode penelitian ini adalah studi observasional analitik dengan desain kohort study. Sampel dalam penelitian ini dipilih menggunakan teknik consecutive sampling dengan jumlah 14 responden pada rehabilitasi proprioceptive neuromuscular facilitation (PNF) dan 12 responden pada rehabilitasi mirror therapy (MT). Hasil: Temuan penelitian ini adalah semua responden memiliki motivasi yang tinggi dengan rerata 26,36 untuk PNF dan 28,83 untuk MT, rerata capaian rehabilitasi PNF (pretest-posttest: 47,14-49,64; mean different: 2,5) melalui instrumen barthel index dan capaian rehabilitasi MT (pretest-posttest : 2,5-2,58; mean different : 0,08) melalui skala kekuatan otot. Berdasarkan analisis pearson correlation menyebutkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi dengan capaian rehabilitasi PNF (p=0,1; p>0,05) dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi dengan capaian rehabilitasi MI (p=0,351; p>0,05). Diskusi: Walaupun semua responden memiliki motivasi yang tinggi dan terdapat peningkatan capaian rehabilitasi, tetapi kondisi tersebut tidak bisa membuat hubungan yang bermakna secara statistik. Penambahan responden yang lebih besar dan variatif, serta jangka waktu yang lebih lama perlu dilakukan untuk pengembangan penelitian ini.
Unduhan
Referensi
American Heart Association & American Stroke Association. (2013). Post-stroke rehabilitation. Diakses dari: http://www.strokeassociation.org/STROKEORG/LifeAfterStroke/RegainingIndependence/PhysicalChallenges/Post-Stroke-Rehabilitation_UCM_310447_Article.jsp#.VpRUIfl97IU
Anderson, E., Dahlia, D., & Herawati, T.
(2016). Studi kualitatif : motivasi rehabilitasi paska stroke setelah keluar dari rumah sakit. (Tesis Magister Keperawatan, Universitas Indonesia).
Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan (BALITBANGKES). (2013). Laporan hasil riset kesehatan dasar 2013. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. http://www.depkes.go.id/ resources/download/ general/Hasil%20 Riskesdas%202013.pdf
Black, J.M. & Hawks, J.H. (2014).
Keperawatan medikal bedah – manajemen klinis untuk hasil yang diharapkan (8th ed). Singapore : Elseiver.
Deci, E. L., & Ryan, R. M. (2008). Self-
determination theory: A macrotheory of human motivation, development, and health. Canadian psychology/Psychologie canadienne, 49(3), 182.
Dharma, K. K. (2013). Metodologi penelitian
keperawatan. Cetakan 13. Jakarta : Trans Info Media.
Endriyani, L., & Harmilah, H.
(2011). Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kemandirian Activities Of Daily Living Pasien Post Stroke di RSU PKU Muhammadiyah Bantul(Doctoral dissertation, STIKES'Aisyiyah Yogyakarta)
Eilertsen, G., Kirkevold, M., & Bjørk, I.T. (2010). Recovering from a stroke: a longitudinal, qualitative study of older Norwegian women. Journal of clinical nursing, 19(13‐14), 2004-2013.
Hinkle, J.L. & Cheever, K.H. (2014). Brunner & Suddarth’s Textbook of Medical-Surgical Nursing (13th ed). Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins.
Kancung, Y. M. N. (2016). Hubungan tingkat motivasi pasien mengikuti rehabilitasi dengan outcome fungsional pasien pasca stroke iskemik di Rumkital Dr Ramelan Surabaya (Doctoral dissertation, Widya Mandala Catholic University Surabaya).
National Stroke Foundation (2010) Clinical guidelines for stroke management. Melbourne : National Stroke Foundation. Diakses dari: https://stroke foundation.com.au/~/media/strokewebsite/resources/treatment/clinical-guide lines-acute-rehab-management-2010-interactive.ashx?la=en
Nicholson, S., Sniehotta, F. F., Wijck, F., Greig, C. A., Johnston, M., McMurdo, M. E., ... & Mead, G. E. (2013). A systematic review of perceived barriers and motivators to physical activity after stroke. International Journal of Stroke, 8(5), 357–364.
Notoatmodjo, s. (2010). Metode penelitian kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta.
Pratiwi, S. H. (2018). Kebutuhan Psikososial Pasien Paska Stroke Pada Fase Rehabilitasi. Jurnal Keperawatan'Aisyiyah, 4(2), 55-61
Ristiawati, R. H. (2015). Pengaruh Motor Relearning Program (MRP) Terhadap Peningkatan Keseimbangan Duduk Pasien Pasca Stroke (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta)
Ryan, R. M., Patrick, H., Deci, E. L., & Williams, G. C. (2008). Facilitating health behaviour change and its maintenance: Interventions based on self-determination theory. European Health Psychologist, 10(1), 2-5.
Saam, Z. & Wahyuni, S. (2014). Psikologi keperawatan. Cetakan ke-3. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Sburlea, A.I., Montesano, L., de la Cuerda, R.C., Diego, I.M.A., Miangolarra-Page, J.C., & Minguez, J. (2015). Detecting intention to walk in stroke patients from pre-movement EEG correlates. Journal of neuroengineering and rehabilitation, 12(1), 1.
Sukmaningrum, F., Kristiyawati, S. P., & Solechan, A. (2012). Efektivitas Range Of Motion (Rom) Aktif-Asistif: Spherical Grip Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Ekstremitas Atas Pada Pasien Stroke Di Rsud Tugurejo Semarang. Karya Ilmiah S. 1 Ilmu Keperawatan.
Uno, H.B. (2015). Teori motivasi dan
pengukurannya : analisis di bidangpendidikan. Cetakan ke-12. Jakarta : Bumi Aksara
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2021 Elisa Anderson
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang mempublikasikan naskahnya di jurnal ini menyetujui hal-hal berikut:
- Hak cipta tetap pada penulis, penulis memberikan kepada jurnal hak penerbitan pertama dan sekaligus melisensi karyanya mengikuti Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi karya dengan penghargaan terhadap hak kepenulisan dan penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis bisa mengikuti kontrak tambahan lain untuk distribusi non-ekslusif bagi karyanya tersebut (contoh: mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan penghargaan terhadap penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusi atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih banyak dari karya yang diterbitkan. (Lihat The Effect of Open Access).