KOGNITIF DAN KADAR GULA DARAH PADA PENDERITA DM TIPE II YANG MENDAPATKAN PROGRAM DIABETES SELF MANAGEMENT EDUCATION (DSME) DI DESA AIRMADIDI
https://doi.org/10.35974/jsk.v5i1.725
Kata Kunci:
DSME, Kadar gula darah, KognitifAbstrak
Pendahuluan: Program Diabetes Self-Management Education (DSME) merupakan intervensi yang tepat dalam mengontrol penyakit diabetes mellitus (DM) dan kognitif memiliki peran dalam keberhasilan program tersebut. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara kognitif dan kadar gula darah pada penderita DM tipe II yang mendapatkan DSME. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian adalah studi observasional analitik dengan desain kohort study, yang melibatkan 27 responden yang dipilih melalui consecutive sampling. Hasil: Rata-rata kognitif penderita DM tipe II sebelum mendapatkan program DSME adalah 26,04 yang berarti normal atau tidak mengalami gangguan. Sedangkan rerata kadar gula darah penderita DM tipe II setelah mendapatkan program DSME adalah 222,78 mg/dl. Uji korelasi pearson menyebutkan p=0,137 (p>0,05) sehingga Ha gagal diterima, yaitu tidak ada hubungan yang signifikan antara antara kognitif dan kadar gula darah pada penderita DM tipe II yang mendapatkan program DSME. Diskusi: Penambahan responden dan lamanya waktu penelitian perlu dilakukan untuk penelitian selanjutnya agar mendapatkan hasil yang lebih baik dengan melibatkan faktor lain yang dapat mempengaruhi kognitif atau kadar gula darah.
Unduhan
Referensi
Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan (BALITBANGKES). (2013). Laporan hasil riset kesehatan dasar 2013. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Diakses dari :http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas %202013.pdf
Black, J. M., & Hawks, J. H. (2014). Medical surgical nursing: Clinical
management for positive outcomes. St. Louis, Missouri: Elsevier Saunders.
Bruce, D. G., Davis, W. A., Starkstein, S. E., & Davis, T. M. (2014). Mid-life predictors of cognitive impairment and dementia in type 2 diabetes mellitus: the Fremantle Diabetes Study. Journal of Alzheimer's Disease, 42(s3), S63-S70.
Cukierman-Yaffe, T., Gerstein, H. C.,
Williamson, J. D., Lazar, R. M., Lovato, L., Miller, M. E., ... & Launer, L. J. (2009). Relationship between baseline glycemic control and cognitive function in individuals with type 2 diabetes and other cardiovascular risk factors: the action to control cardiovascular risk in diabetes-memory in diabetes (ACCORD-MIND) trial. Diabetes care, 32(2), 221-226.
Fitriani, R., Fis, D. R. K., & Fis, M.
(2017). Hubungan Antara Lamanya Menderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Dengan Fungsi Kognitif Di GRHA Diabetika Surakarta (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta). Diakses dari : http://eprints.ums.ac.id/51102/18 /naskah-pulikasi-reni.pdf.
Haas, L., Maryniuk, M., Beck, J., Cox, C. E., Duker, P., Edwards, L., ... & McLaughlin, S. (2012). National standards for diabetes self-management education and support. The Diabetes Educator, 38(5), 619-629.
Hinkle, J. L., & Cheever, K. H. (2014).
Brunner & Suddarth's textbook of mediical-surgical nursing. Hong Kong: Lippincott Williams & Wilkins.
Huang, J., Schmeidler, J., Beeri, M. S.,
Rosendorff, C., Bhatia, S., West, R. K., ... & Silverman, J. M. (2011). Haemoglobin A1c and cognitive function in very old, cognitively intact men. Age and ageing, 41(1), 125-128.
Isworo, A. (2010). Hubungan Depresi dan Dukungan Keluarga terhadap Kadar Gula Darah pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di RSUD Sragen. Jurnal Keperawatan Soedirman, 5(1), 37-46.
Meloh, M. L., Pandelaki, K., & Sugeng, C. (2015). Hubungan kadar gula darah tidak terkontrol dan lama menderita diabetes melitus denganfungsi kognitif pada subyek diabetes melitus tipe 2. e-CliniC, 3(1).
Notoatmodjo, s. (2010). Metode penelitian kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta.
Nugroho, B. A. W., Adnyana, I. M. O., & Samatra, D. P. G. P. (2016). Gula darah tidak terkontrol sebagai faktor risiko gangguan fungsi kognitif pada penderita diabetes melitus tipe 2 usia dewasa menengah. MEDICINA, 50(1), 22-29.
PERKENI (2015). Konsensus pengelolaan dan pencegahan diabetes melitus tipe 2 di Indonesia 2015. Indonesia : PB PERKENI.
Punthakee, Z., Miller, M. E., Launer, L. J., Williamson, J. D., Lazar, R. M., Cukierman-Yaffee, T., ... & Bergenstal, R. M. (2012). Poor cognitive function and risk of severe hypoglycemia in type 2 diabetes: post hoc epidemiologic analysis of the ACCORD trial. Diabetes care, 35(4), 787-793.
Rahmadiliyani, N., & Muhlisin, A. (2008). Hubungan antara pengetahuan tentang penyakit dan komplikasi pada penderita diabetes melitus dengan tindakan mengontrol kadar gula darah di wilayah kerja puskesmas i gatak sukoharjo. Publikasi ilmiah UMS. Diakses dari : https://publikasiilmiah. ums.ac.id/xmlui/handle/11617/478
Rosmawati, M., Rohana, A. J., & Wan, A. M. (2013). Evaluation of Supportive-Developmental Nursing Program on Self-Care Practices of Persons with Type 2 Diabetes at the Health Centre in Kelantan, Malaysia. International Journal of Public Health Research; Special Issue 2011 (Abstract ), pp (36-36)
Sidani S. & Fan L. (2009) Effectiveness of Diabetes Self-management Education Intervention Elements: A Meta-analysis. Canadian Journal of Diab.; 33 (1): 18-26.
Wreksoatmodjo, B. R. (2014). Beberapa
kondisi fisik dan penyakit yang merupakan faktor risiko gangguan fungsi kognitif. CDK-212, 41(1), 25-32.
Zulfah, S. & Wagustina, S. (2015). Pengaruh edukasi gizi terhadap kepatuhan diet dan kadar Gula darah penderita diabetes mellitus tipe II Di poliklinik rawat jalan blud rsud meuraxa Kota banda aceh. nasuwakesaceh. ac. id. Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol, 8(1), 112-120.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2021 Arlien Jeannete Manoppo
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang mempublikasikan naskahnya di jurnal ini menyetujui hal-hal berikut:
- Hak cipta tetap pada penulis, penulis memberikan kepada jurnal hak penerbitan pertama dan sekaligus melisensi karyanya mengikuti Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi karya dengan penghargaan terhadap hak kepenulisan dan penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis bisa mengikuti kontrak tambahan lain untuk distribusi non-ekslusif bagi karyanya tersebut (contoh: mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan penghargaan terhadap penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusi atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih banyak dari karya yang diterbitkan. (Lihat The Effect of Open Access).