PENGUKURAN JUMLAH BAKTERI PADA BAJU PRAKTIK KLINIK MAHASISWA PERAWAT SECARA SERI WAKTU SEBAGAI INDIKASI PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL
https://doi.org/10.35974/jsk.v2i1.243
Kata Kunci:
libraries, publishing, research servicesAbstrak
ABSTRAK
Pendahuluan: berdasarkan pengamatan dan interview yang dilakukan oleh peneliti ditemukan bahwa mahasiswa menggunakan satu seragam praktik klinik lebih dari satu hari dan menggunakannya sampai ke rumah/asrama. Seragam praktik klinik mahasiswa perawat dapat menjadi salah satu sarana dalam penyebaran infeksi nosokomial bagi pasien, orang lain ataupun mahasiswa itu sendiri. Tujuan: penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan jumlah bakteri pada baju seragam praktik klinik sebagai indikasi dalam pencegahan infeksi nosokomial. Metode: desain dalam penelitian ini adalah one-group repeated measure design, yang dilakukan dengan cara swap pada baju praktik klinik 15 orang subyek penelitian sebelum digunakan pada daerah perut dengan menggunakan media plat agar NA. Kemudian dilakukan penanaman (inkubasi) dengan menggunakan inkubator selama 24 jam. Perlakuan yang sama dilakukan pada baju seragam hari ke-1 dan hari ke-2 setelah digunakan pada kelompok yang sama. Dari hasil uji plat tersebut dihitung jumlah koloni bakteri per hari dalam satuan koloni/cm2. Sampel dipilih dengan menggunakan metode simple random sampling kepada mahasiswa Praktik Klinis Keperawatan (PKK) IV yang sedang menjalankan praktik klinis di bagian medikal. Hasil: rata-rata jumlah bakteri baju seragam sebelum digunakan 7,31 koloni/cm2, hari ke-1 setelah digunakan 10,48 koloni/cm2 dan hari ke-2 setelah digunakan 12,97 koloni/cm2. Diskusi: dengan metode analisis ANOVA didapatkan hasil bahwa ada perbedaan yang signifikan dengan α < 0.05 dalam jumlah bakteri sebelum digunakan, hari ke-1 setelah digunakan dan hari ke-2 setelah digunakan pada mahasiswa PKK IV Fakultas Keperawatan Universitas Advent Indonesia. Hasil penelitian ini menyarankan agar perawat mengganti seragam setiap hari dan seragam dikelola dengan tepat.
ABSTRACT
Introduction: based on obsevations and interviews conducted by the research found that nursing students used their clinical uniform more than one day and use it to their home or dorm. Nursing students clinical uniform can be a medium in the spread of nosocomial infections for patients, other people or the students themselves. Objective: study was conducted to determine differences in the number of bacteria on the clinical uniform as indicated in the prevention of nosocomial infections. Method: this study applies one-group repeated measure design. This study was conducted to determine differences in the number of bacteria on the clinical uniform as indicated in the prevention of nosocomial infections. Designs in this study is a one-group repeated measure design, was conducted by swapping Nutrient Agar plate with 15 before used clinical uniforms of the subject in the abdominal area. Then planting (incubation) using the incubator for 24 hours. The same treatment is done on a uniform first day and second day after used in the same group. From the results of the test plate count the number of colonies of bacteria per day in units of colonies/cm2. Samples were selected using simple random sampling method to students of Nursing Clinical Practice IV that is running a clinical practice in the medical section. Results: the average number of bacteria uniforms before used was 7.31 colonies/cm2, first day after used was 10.48 colonies/cm2 and second day after used was 12.97 colonies/cm2. Discussion: with the ANOVA analysis showed that there were significant differences with α <0,05 in the number of bacteria before used, first day after used and the second day after use on student PKK Advent IV Faculty of Nursing, Adventist University of Indonesia. The results of this study suggest that nurses replace the uniform every day and uniformly managed appropriately.
Unduhan
Referensi
Ardhiyanti, Y., Pitriani, R., Damayanti, I. P. (2014). Keterampilan Dasar Kebidanan Edisi 1. Yogyakarta: Deepublish.
Britt, D. (2011). The Evaluation of Nurse Uniforms. [Online]. Availablehttp://source.southuniversity.edu [28 Oktober 2015]
Burden, M. et al. (2013). Bacterial Contamination of Healthcare Worker’s Uniforms: A Randomized controlled Trial of Antimicrobial Scrubs. Journal Hospital Medicine, 8(7), 380–385.
Callaghan, I., (1998) Bacterial Contamination of Nurses' Uniforms: A Study. Nursing Standard, 13(1), 37-42
Catanzaro, Sara. (2013). Evaluation of Uniforms to Cater For The Needs of Staff and Patients. Nursing Management, 19(9), 24-25.
Centers for Disease Control and Prevention. (2011). Health Care Associated Infection Prevalence Survey. [Online]. Available http://www.cdc.gov/HAI/surveillance/index.html#prevalence [4 November 2015]
Handiyani, H., Megapurwara, N. Y. (2006). Hubungan Waktu Penggunaan Seragam Kinik Dengan Peningkatan Jumlah Mikroorganisme. Journal Keperawatan Indonesia, 10(1), 5–10.
Nordstrom, J. M., Reynolds, K. A., Gerba, C. P. (2011). Comparison of Bacteria on New, Disposable, Laundered and Unlaundered Hospital Scrubs. American Journal of Infection Control, 40(6), 539-543.
Ojulong, J., Kimera, C. L. (2015). Is Wearing of Uniforms in Public by Nurses Safe?. Merit Research Journal of Microbiology and Biological Sciences, 3(2), 28-30
Royal College of Nursing. (2014). Guidance on Uniforms and Work Wear. Wipe it Out, Desember 2014.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2021 Fitri Carolina, Samuel Maju Simanjuntak, Idauli Simbolon
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang mempublikasikan naskahnya di jurnal ini menyetujui hal-hal berikut:
- Hak cipta tetap pada penulis, penulis memberikan kepada jurnal hak penerbitan pertama dan sekaligus melisensi karyanya mengikuti Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi karya dengan penghargaan terhadap hak kepenulisan dan penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis bisa mengikuti kontrak tambahan lain untuk distribusi non-ekslusif bagi karyanya tersebut (contoh: mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan penghargaan terhadap penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusi atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih banyak dari karya yang diterbitkan. (Lihat The Effect of Open Access).