EFEKTIVITAS PIJAT PUNGGUNG TERHADAP INTENSITAS NYERI REMATIK SEDANG PADA WANITA LANJUT USIA DI DESA KARYAWANGI KABUPATEN BANDUNG BARAT
https://doi.org/10.35974/jsk.v3i1.580
Kata Kunci:
Nyeri Rematik, Pijat PunggungAbstrak
ABSTRAK
Pendahuluan: Rematik merupakan masalah persendian yang menimbulkan rasa nyeri baik wanita maupun laki-laki dan sering terjadi pada orang tua dibandingkan pada usia muda. Penanganan yang tepat untuk menangani rematik secara nonfarmakologis salah satunya adalah pijat punggung. Pijat punggung dapat menurunkan rasa nyeri, hal ini disebabkan pijat punggung menghasilkan pelepasan endorphin serta menstimulasi serabut saraf sensorik delta A dan serabut C sehingga menurunkan impuls nyeri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektifitas pijat punggung terhadap intensitas skala nyeri sedang pada wanita lanjut usia di Desa Karyawangi Kabupaten Bandung Barat. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan one group pretest-posttest designt. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 17 orang sesuai dengan kriteria penelitian. Tingkat nyeri rematik menggunakan Rheumatoid Arthritis Pain Scale (RAPS). Perolehan data nyeri rematik sebelum dan sesudah pemberian intervensi dihitung menggunakan rumus mean. Kemudian dilanjutkan dengan uji statistik melaui uji-t sampel paired. Hasil uji statistik pada pijat punggung menunjukkan bahwa thitung (8,641) > ttabel (2,120) dengan taraf kepercayaan 95% α = 0,05 yang berarti bahwa Ho yang menyatakan tidak ada perbedaan pemberian pijat punggung pada wanita lanjut usia di Desa Karyawangi Kabupaten Bandung Barat di tolak. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat penurunan yang signifikan terhadap penurunan skala nyeri rematik pada wanita lanjut usia di Desa Karyawangi Kabupaten Bandung Barat. Diskusi: Pemberian intervensi pijat punggung selama dua hari dapat menurunkan skala nyeri sedang rematik.
Â
Kata Kunci: Nyeri Rematik, Pijat Punggung
Â
ABSTRACT
Introduction: Rheumatism is a joint problem that it was happen in both women and men also often going on old man than at a young age. The best proper handling to handle rheumatism in nonfarmakologi in one exception is backing massage. Back massage can reduce pain this is because back massage produce to release of endorphin and stimulate sensory nerve fibers-A delta and fibers C thus reducing pain impulses. This study was conducted to know the effectiveness of back massage to scale the intensity of pain was in women aged in Karyawangi Village West Bandung. This study was an experimental study with one group pretest and postest design. Subjects of this study were 17 in accordance with the criteria. The level of rheumatism pain data before and after intervention administration was calculated using mean formula and continued with statistic test through paired test-t sample. The result of statistic test of back massage was showed that tcount (8,642) > ttable (2,120) with level of confidence 95 % α = 0,05 it mean that Ho there is no significance different administration in back massage for elder women in Karyawangi Village West Bandung Rejected. The conclusion from the study there was decrease in scale a rheumatic pain in women aged in Karyawangi Village West Bandung.
Discussion: The gived of intervention is backing massage can reduce pain often.
Keywords: Rheumatic pain, Back Massage
Unduhan
Referensi
Agus, Purwanto, Erwan dan Dyah Ratih Sulistyastuti. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif, Untuk Administrasi Publik, dan Masalahmasalh Sosial. Gaya Media Jogyakarta.
Andi Ahdaniar, Hasanuddin, H. Indar. (2014). ‘Faktor yang berhubungan dengan kejadian penyakit rematik pada lansia diwilayah puskesmas kassi-kassi kota makasar’, Jurnal Ilmiah kesehatan diagnosis Volume 4 Nomor 2 Tahun 2014.
Alimul, & Aziz H. (2011). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.
Anas, & Tamsuri. (2006). Konsep & Penatalaksanaan Nyeri, EGC, Jakarta.
Asmadi. (2008). Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika.
Balaska, J. (2005). New Natural Pregnancy. Jakarta: PT. Prima Medika Pustaka
Baratawidjaja, KG,, Rengganis, Iris. (2012). Imunologi Dasar Edisi 10. FKUI. Jakarta.
Brunner & Suddarth. (2008). Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah Edisi 8. Jakarta: EGC.
Corwin, & Elizabeth J. (2009). Patofisiologi: Buku Saku. EGC. Jakarta.
Depkes RI. (2006). Pedoman Teknis Penemuan dan Tatalaksana Penyakit Rematik. Jakarta: Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular.
Fraser, Diane, M & Cooper, M.A. (2009). Buku Ajar Bidan Myles. Jakarta: EGC
Martono & Darmojo. (2006). Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). FKUI: Jakarta .
Guyton & Hall. (2007). Fisiologis Kedokteran. Jakarta : EGC.
Junaedi iskandar. (2013). Rematik dan Asam Urat. Jakarta: PT Bhuana Ilmu popular.
Kozier, Erb, Berman. Snyder. (2010). Buku Ajar Fondamental Keperawatan : Konsep, Proses & Praktik, Volume: 1, Edisi : 7, EGC : Jakarta
Lestari Indah, Nurhayati Yeti. Setiyado ari (2013). Terapi Kompres Jahe dan Massage Pada Osteoartritis di Panti Wreda Surakarta.
Mansjoer, Arif. (2009). Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1 Edisi 3. Jakarta: Media Aesculapius.
Masfufah & ernie. (2013). Gambaran Pengetahuan Tentang Penyakit Rematik Pada Wanita Lanjut Usia Di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi Bandung. Jurnal Universitas Pendidikan Indonesia.
Meiliasari & Mila. (2002). Menyusui Hanya Tugas Ibu. Diambil tanggal 15 maret 2016 dari http:// cyberwoman.cba.net.id
Monsdragon. (2004). Pregnancy Information (Eflleurage dan Massage). http:// www. onsdragon.org/ pregnancy effleurage. Diunduh tanggal 15 maret 2016.
Notoadmojo. (2012). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Nugroho & Wahyudi, H. (2012). Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. Edisi 3. Buku Kedokteran EGC: Jakarta.
Nursalam. (2008). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.
Potter, P.A & Perry, A.G. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik. Jakarta: EGC.
Price, S. A, & Wilson, L. M,. (2006). ( Penerjemah: Pendit BU dkk.). Patofisiologi: Konsep Klinis Proses- Proses Penyakit. Edisi 6. Volume 1. Jakarta: EGC.
Ramadhan. 2009. Penyakit yang sering terjadi pada lansia. [Available] http://stikeskabmalang.wordpress.com/2009/10/3/ (Diakses tangal 20 oktober 2015).
Sari, L.O.R.K., (2006). Pemanfaatab Obat Tradisional Dengan Pertimbangan dan Keamanannya. Universitas Jember. Majalah Ilmu Kefarmasian. Vol 3.
Siregar, S., (2013). Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Perbandingan Perhitungan Manual dan Spss Edisi Pertama. Jakarta: Kencana
Sjamsuhidajat, R (2010). Buku Ajar Ilmu Bedah Sjamsuhidajat-de Jong Edisi 3. EGC. Jakarta.
Smeltzer & Bare. (2008). Textbook of Medical Surgical Nursing Vol.2. Philadelphia: Linppincott William & Wilkins.
Stromborg, M, Olsen, S. Instrument For Clinical Health- Care Research Third edition. Canada: Jones and Barflett Publishers International.
Sudjana. (2005). Metode Statistika. Tarsito. Bandung.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta
Sunyoto, D. (2012). Statistika Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika
Suarjana, & I Nyoman. (2009). Artritis Reumatoid Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi V. Interna Publishing. Jakarta.
Tamsuri, (2007). Konsep Dan Penatalaksanaan Nyeri EGC, Jakarta.
Thomas Kristanto & Arina Maliya. (2011). Pengaruh Terapi Back Massage Terhadap Intensitas Nyeri Reumatik Pada Lansia Di Wilayah Puskesmas Pembantu Karang Asem.
Trisnowijaya Bambang. (2012). Keterampilan Dasar Massage. Yogyakarta: Nuha Medika.
Wahyudi. (2009). Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Organisasi Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
World Health Organization (2009). Rheumatoid Arthritis. Diunduh: www.who.RheumatoidArthritis.com . Diperoleh Tanggal 08 Oktober 2015 .
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2021 Pera Siahaan, Nurhayati Siagian, Yunus Elon
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang mempublikasikan naskahnya di jurnal ini menyetujui hal-hal berikut:
- Hak cipta tetap pada penulis, penulis memberikan kepada jurnal hak penerbitan pertama dan sekaligus melisensi karyanya mengikuti Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi karya dengan penghargaan terhadap hak kepenulisan dan penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis bisa mengikuti kontrak tambahan lain untuk distribusi non-ekslusif bagi karyanya tersebut (contoh: mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan penghargaan terhadap penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusi atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih banyak dari karya yang diterbitkan. (Lihat The Effect of Open Access).