ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA BERDASARKAN TIPE KEPRIBADIAN LITTAUER
https://doi.org/10.35974/jpd.v5i1.2728
Kata Kunci:
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis, Tipe Kepribadian, PolyaAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tipe kepribadian yang paling
dominan pada tingkat kemampuan rendah, sedang, dan tinggi dalam menyelesaikan
soal pemecahan masalah matematika dan untuk mendeskripsikan kemampuan
pemecahan masalah siswa dalam memecahkan masalah matematika pada materi
SPLTV berdasarkan empat tipe kepribadian menurut Littauer. Jenis penelitian ini
adalah penelitian deskriptif dengan mengunakan pendekatan kualitatif. Subjek dalam
penelitian ini adalah 12 orang siswa dari kelas X MIA 2 dan X MIA 3 SMA Negeri 1
Parongpong. Pengumpulan data berupa tes tertulis dan wawancara. Hasil penelitian
menunjukkan tipe kepribadian yang paling dominan untuk setiap tingkat kemampuan
matematis adalah plegmatis. Pada tingkat kemampuan matematis yang tinggi,
sebagian besar dari setiap tipe kepribadian siswa mampu melakukan tiap langkah
pemecahan masalah Polya dengan baik. Pada tingkat kemampuan matematis yang
sedang, setiap tipe kepribadian siswa dapat memahami soal dengan baik, sebagian
besar siswa dari setiap tipe kepribadian belum mampu membuat rencana pemecahan
masalah secara lengkap dan kurang teliti dalam mengerjakan soal, pada tahap
terakhir dari setiap tipe kepribadian siswa dapat memeriksa kembali pekerjaannya.
Pada tingkat kemampuan yang rendah, siswa-siswa dari setiap tipe kepribadian
belum mampu membuat rencana pemecahan masalah dengan baik dan mengalami
kesulitan untuk menyelesaikan soal, pada tahap memeriksa hanya siswa dengan tipe
kepribadian sanguins dan koleris yang memeriksa kembali pekerjaannya.
Unduhan
Referensi
Akhbar, Dkk (2018). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Disposisi Matematik Siswa Kelas XI SMA Putra Juang Dalam Materi Peluang. Journal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika, 2, 1, 144-153.
Andayani, Dkk. (2019). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMK Pada Materi Trigonometri. Journal On Education, 1, 236-2
Arikunto. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Depdiknas. (2006). Kurikulum Ringkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Fatmawati, I. Dan Khabibah, S. (2019). Profil Siswa SMP Dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau Dari Tipe Kepribadian. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, 8, 328-337.
Fitria, C. Dan Siswono, T. Y. E. (2014). Profil Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau Dari Tipe Kepribadian (Sanguins, Koleris, Melankolis, Dan Plegmatis). Jurnal Ilmiah Penddikan Matematika, 3, 23-32.
Kamilia, Dkk. (2018). Analisis Level Berpikir Siswa Berdasarkan Taksonomi Solo Dalam Menyelesaikan Soal Cerita SPLDV Ditinjau Dari Tipe Kepribadian Florance Littauer. Kadikma, 9
Lestari, W. D. (2019). Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Aljabar Ditinjau Dari Perbedaan Gender. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. (Skripsi).
Musriandi, R. (2013). Model Pembelajaran Matematika Tipe Group Investigation Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Dan Self-Concept Siswa MTs. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. (Thesis).
Mutohharoh, F. N. (2019). Profil Pemecahan Masalah Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (Spltv) Siswa Ditinjau Dari Kemampuan Matematika Kelas X MAN 3 Blitar Tahun Ajaran 2018/2019. Tulungagung: Institut Agama Islam Negeri (Iain) Tulungagung. (Skripsi).
Shadiq, F. (2009). Kemahiran Matematika. Yogyakarta: Depdiknas.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2022 Jurnal Padegogik
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang mempublikasikan naskahnya di jurnal ini menyetujui hal-hal berikut:
- Hak cipta tetap pada penulis, penulis memberikan kepada jurnal hak penerbitan pertama dan sekaligus melisensi karyanya mengikuti Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi karya dengan penghargaan terhadap hak kepenulisan dan penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis bisa mengikuti kontrak tambahan lain untuk distribusi non-ekslusif bagi karyanya tersebut (contoh: mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan penghargaan terhadap penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusi atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih banyak dari karya yang diterbitkan. (Lihat The Effect of Open Access).