IN HOUSE TRAINING PADA PERAWAT PK I IV TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG PLEBITIS DALAM MELAKUKAN SOP PEMASANGAN TERAPI INTRAVENA DI RUMAH SAKIT ADVENT BANDAR LAMPUNG
https://doi.org/10.35974/jsk.v5i1.783
Kata Kunci:
Bakteri, Mekanik, Plebitis, Tingkat pengetahuanAbstrak
Pendahuluan: Angka kejadian plebitis di Rumah Sakit setiap tahunnya terus meningkat. Dimana angka kejadian ini menjadikan salah satu indikator pelayanan berkualitas di Rumah Sakit. Faktor yang menyebabkan terjadinya plebitis adalah mekanik dan bakteri. Pengetahuan perawat dalam mencegah plebitis sangat penting untuk menurunkan angka kejadian plebitis. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan perawat PK I – IV tentang terapi intravena dengan perilaku pencegahan plebitis (mekanik dan bakteria). Metode: Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Expalanatory dengan pendekatan Pre - Eksperimental One-Group Pretest – Post test desain. Dengan tehnik accidental sampling random total accidental dengan melibatkan 89 perawat. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner Pre Test dan Post Test in House Training Terhadap Perawat PK I – IV Tentang Plebitis Di Rumah Sakit Advent Bandar Lampung. Data dianalisis menggunakan Paired T-Test. Hasil: Tingkat pengetahuan PK I tentang plebitis sebelum seminar adalah 2,79 (46,4%) (pengetahuan sangat kurang) dan setelah seminar 3,57(59,5 %) (pengetahuan hampir cukup). Tingkat pengetahuan perawat PK II tentang plebitis sebelum diberikan seminar 3,35 (54,16%) (pengetahuan hampir cukup) dan setelah diberikan seminar 3,75 (62,5%) (pengetahuan cukup). Tingkat pengetahuan perawat PK III tentang plebitis sebelum seminar 2,30 (38,33%) (pengetahuan hampir cukup) dan setelah seminar 3,93 (65,5 %) (pengetahuan cukup). Tingkat pengetahuan perawat PK IV tentang plebitis sebelum seminar 2,89 (48,24 %) (pengetahuan kurang) dan setelah 4,16(69,29 %) (pengetahuan lebih dari cukup). Dalam penelitian ini di dapatkan perbedaan signifikan pada hasil rata-rata nilai pengetahuan perawat PK I – IV sebelum dan sesudah in house training tentang plebitis. Diskusi: Hal ini menggambarkan bahwa in house training merupakan kegiatan yang dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan.
Unduhan
Referensi
Alexander, M., Corrigan, A., Gorski, L., Hankins, J., &Perucca, R. (2010). Infusion nursing: An evidence based approach,3nd ed. St. Louis: Saunders Elsevier.
Arikunto, S. (2010). ProsedurPenelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. (2007). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Edisi 2, Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Basrowi, Soeyono. (2007) Metode Analisis Data Sosial. Kediri: CV. Jenggala Pustaka Utama.
Budiono dan Pertami, B. S., (2015). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Bumi Medika.
Divisi KnD Center PT Pratama Indomitra Konsultan (2012) Meningkatkan Kualitas SDM Dengan in House Training. [online]. Available: http://pratamaindomintra.co.id/in-house-training-meningkatkan-kualitassdm.htm [14 Maret 2018]
Indo Nursing (2016) Soal Ujian Kompetensi Ners dan Pembahansannya. [online]. Available: http://e-indonursing.blogspot.com/2016/09/contoh-soal-ukniuji-kompetensi-ners.html [15 Maret 2018] Frisilla, Sefti dan Jill (2016). Hubungan Lama kerja Dengan Kepatuhan Perawat Dalam Melaksanakan SOP Pemasangan Infus Di RSU GMIM Pancaran Kasih Manado, e-jurnal Keperawatan, 4(2), 1-6.
Handoko Riwidikdo, S. Kp (2013). Statistik Kesehatan Dengan Aplikasi SPSS dalam Prosedur Penelitian, Yogyakarta: Rohima Press.
Hidayat, A. (2009). Metode penelitian keperawatan dan teknik analisis data. Jakarta: PT. SalembaMedika.
Kozier, B., Erb, G., Berman, A., &Synder, S.J. (2010). Buku ajar fundamental keperawatan: konsep, proses, dan praktik. (E. Wahyuningsih, D. Yulianti, Y. Yuningsih, & A. Lusyana, Penerjemah). Jakarta: EGC.
Maria, I., & Kurnia, E. (2012). Kepatuhan Perawat Dalam Melaksanakan Standar Prosedur Operasional Pemasangan Infus Terhadap Phlebitis. Jurnal STIKES, Volume 5: 39-40.
Mubarak. W (2007). Promosi Kesehatan: sebuah pengantar proses belajar mengajar dalam pendidikan, Yogyakarta: Graha Ilmu
Notoatmodjo. (2015). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: RinekaCipta.
Pearce, E.C. (2011). Anatomi Dan Fisiologi Untuk Para Medis. Jakarta: PT. Ikrar Mandiriabadi.
Potter, P. A. & Perry, A.G. (2009). Fundamental Keperawatan buku 2 edisi 7. (A. Federika, Penerjemah). Jakarta: Salemba Medika.
Prof. Dr. Nursalam, M. Nurs (Hons). (2014). Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan Profesional Edisi 4. Jakarta: Salemba Medika.
Prof. Dr. Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Penerbit Alfabeta.
PT. Otsuka Indonesia. (2012). Dasar Terapi Cairan dan Nutrisi. Jakarta. Rohani (2015), Hubungan Lama Pemasangan Infus Dengan Terjadinya Plebitis di RS Husada Tahun 2015, Jurnal Ilmiah WIDYA, 3(4), 1-7
Rohani. (2016). Hubungan Lama Pemasangan Infus Dengan Terjadinya Plebitis di RS Husada Jakarta tahun 2015. Jurnal ilmiah WIDYA, 3(4)1-2.
Smeltzer, S.et.al. (2008). Keperawatan Medikal Bedah. Brunner & Suddarth text book.
Sukardi (2013). Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Pratiknya. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Sudijono, Anas. (2009). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
Suprapto (2015). Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Perawat Tentang Pemasangan Infus Dengan Kepatuhan Pelaksanaan Protap Pemasangan Infus di Instalasi Gawat Darurat RS TK II Pelamonia Makassar, JKI, 1(2), 759-769
Terumo Indonesia. (2013). Pemasangan Infus dengan Baik dan Benar. Jakarta.
Wayunah, Nurachmah, E., & Mulyono, S. (2011). Hubungan Pengetahuan Perawat Tentang Terapi Infus dengan Kejaidian Plebitis dan Kenyamanan Pasien di Ruang Rawat Inap RSUD Indramayu. 16(2) 1-2.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2021 Ernawaty Siagian, Elia Nopi Kristanto
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang mempublikasikan naskahnya di jurnal ini menyetujui hal-hal berikut:
- Hak cipta tetap pada penulis, penulis memberikan kepada jurnal hak penerbitan pertama dan sekaligus melisensi karyanya mengikuti Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi karya dengan penghargaan terhadap hak kepenulisan dan penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis bisa mengikuti kontrak tambahan lain untuk distribusi non-ekslusif bagi karyanya tersebut (contoh: mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan penghargaan terhadap penerbitan pertama di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusi atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih banyak dari karya yang diterbitkan. (Lihat The Effect of Open Access).